Video: Demo Mahasiswa di Depan Gedung DPR RI Ricuh, 16 Juni 2025
Jakarta, CNN Indonesia - Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR RI pada hari ini, Senin (16/06/2025), berujung ricuh. Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas turun ke jalan menuntut pembata...
Jakarta, CNN Indonesia - Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR RI pada hari ini, Senin (16/06/2025), berujung ricuh. Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas turun ke jalan menuntut pembatalan Rancangan Undang-Undang (RUU) kontroversial yang dinilai akan merugikan masyarakat. Kericuhan terjadi ketika massa aksi mencoba menerobos barikade polisi yang menjaga ketat Gedung DPR RI.
Pantauan CNN Indonesia di lokasi menunjukkan, bentrokan antara mahasiswa dan aparat kepolisian tidak terhindarkan. Mahasiswa melempari polisi dengan batu dan botol, sementara polisi membalas dengan tembakan gas air mata dan water cannon.
"Kami tidak akan berhenti sampai RUU ini dibatalkan. Ini adalah bentuk pengkhianatan terhadap rakyat," ujar seorang mahasiswa yang enggan disebutkan namanya, di tengah aksi demonstrasi.
Aksi demonstrasi ini merupakan puncak dari serangkaian aksi protes yang telah dilakukan mahasiswa dalam beberapa pekan terakhir. RUU yang menjadi sumber kontroversi ini dinilai mengandung pasal-pasal yang berpotensi mengancam kebebasan berpendapat, membatasi hak-hak sipil, dan memperlemah upaya pemberantasan korupsi.
"RUU ini jelas akan membawa kemunduran bagi demokrasi kita. Kami tidak bisa membiarkan ini terjadi," tegas koordinator aksi, Budi Santoso, dalam orasinya.
Kericuhan semakin memanas ketika sejumlah oknum provokator menyusup ke dalam barisan mahasiswa dan melakukan tindakan anarkis. Mereka merusak fasilitas umum, membakar ban, dan mencoba merobohkan pagar Gedung DPR RI.
Aparat kepolisian yang kewalahan menghadapi aksi anarkis tersebut terpaksa meningkatkan tindakan represif. Beberapa mahasiswa dilaporkan terluka akibat terkena lemparan batu dan tembakan gas air mata.
Hingga berita ini diturunkan, situasi di depan Gedung DPR RI masih memanas. Polisi terus berupaya membubarkan massa aksi, sementara mahasiswa masih bertahan dan melakukan perlawanan.
Aksi demonstrasi ini juga menyebabkan kemacetan parah di sekitar Jalan Gatot Subroto dan Jalan Jenderal Sudirman. Polisi mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari kawasan tersebut.
Pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait jumlah korban luka dan kerusakan akibat bentrokan ini. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, beberapa mahasiswa dan aparat kepolisian mengalami luka-luka.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi demonstrasi ini. Namun, beberapa anggota DPR RI telah menyatakan kesediaannya untuk bertemu dengan perwakilan mahasiswa guna membahas tuntutan mereka.
"Kami siap berdialog dengan mahasiswa. Kami akan mendengarkan aspirasi mereka dan mencari solusi terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar salah seorang anggota DPR RI dari Komisi Hukum, yang juga enggan disebutkan namanya.
Aksi demonstrasi mahasiswa ini menjadi ujian berat bagi pemerintah dan DPR RI. Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah yang bijak dan responsif untuk meredam gejolak di masyarakat. DPR RI juga diharapkan dapat membuka diri terhadap dialog dan mempertimbangkan kembali pasal-pasal kontroversial dalam RUU tersebut.
Masyarakat berharap agar aksi demonstrasi ini tidak berlarut-larut dan tidak menimbulkan korban lebih banyak lagi. Semua pihak diharapkan dapat menahan diri dan mengedepankan dialog sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah ini.
Sumber: cnnindonesia.com