Urban Farming Meningkat: Menanam Sayuran di Rumah Jadi Gaya Hidup Berkelanjutan di Jakarta
Urban Farming Meningkat: Menanam Sayuran di Rumah Jadi Gaya Hidup Berkelanjutan di Jakarta Jakarta, CNN Indonesia — Di tengah kekhawatiran akan kualitas dan ketersediaan pangan sehat, semakin banyak w...
Urban Farming Meningkat: Menanam Sayuran di Rumah Jadi Gaya Hidup Berkelanjutan di Jakarta
Jakarta, CNN Indonesia — Di tengah kekhawatiran akan kualitas dan ketersediaan pangan sehat, semakin banyak warga Jakarta yang beralih ke urban farming. Tren menanam sayuran dan buah-buahan sendiri di lahan terbatas, seperti pekarangan rumah atau balkon apartemen, kini menjadi gaya hidup berkelanjutan yang populer di ibu kota.
Fenomena ini didorong oleh kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi makanan yang segar, bebas pestisida, dan diproduksi secara lokal. Selain itu, urban farming juga dianggap sebagai solusi untuk mengurangi jejak karbon, meningkatkan ketahanan pangan keluarga, dan mempercantik lingkungan.
Minimnya Lahan Bukan Halangan
Keterbatasan lahan di Jakarta tidak menjadi penghalang bagi para penggemar urban farming. Berbagai metode kreatif diterapkan untuk memaksimalkan ruang yang ada, mulai dari sistem vertikultur, hidroponik, hingga penggunaan pot dan wadah bekas.
Salah satu warga Jakarta yang aktif dalam urban farming adalah Rina, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Jakarta Selatan. Ia memanfaatkan atap rumahnya untuk menanam berbagai jenis sayuran, seperti bayam, kangkung, sawi, dan cabai.
"Awalnya cuma iseng, tapi ternyata seru dan bermanfaat. Selain bisa menghemat pengeluaran, saya juga jadi tahu persis asal-usul sayuran yang saya konsumsi," ujar Rina.
Komunitas Urban Farming Semakin Berkembang
Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat, komunitas urban farming di Jakarta juga semakin berkembang. Komunitas-komunitas ini menjadi wadah bagi para anggotanya untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan bibit tanaman.
Salah satu komunitas yang cukup aktif adalah "Jakarta Berkebun". Melalui kegiatan pelatihan, workshop, dan kunjungan ke kebun-kebun kota, Jakarta Berkebun berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang teknik urban farming yang benar dan berkelanjutan.
"Kami ingin menginspirasi lebih banyak orang untuk mulai menanam di rumah. Tidak perlu lahan yang luas, yang penting ada kemauan dan kreativitas," kata Indra, salah satu pengurus Jakarta Berkebun.
Dukungan dari Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah DKI Jakarta juga memberikan dukungan terhadap perkembangan urban farming di ibu kota. Melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP), pemerintah daerah menyelenggarakan berbagai program pelatihan, penyediaan bibit tanaman, dan pendampingan teknis bagi masyarakat.
Selain itu, pemerintah daerah juga mendorong pemanfaatan lahan-lahan kosong di perkotaan untuk dijadikan ruang terbuka hijau sekaligus lahan urban farming.
Manfaat Ganda Urban Farming
Urban farming tidak hanya memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan, tetapi juga manfaat sosial. Kegiatan menanam bersama di komunitas dapat mempererat tali silaturahmi antarwarga, meningkatkan rasa kebersamaan, dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan harmonis.
Selain itu, urban farming juga dapat menjadi sarana edukasi bagi anak-anak tentang pentingnya menjaga alam dan mengonsumsi makanan sehat.
Menuju Jakarta yang Lebih Hijau dan Mandiri Pangan
Dengan semakin banyaknya masyarakat yang terlibat dalam urban farming, diharapkan Jakarta dapat menjadi kota yang lebih hijau, sehat, dan mandiri pangan. Urban farming bukan hanya sekadar tren, tetapi juga merupakan solusi berkelanjutan untuk menciptakan kualitas hidup yang lebih baik di tengah perkotaan.
Sumber: cnnindonesia.com