Politik & Hukum 23 Jun 2025, 01:54

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Ramai Guru Besar Kritisi Pemerintahan Jokowi, Numbers Protocol Tangkal Disinformasi Pemilu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Ramai Guru Besar Kritik Jokowi, Numbers Protocol Tangkal Disinformasi Pemilu Jakarta, Indonesia - Gelombang kritik dari kalangan akademisi terhadap pemerintahan Presiden J...

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Ramai Guru Besar Kritik Jokowi, Numbers Protocol Tangkal Disinformasi Pemilu

Jakarta, Indonesia - Gelombang kritik dari kalangan akademisi terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi sorotan utama dalam Top 3 Tekno Berita Hari Ini. Menjelang Pemilu 2024, sejumlah guru besar dan sivitas akademika dari berbagai universitas di Indonesia menyuarakan kekhawatiran terkait arah demokrasi di bawah kepemimpinan Jokowi. Selain itu, Numbers Protocol, perusahaan asal Taiwan, hadir dengan solusi teknologi blockchain untuk melawan disinformasi yang berpotensi mengganggu jalannya pemilu.

Kritik dari Kampus Menguat Menjelang Pemilu 2024

Gerakan kritik terhadap Presiden Jokowi bermula dari Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Petisi Bulaksumur pada 31 Januari 2024. Aksi ini kemudian diikuti oleh berbagai perguruan tinggi lainnya, termasuk Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Riau (Unri), dan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Para guru besar, dosen, mahasiswa, dan alumni yang terlibat dalam gerakan ini menilai bahwa Jokowi telah meninggalkan nilai-nilai demokrasi. Mereka menyoroti kebijakan dan tindakan pemerintah yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.

Meluasnya gerakan ini menunjukkan adanya kekhawatiran dan ketidakpuasan di kalangan akademisi terhadap arah kebijakan yang diambil oleh pemerintahan saat ini. Kritik ini menjadi semakin relevan menjelang Pemilu 2024, di mana partisipasi aktif dan pemikiran kritis dari masyarakat sangat dibutuhkan.

Apa Itu Sivitas Akademika?

Istilah "sivitas akademika" seringkali muncul dalam pemberitaan terkait aksi kritik dari kampus. Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, sivitas akademika merujuk pada komunitas akademik yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.

Undang-undang tersebut juga mendefinisikan sivitas akademika sebagai komunitas yang memiliki tradisi ilmiah dan budaya akademik. Budaya akademik ini mencakup sistem nilai, gagasan, norma, tindakan, dan karya yang berasal dari ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan tinggi.

Pengembangan budaya akademik oleh sivitas akademika dapat dilakukan melalui interaksi sosial tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial, tingkat ekonomi, atau aliran politik. Dengan demikian, kritik yang dilontarkan oleh sivitas akademika merupakan bagian dari kebebasan akademik dan upaya untuk menjaga kualitas demokrasi.

Numbers Protocol Tangkal Disinformasi Pemilu

Dalam upaya menjaga integritas Pemilu 2024, Numbers Protocol, perusahaan verifikasi konten berbasis blockchain asal Taiwan, turut ambil bagian. Mereka membantu media melawan disinformasi yang berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap proses demokrasi.

Proyek bantuan teknologi ini bertujuan memberikan akses berita yang tepercaya dan teruji kepada masyarakat. Inisiatif serupa telah diterapkan dalam pemilu presiden Amerika Serikat pada 2020, serta pemilu Taiwan pada bulan Januari lalu.

"Dengan platform ini, kami bertujuan untuk menunjukkan potensi teknologi blockchain untuk memulihkan kepercayaan terhadap media berita, melalui verifikasi keaslian dan sumber konten digital," ujar Co-Founder dan Chief Growth Officer Numbers Protocol, Sofia Yan, seperti dilansir dari Antara pada Jumat, 9 Februari 2024.

Numbers Protocol akan menampilkan media dan jurnalis Indonesia yang memberitakan konten di lapangan. Konten tersebut akan diunggah di blockchain menggunakan fitur Capture Cam dan Capture Dashboard. Alat-alat ini membantu verifikasi keaslian konten media digital, serta mendeteksi segala manipulasi kecerdasan buatan (AI).

Selain itu, tersedia arsip digital yang mudah diakses untuk meningkatkan ketahanan pelaporan dalam metadata. Pengarsipan ini mencakup informasi terkait pembuat konten dan konten yang disimpan. Catatan tersebut memberi kesempatan kepada jurnalis foto untuk memonetisasi dan melisensikan karya mereka.

Kesimpulan

Kritik dari kalangan akademisi terhadap pemerintahan Jokowi menjadi perhatian penting menjelang Pemilu 2024. Suara-suara dari kampus ini mencerminkan kekhawatiran terhadap arah demokrasi dan perlunya menjaga nilai-nilai luhur bangsa. Di sisi lain, kehadiran Numbers Protocol dengan teknologi blockchain memberikan harapan baru dalam melawan disinformasi yang dapat mengancam integritas pemilu. Dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, diharapkan Pemilu 2024 dapat berjalan dengan jujur, adil, dan damai.

Sumber: tempo.co