Lifestyle 10 Jun 2025, 04:07

Wellness Tourism Meningkat: Wisatawan Domestik Semakin Tertarik dengan Retret Kesehatan di Bali

Skandal Perdagangan Seks Terungkap di Uni Emirat Arab, Wanita Afrika Jadi Korban Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Uni Emirat Arab (UEA) tengah menghadapi sorotan tajam terkait dugaan praktik perdagangan...

Skandal Perdagangan Seks Terungkap di Uni Emirat Arab, Wanita Afrika Jadi Korban

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Uni Emirat Arab (UEA) tengah menghadapi sorotan tajam terkait dugaan praktik perdagangan seks yang melibatkan wanita-wanita asal Afrika. Investigasi yang dilakukan oleh International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) dan Reuters mengungkap bahwa negara kaya minyak ini menjadi tujuan utama jaringan perdagangan manusia yang memaksa wanita-wanita Afrika menjadi pekerja seks.

Bagaimana Praktik Perdagangan Seks Terjadi?

Kasus ini mencuat ke permukaan setelah terungkapnya peran Christy Gold (bukan nama sebenarnya), seorang tokoh kunci dalam jaringan kriminal yang memikat wanita-wanita Afrika ke Dubai. Gold diduga memaksa para wanita untuk melakukan prostitusi di berbagai lokasi, mulai dari rumah bordil hingga klub malam.

Para korban mengungkapkan perlakuan kejam yang mereka alami jika menolak perintah. "Mereka memukuli saya habis-habisan. Penderitaannya terlalu banyak," ungkap seorang korban dalam wawancara dengan ICIJ dan Reuters. Penyiksaan tidak hanya berupa kekerasan fisik, tetapi juga kelaparan dan penyiksaan seksual.

Janji Palsu dan Jeratan Utang

Modus operandi jaringan ini adalah menjanjikan pekerjaan yang layak kepada para wanita, namun sesampainya di UEA, mereka dipaksa menjadi pekerja seks. Seorang wanita muda asal Ghana mengaku dijanjikan pekerjaan sebagai pembantu rumah tangga, tetapi malah dipaksa melayani pria hidung belang.

Bagi mereka yang ingin melarikan diri, jaringan ini menjerat mereka dengan utang yang menggunung. "Jika dia ingin mendapatkan kebebasannya, dia harus membayar hutang hampir US$10.000," kata seorang korban.

Keterlibatan Oknum Polisi

Ironisnya, upaya para korban untuk mencari perlindungan dari pihak berwajib tidak selalu membuahkan hasil. Seorang wanita Uganda berusia 25 tahun mengaku bahwa setelah melarikan diri dari sebuah rumah bordil, ia justru dibawa kembali ke tempat tersebut oleh seorang petugas polisi yang bernegosiasi dengan pemilik bordil untuk mengembalikan paspornya.

Sumpah Juju: Senjata untuk Mengendalikan Korban

Salah satu faktor yang membuat para korban sulit melarikan diri adalah "sumpah juju," sebuah praktik spiritual tradisional Afrika. Para pedagang manusia menggunakan sumpah ini untuk mengendalikan para wanita dengan ancaman kutukan dan kemalangan bagi keluarga mereka hingga tujuh turunan.

"Jika melarikan diri, bisa menjadi gila atau mati," kata seorang wanita yang mengaku telah diperdagangkan oleh Gold.

Prostitusi: Rahasia Umum di Dubai?

Meskipun UEA menganut hukum Islam, prostitusi dan perdagangan seks tampaknya menjadi rahasia umum di Dubai. Kartu nama dengan foto dan nomor WhatsApp untuk rumah bordil yang disamarkan sebagai panti pijat mudah ditemukan di berbagai wilayah kota. Spa, klub dansa, dan bar seringkali dipenuhi oleh pekerja seks.

Faktor Demografi dan Ekonomi

Industri seks di UEA didorong oleh demografi dan ekonomi negara tersebut. Hampir 90% populasinya adalah pekerja asing, sebagian besar laki-laki yang bekerja di sektor konstruksi, perhotelan, dan industri lainnya. Ketidakseimbangan gender ini menciptakan permintaan yang tinggi akan layanan seks.

Hierarki Berdasarkan Warna Kulit

Praktik diskriminasi berdasarkan warna kulit juga terjadi dalam industri seks di UEA. Wanita berkulit lebih terang dari Eropa umumnya diperdagangkan ke tempat-tempat kelas atas, sementara wanita berkulit lebih gelap seringkali digiring ke gang-gang sempit untuk melayani pekerja migran berpenghasilan rendah.

Kondisi Memprihatinkan di Padang Gurun

Seorang wanita Nigeria mengungkapkan bahwa ada rumah bordil terbuka di padang gurun antara Dubai dan Abu Dhabi, di mana para wanita dipaksa melayani pria hidung belang dari sore hingga malam hari.

Reaksi dan Tindakan yang Diperlukan

Terungkapnya skandal ini menuntut tindakan tegas dari pemerintah UEA untuk memberantas praktik perdagangan manusia dan melindungi para korban. Selain itu, perlu adanya kerjasama internasional untuk mengatasi akar masalah perdagangan seks di negara-negara asal para korban.

Sumber: cnbcindonesia.com