Tiga gaya hidup berkelanjutan yang bisa diterapkan masyarakat kota
Tiga Gaya Hidup Berkelanjutan yang Bisa Diterapkan Masyarakat Kota untuk Selamatkan Bumi Jakarta (ANTARA) - Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni, masyarakat perk...
Tiga Gaya Hidup Berkelanjutan yang Bisa Diterapkan Masyarakat Kota untuk Selamatkan Bumi
Jakarta (ANTARA) - Memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh setiap tanggal 5 Juni, masyarakat perkotaan diajak untuk berkontribusi dalam memulihkan ekosistem bumi melalui penerapan gaya hidup berkelanjutan. Gaya hidup ini menjadi salah satu cara efektif untuk merayakan hari penting tersebut sekaligus mengembalikan kesehatan lingkungan.
Tahun ini, Hari Lingkungan Hidup Sedunia mengusung tema "Restorasi Ekosistem" sekaligus menjadi peluncuran UN Decade on Ecosystem Restoration. Restorasi ekosistem dapat diwujudkan dalam berbagai aksi nyata, mulai dari menanam pohon, menghijaukan kota, membangun taman, mengubah pola makan, hingga membersihkan sungai dan pantai.
Jakarta Smart City dalam rilis resminya pada Sabtu (5/6) mengemukakan setidaknya ada tiga gaya hidup yang bisa diterapkan masyarakat kota untuk memulihkan ekosistem dan mewariskan bumi yang lebih sehat bagi generasi mendatang.
1. Belanja Berkelanjutan: Kurangi Sampah Plastik dari Konsumsi Sehari-hari
Aktivitas belanja, baik bulanan maupun harian, merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Namun, tanpa disadari, kebiasaan berbelanja dapat menghasilkan tumpukan sampah plastik yang mencemari lingkungan.
Data dari Greeneration.org menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan sekitar 64 juta ton sampah setiap tahunnya, dengan komposisi 60 persen sampah organik dan 15 persen sampah plastik. Bahkan, pada tahun 2020, total sampah yang dihasilkan mencapai 67,8 juta ton.
Untuk mengurangi dampak negatif ini, masyarakat dapat menerapkan konsep belanja berkelanjutan. Beberapa langkah sederhana yang bisa diambil antara lain:
- Berbelanja di toko grosir zero-waste yang meminimalkan penggunaan kemasan sekali pakai.
- Membawa tas reusable atau tas belanja sendiri setiap kali berbelanja.
- Menggunakan tempat makan dan tumbler pribadi saat membeli makanan atau minuman dari luar.
2. Rumah Berkelanjutan: Kelola Sampah Rumah Tangga dengan Bijak
Rumah yang berkelanjutan adalah rumah yang menghasilkan sampah seminimal mungkin. Ada berbagai cara untuk mengurangi timbunan sampah harian, di antaranya:
- Memasak makanan dalam jumlah yang sesuai kebutuhan untuk menghindari makanan terbuang.
- Memisahkan sampah menjadi tiga kategori: sampah organik (sisa makanan), sampah anorganik (kertas, plastik, kardus), dan sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun seperti baterai, obat-obatan, minyak, kabel, dan cat).
- Memulai pengomposan limbah organik di rumah untuk menghasilkan pupuk alami.
3. Sustainable Commuting: Beralih ke Transportasi Ramah Lingkungan
Polusi udara menjadi masalah serius di perkotaan, dan salah satu penyebab utamanya adalah penggunaan kendaraan pribadi yang berlebihan.
Jakarta menawarkan berbagai pilihan transportasi umum yang terjangkau dan menjangkau hampir seluruh wilayah kota. Masyarakat dapat berkontribusi dalam mengurangi emisi gas buang dengan cara:
- Berjalan kaki untuk jarak yang memungkinkan.
- Memanfaatkan transportasi umum seperti bus, kereta, atau MRT.
- Menggunakan sepeda untuk beraktivitas sehari-hari atau commuting.
Dengan menerapkan gaya hidup berkelanjutan dalam berbagai aspek kehidupan, masyarakat kota dapat berperan aktif dalam memulihkan ekosistem bumi dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan lestari bagi generasi mendatang. Perubahan kecil dalam kebiasaan sehari-hari dapat memberikan dampak besar bagi keberlangsungan planet ini.
Sumber: antaranews.com