Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Potensi Cuaca Ekstrem Indonesia, UGM
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Potensi Cuaca Ekstrem Indonesia, Program Magister UGM, dan Gempa Halmahera Jakarta, Indonesia - Sejumlah berita tekno menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir, mulai d...
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Potensi Cuaca Ekstrem Indonesia, Program Magister UGM, dan Gempa Halmahera
Jakarta, Indonesia - Sejumlah berita tekno menjadi sorotan dalam beberapa hari terakhir, mulai dari peringatan BMKG terkait potensi cuaca ekstrem di Indonesia, pembukaan program magister internasional oleh UGM, hingga gempa yang mengguncang Halmahera. Berikut adalah rangkuman tiga berita tekno terpopuler hari ini:
1. BMKG: Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia Meningkat dalam Sepekan ke Depan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem yang masih akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia dalam periode 9-15 Oktober 2022. Potensi ini bahkan diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan pekan sebelumnya (2-8 Oktober 2022).
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih menunjukkan potensi peningkatan cuaca ekstrem yang signifikan. "Berdasarkan analisis terkini, kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan kedepan," ujarnya dalam konferensi daring pada Sabtu malam, 8 Oktober 2022.
Menurut analisis dinamika atmosfer terkini, terdapat sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin. Kedua faktor ini dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan. Selain itu, fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Jullian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin juga dapat memicu pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari mendatang.
2. UGM Buka Program Magister Internasional dengan Kerja Sama Institusi Prancis dan Thailand
Universitas Gadjah Mada (UGM) akan membuka program Magister Internasional Dynamic of Emerging and Infectious Diseases (DYNAMEID). Program ini merupakan hasil kerja sama antara UGM dengan University of Montpellier (Prancis), Dynamic of Emerging and Infectious Diseases (CIRAD) (Prancis), Mahidol University (Thailand), serta Association of Southeast Asian Institutions of Higher Learning (ASAIHL) yang berbasis di Thailand.
Nota kesepahaman antara kelima institusi telah ditandatangani pada Kamis, 6 Oktober 2022, oleh Rektor UGM, Ova Emilia, dengan disaksikan oleh perwakilan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia, Gauthier Gacoin.
Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) UGM, Yodi Mahendradhata, menjelaskan bahwa program ini telah diinisiasi sejak dua tahun lalu, sebelum pandemi. "Melalui program ini kita akan melatih pemimpin masa depan di bidang kesehatan," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi UGM pada Ahad, 9 Oktober 2022.
Program DYNAMEID ini dibentuk sebagai upaya bersama untuk menangani penyakit infeksius yang menjadi persoalan global serta ancaman bagi kesehatan dan kehidupan manusia.
3. Gempa Halmahera Akibat Sesar Aktif, Terjadi Aktivitas Gempa Susulan
Gempa dengan magnitudo 5,0 mengguncang Halmahera pada Minggu, 9 Oktober 2022, pukul 04.12 WIB. Pusat gempa berada pada koordinat 0.97 Lintang Selatan dan 128.91 Bujur Timur, atau 144 kilometer timur laut Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,0. Episenter gempa terletak di laut pada jarak 153 kilometer arah timur laut Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada kedalaman 10 kilometer.
Plt. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa Halmahera disebabkan oleh aktivitas sesar aktif. "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif," jelasnya.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan.
Dengan informasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, mendukung upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan, serta selalu siaga terhadap potensi bencana gempa bumi.
Sumber: tempo.co