Video: Aksi Heroik Penyelamatan Anak dari Kebakaran Gedung di Jakarta Pusat, 15 Juni 2025
Jakarta, 16 Juni 2025 – Sebuah video amatir yang beredar luas di media sosial merekam aksi heroik seorang petugas pemadam kebakaran dalam menyelamatkan seorang anak kecil dari kobaran api yang melanda...
Jakarta, 16 Juni 2025 – Sebuah video amatir yang beredar luas di media sosial merekam aksi heroik seorang petugas pemadam kebakaran dalam menyelamatkan seorang anak kecil dari kobaran api yang melanda sebuah gedung di kawasan Jakarta Pusat pada tanggal 15 Juni 2025. Aksi penyelamatan yang dramatis ini menuai pujian dari masyarakat luas.
Dalam video berdurasi singkat tersebut, terlihat petugas pemadam kebakaran dengan sigap menerobos kepulan asap tebal dan kobaran api untuk mencapai anak yang terjebak di salah satu lantai gedung. Dengan penuh keberanian, petugas tersebut menggendong anak itu dan membawanya keluar dari gedung yang terbakar, di tengah sorak sorai dan kekhawatiran warga yang menyaksikan.
"Saya melihat sendiri bagaimana petugas itu berlari masuk ke dalam gedung yang apinya sudah besar sekali," ujar seorang saksi mata, Ani, yang tinggal di dekat lokasi kejadian. "Semua orang khawatir, tapi petugas itu tanpa ragu langsung menyelamatkan anak itu. Benar-benar heroik."
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai penyebab kebakaran maupun identitas petugas pemadam kebakaran yang terlibat dalam aksi penyelamatan tersebut. Namun, video tersebut telah menjadi viral dan memicu apresiasi luas dari masyarakat terhadap keberanian dan dedikasi para petugas pemadam kebakaran.
Aksi penyelamatan ini terjadi di tengah sorotan terhadap pernyataan kontroversial mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait dengan Jalur Gaza. Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengecam gagasan Trump untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi warganya secara permanen. MUI menilai gagasan tersebut sebagai "rencana jahat yang harus ditolak".
Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, menyatakan bahwa gagasan Trump akan merusak kemerdekaan Palestina. Ia juga menilai bahwa kepemimpinan Amerika dan Israel tidak jujur terkait dengan gencatan senjata yang sudah disepakati.
"Ini adalah rencana jahat yang harus ditolak oleh kita semua," tegas Sudarnoto pada Rabu (5/2/2025). "Menurut saya, kepemimpinan Amerika dan Israel benar-benar tidak sincere atau jujur terkait dengan gencatan senjata yang sudah disepakati. Masih terus dibuat rencana dan langkah-langkah yang meyakinkan agar Gaza dan Palestina secara keseluruhan tetap di bawah kontrol Israel dan Amerika."
MUI menyerukan kewaspadaan dan pengawasan terhadap upaya-upaya yang dapat merusak cita-cita kemerdekaan Palestina. Sudarnoto juga menekankan pentingnya menjaga proses gencatan senjata agar tidak dirusak oleh rencana jahat Amerika-Israel.
"Gencatan senjata bertahap ini adalah jalan untuk kemerdekaan Palestina dan pergi atau keluarnya tentara pendudukan Israel dari seluruh wilayah Palestina. Karena itu, proses ini harus dijaga sepenuhnya jangan sampai dirusak oleh rencana jahat Amerika-Israel," ujarnya.
MUI mendesak negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk bersatu dan menghentikan rencana AS tersebut. Sudarnoto juga mendorong pemerintah Indonesia untuk melakukan konsolidasi dengan negara-negara yang selama ini membela Palestina.
"Mendorong pemerintah RI untuk terus mengambil prakarsa melakukan dialog dan konsolidasi dengan negara-negara yang selama ini telah memberikan pembelaan kepada Palestina," katanya.
Sebelumnya, Trump mencetuskan gagasan relokasi warga Gaza secara permanen, dengan alasan bahwa "masalah Gaza tidak akan pernah selesai". Gagasan ini melampaui kebijakan AS selama puluhan tahun terhadap konflik Israel-Palestina dan telah ditolak oleh para pemimpin negara Arab.
Aksi heroik penyelamatan anak dari kebakaran di Jakarta Pusat menjadi pengingat akan pentingnya kemanusiaan dan solidaritas, di tengah berbagai isu global yang kompleks dan kontroversial. Keberanian seorang petugas pemadam kebakaran telah menginspirasi banyak orang dan membuktikan bahwa tindakan kecil dapat memberikan dampak besar dalam menyelamatkan nyawa.
Sumber: news.detik.com