Politik & Hukum 20 Jun 2025, 04:54

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Langkah Jokowi Tingkatkan Lulusan S2 dan S3, Dampak Dua Bibit Siklon

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Langkah Jokowi Tingkatkan Lulusan S2 dan S3, Dampak Dua Bibit Siklon Jakarta, 17 Januari 2024 - Presiden Joko Widodo menyoroti rendahnya jumlah lulusan S2 dan S3 di Indone...

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Langkah Jokowi Tingkatkan Lulusan S2 dan S3, Dampak Dua Bibit Siklon

Jakarta, 17 Januari 2024 - Presiden Joko Widodo menyoroti rendahnya jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia. Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau dua bibit siklon yang berpotensi menimbulkan dampak signifikan. Selain itu, informasi mengenai cara cek kolesterol melalui aplikasi di ponsel menjadi perhatian masyarakat. Berikut adalah rangkuman Top 3 Tekno Berita Hari Ini:

1. Jumlah Lulusan S2 dan S3 di Indonesia Rendah, Jokowi Siapkan Langkah Strategis

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan keprihatinannya terhadap rendahnya rasio penduduk Indonesia yang berpendidikan S2 dan S3. Data menunjukkan bahwa jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia tidak mencapai satu persen dari total penduduk berusia produktif.

"Rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif itu juga masih sangat rendah sekali kita ini. Saya kaget juga," kata Jokowi saat menghadiri Konvensi ke-29 dan Temu Tahunan ke-25 Forum Rektor Indonesia di Surabaya, Senin, 15 Januari 2024.

Jokowi menyebutkan bahwa rasio lulusan S2 dan S3 di Indonesia hanya 0,45 persen dari total penduduk produktif berusia 15-64 tahun. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam yang mencapai sekitar 2,43 persen. Perbandingan dengan negara maju pun menunjukkan kesenjangan yang lebih besar, di mana persentase lulusan S2 dan S3 mencapai 9,8 persen.

Untuk mengatasi masalah ini, Jokowi mengindikasikan akan menyiapkan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan tinggi di Indonesia. Namun, detail langkah-langkah tersebut belum diumumkan secara rinci.

2. BMKG Pantau Dua Bibit Siklon, Waspada Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau dua bibit siklon tropis di sekitar wilayah Indonesia. Bibit siklon tropis 98S terdeteksi di Samudra Hindia barat daya Sumatra, sementara bibit siklon tropis 99S berada di Baines, Daratan Australia bagian utara.

Bibit siklon tropis 98S memiliki kecepatan angin di pusatnya berkisar antara 20-25 knot. Dalam 24 jam ke depan, bibit siklon ini diperkirakan bergerak perlahan ke arah timur, kemudian berlanjut ke arah tenggara-selatan dalam 24-72 jam. BMKG memperkirakan potensi peningkatan intensitas bibit siklon 98S menjadi siklon tropis dalam kategori sedang-besar dalam 24 jam ke depan, dan berpotensi menjadi kategori besar dalam 48-72 jam.

Dampak tidak langsung dari bibit siklon 98S adalah potensi gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter di Samudra Hindia Kepulauan Mentawai hingga Lampung. Sementara itu, bibit siklon tropis 99S memiliki kecepatan angin maksimum antara 10-15 knot dan bergerak ke arah timur.

BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan gelombang tinggi akibat pengaruh kedua bibit siklon ini.

3. Cek Kolesterol Mudah dengan Aplikasi di HP, Ini Daftarnya

Kadar kolesterol jahat yang tinggi dapat membahayakan kesehatan. Untuk memantau kadar kolesterol secara berkala, kini masyarakat dapat memanfaatkan aplikasi di ponsel.

Pemeriksaan kolesterol meliputi pengukuran total kolesterol, kolesterol LDL (jahat), kolesterol HDL (baik), dan trigliserida. Kolesterol total merupakan ukuran keseluruhan kolesterol dalam darah yang dihitung berdasarkan angka LDL, HDL, dan trigliserida.

American Heart Association merekomendasikan agar orang dewasa berusia 20 tahun ke atas melakukan pemeriksaan kolesterol setiap 4-6 tahun jika risiko tetap rendah. Setelah usia 40 tahun, pemeriksaan rutin menjadi lebih penting untuk mencegah serangan jantung atau stroke.

Beberapa aplikasi di ponsel dapat membantu mengontrol asupan makanan dan memberikan informasi terkait kadar kolesterol. Dengan demikian, masyarakat dapat lebih mudah menjaga kesehatan dan mencegah masalah kesehatan akibat kolesterol tinggi. Meskipun aplikasi dapat membantu pemantauan, konsultasi dengan dokter tetap diperlukan untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.

Sumber: tempo.co