Internasional 10 Jun 2025, 03:50

WHO Umumkan Varian Baru COVID-27 yang Lebih Menular Terdeteksi di Afrika Selatan, Pembatasan Perjalanan Kembali Diterapkan

WHO Umumkan Varian Baru COVID-27 yang Lebih Menular Terdeteksi di Afrika Selatan, Pembatasan Perjalanan Kembali Diterapkan Jenewa, Swiss – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari ini mengumumkan ke...

WHO Umumkan Varian Baru COVID-27 yang Lebih Menular Terdeteksi di Afrika Selatan, Pembatasan Perjalanan Kembali Diterapkan

Jenewa, Swiss – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari ini mengumumkan kemunculan varian baru COVID-27 yang terdeteksi di Afrika Selatan. Varian ini dilaporkan lebih menular dibandingkan varian-varian sebelumnya, memicu kekhawatiran global dan mendorong sejumlah negara untuk memberlakukan kembali pembatasan perjalanan.

Pengumuman ini disampaikan oleh Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam konferensi pers yang diselenggarakan di markas besar WHO di Jenewa. "Kami telah mengidentifikasi varian baru COVID-27 di Afrika Selatan. Analisis awal menunjukkan bahwa varian ini memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dan berpotensi menimbulkan risiko yang lebih besar bagi kesehatan masyarakat," ujarnya.

WHO telah menetapkan varian baru ini sebagai "Varian yang Menjadi Perhatian" (Variant of Concern/VOC) dan memberikan nama kode COVID-27. Tim ilmuwan WHO sedang bekerja sama dengan para peneliti di Afrika Selatan untuk memahami lebih lanjut karakteristik varian ini, termasuk tingkat keparahan penyakit yang disebabkan, efektivitas vaksin yang ada, dan dampaknya terhadap kelompok usia yang berbeda.

Kemunculan varian baru ini telah memicu respons cepat dari berbagai negara di seluruh dunia. Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara Uni Eropa, telah mengumumkan pembatasan perjalanan terhadap Afrika Selatan dan negara-negara tetangga untuk mencegah penyebaran varian COVID-27. Pembatasan perjalanan ini meliputi penangguhan penerbangan, karantina wajib bagi para pelancong, dan peningkatan pengawasan perbatasan.

"Kami memahami kekhawatiran yang muncul akibat varian baru ini, dan kami mendukung langkah-langkah yang diambil oleh negara-negara untuk melindungi warga mereka," kata Dr. Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19. "Namun, kami juga menekankan pentingnya respons yang terkalibrasi dan berbasis bukti. Pembatasan perjalanan harus proporsional dengan risiko dan harus ditinjau secara berkala."

Selain pembatasan perjalanan, WHO juga menyerukan peningkatan pengawasan genomik di seluruh dunia untuk mendeteksi dan melacak penyebaran varian COVID-27. Negara-negara didorong untuk meningkatkan kapasitas pengujian dan pelacakan kontak, serta memastikan ketersediaan vaksin dan perawatan yang memadai.

Meskipun masih banyak yang belum diketahui tentang varian COVID-27, WHO menekankan pentingnya tindakan pencegahan yang telah terbukti efektif dalam melawan COVID-19, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan secara teratur, dan menghindari keramaian.

"Vaksin tetap menjadi alat penting dalam melindungi diri kita dari COVID-19, termasuk varian baru," kata Dr. Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO. "Kami mendorong semua orang yang memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksinasi dan booster, serta untuk terus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku."

WHO akan terus memantau perkembangan varian COVID-27 dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat global. Organisasi ini juga akan terus bekerja sama dengan negara-negara anggota untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam mengatasi pandemi COVID-19.

Kemunculan varian COVID-27 ini menjadi pengingat bahwa pandemi COVID-19 masih jauh dari selesai. Kewaspadaan, kerja sama, dan tindakan pencegahan yang berkelanjutan sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran virus.

Sumber: news.detik.com