Lingkungan & Cuaca 21 Jun 2025, 01:59

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Potensi Cuaca Ekstrem Indonesia, UGM

Jakarta, Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, mulai 9...

Jakarta, Indonesia - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah Indonesia dalam sepekan ke depan, mulai 9 hingga 15 Oktober 2022. Selain itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) mengumumkan pembukaan program Magister Internasional yang bekerja sama dengan institusi dari Prancis dan Thailand. Gempa dengan magnitudo 5,0 juga mengguncang Halmahera, Maluku Utara, pada Minggu (9/10/2022).

Potensi Cuaca Ekstrem Meningkat di Indonesia

BMKG mengkhawatirkan potensi cuaca ekstrem yang dapat meningkat dibandingkan dengan periode sebelumnya, 2-8 Oktober 2022. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih menunjukkan potensi peningkatan cuaca ekstrem.

"Berdasarkan analisis terkini, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan kedepan," ujar Dwikorita dalam konferensi daring pada Sabtu malam (8/10/2022).

Prediksi ini didasarkan pada analisis dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin dan perlambatan kecepatan angin. Kondisi ini dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

Selain itu, fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Jullian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin juga dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari mendatang.

UGM Buka Program Magister Internasional dengan Mitra dari Prancis dan Thailand

Universitas Gadjah Mada (UGM) akan membuka program Magister Internasional Dynamic of Emerging and Infectious Diseases (DYNAMEID). Program ini merupakan hasil kerja sama antara UGM, University of Montpellier Prancis, Dynamic of Emerging and Infectious Diseases (CIRAD) Prancis, Mahidol University Thailand, serta Association of Southeast Asian Institutions of Higher Learning (ASAIHL) yang berbasis di Thailand.

Rektor UGM, Ova Emilia, dan perwakilan dari institusi mitra melakukan penandatanganan nota kesepahaman pada Kamis (6/10/2022), yang disaksikan oleh Gauthier Gacoin dari Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia.

Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Yodi Mahendradhata, menjelaskan bahwa program ini telah diinisiasi sejak tahun 2020 sebagai upaya bersama untuk menangani penyakit infeksius yang menjadi persoalan global. "Melalui program ini kita akan melatih pemimpin masa depan di bidang kesehatan," kata Yodi seperti dilansir dari laman resmi UGM pada Ahad (9/10/2022).

Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam mengatasi persoalan penyakit infeksius yang menjadi beban global.

Gempa Guncang Halmahera, Maluku Utara

Gempa dengan magnitudo 5,0 mengguncang Halmahera pada hari Minggu, 9 Oktober 2022, pukul 04.12 WIB. Gempa ini berpusat di 0.97 Lintang Selatan dan 128.91 Bujur Timur, sekitar 144 kilometer timur laut Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0.

Plt. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di wilayah laut Halmahera. "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif," ujarnya.

Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.

Sumber: tempo.co