Lifestyle 18 Jun 2025, 13:46

Work From Anywhere: Gaya Hidup Digital Nomad Semakin Diminati di Kalangan Profesional Muda Indonesia

Work From Anywhere: Gaya Hidup Digital Nomad Semakin Diminati di Kalangan Profesional Muda Indonesia JAKARTA, Indonesia – Gaya hidup digital nomad atau bekerja dari mana saja kini semakin populer di k...

Work From Anywhere: Gaya Hidup Digital Nomad Semakin Diminati di Kalangan Profesional Muda Indonesia

JAKARTA, Indonesia – Gaya hidup digital nomad atau bekerja dari mana saja kini semakin populer di kalangan profesional muda Indonesia. Fleksibilitas dan kebebasan menjadi daya tarik utama yang mendorong mereka untuk menggabungkan pekerjaan dengan traveling. Didukung oleh kemajuan teknologi dan konektivitas internet yang semakin baik, work from anywhere (WFA) bukan lagi sekadar impian, tetapi telah menjadi tren yang berkembang pesat.

Fenomena ini didorong oleh perubahan paradigma tentang pekerjaan. Generasi muda tidak lagi terpaku pada kantor fisik sebagai satu-satunya tempat untuk bekerja. Mereka mencari pengalaman yang lebih bermakna dan fleksibel, yang memungkinkan mereka untuk menjelajahi dunia sambil tetap produktif.

Salah satu contohnya adalah Fitri, seorang graphic designer berusia 28 tahun yang telah menjalani gaya hidup digital nomad selama dua tahun terakhir. "Awalnya, saya merasa jenuh dengan rutinitas kerja di kantor. Kemudian saya berpikir, kenapa tidak mencoba bekerja sambil jalan-jalan? Ternyata, itu sangat memotivasi," ujarnya.

Fitri mengaku, dengan bekerja dari berbagai tempat, ia mendapatkan inspirasi baru dan meningkatkan kreativitasnya. Ia juga merasa lebih bahagia dan produktif karena bisa mengatur waktu dan lingkungan kerjanya sendiri.

Tren work from anywhere ini juga didukung oleh semakin banyaknya perusahaan yang menerapkan kebijakan kerja jarak jauh. Mereka menyadari bahwa fleksibilitas dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan mengurangi biaya operasional.

"Kami melihat bahwa karyawan yang bekerja dari jarak jauh cenderung lebih fokus dan produktif. Selain itu, mereka juga lebih loyal karena merasa dihargai dan dipercaya," kata Anton, seorang manajer HR di sebuah perusahaan teknologi di Jakarta.

Namun, gaya hidup digital nomad juga memiliki tantangan tersendiri. Salah satunya adalah masalah konektivitas internet yang tidak selalu stabil di semua tempat. Selain itu, digital nomad juga harus pandai mengatur waktu dan keuangan agar tetap produktif dan tidak boros.

"Tantangan terbesar adalah disiplin diri. Kita harus bisa membedakan antara waktu kerja dan waktu liburan, serta mengatur keuangan dengan bijak," ujar Fitri.

Meskipun demikian, tantangan-tantangan tersebut tidak menyurutkan minat profesional muda Indonesia untuk menjadi digital nomad. Mereka percaya bahwa kebebasan dan fleksibilitas yang ditawarkan oleh gaya hidup ini jauh lebih berharga daripada kenyamanan kerja di kantor.

"Saya tidak menyesal memilih menjadi digital nomad. Saya merasa lebih hidup dan bahagia karena bisa menjelajahi dunia sambil tetap menghasilkan uang," kata Fitri.

Gaya hidup digital nomad diprediksi akan terus berkembang di Indonesia seiring dengan semakin baiknya infrastruktur teknologi dan perubahan paradigma tentang pekerjaan. Bagi profesional muda yang ingin mencoba gaya hidup ini, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik, termasuk memiliki keterampilan yang relevan, koneksi internet yang stabil, serta kemampuan mengatur waktu dan keuangan dengan bijak.

Dengan persiapan yang matang, work from anywhere dapat menjadi pilihan gaya hidup yang menarik dan memuaskan bagi profesional muda Indonesia yang ingin menggabungkan pekerjaan dengan traveling.

Sumber: liputan6.com