Internasional 21 Jun 2025, 07:58

Tanggal 21 Juni 2025 Memperingati Apa? Ada Hari Krida Pertanian hingga Musik Sedunia

21 Juni 2025 Memperingati Apa? Ada Hari Krida Pertanian hingga Hari Musik Sedunia JAKARTA, [Tanggal Hari Ini] – Tanggal 21 Juni 2025 mendatang tidak hanya menandai pertengahan tahun, tetapi juga menyi...

21 Juni 2025 Memperingati Apa? Ada Hari Krida Pertanian hingga Hari Musik Sedunia

JAKARTA, [Tanggal Hari Ini] – Tanggal 21 Juni 2025 mendatang tidak hanya menandai pertengahan tahun, tetapi juga menyimpan sejumlah peringatan penting baik di tingkat nasional maupun internasional. Dua di antaranya adalah Hari Krida Pertanian dan Hari Musik Sedunia. Lantas, apa makna di balik peringatan-peringatan tersebut dan bagaimana sejarahnya?

Hari Krida Pertanian: Penghargaan Bagi Insan Pertanian

Setiap tanggal 21 Juni, Indonesia memperingati Hari Krida Pertanian. Hari ini didedikasikan sebagai momen untuk menghargai jasa para petani, peternak, dan seluruh individu yang berkontribusi dalam sektor pertanian. Lebih dari sekadar apresiasi, Hari Krida Pertanian juga menjadi ungkapan rasa syukur atas hasil pertanian yang melimpah.

Pemilihan tanggal 21 Juni sendiri bukan tanpa alasan. Tanggal ini bertepatan dengan berakhirnya siklus tahunan dalam sistem penanggalan pertanian tradisional, yang dikenal dengan nama Pranata Mangsa. Sistem ini masih banyak digunakan oleh petani di Pulau Jawa sebagai pedoman dalam bercocok tanam.

Hari Krida Pertanian menjadi momentum penting untuk merefleksikan peran vital sektor pertanian dalam menopang kehidupan bangsa. Di tengah tantangan perubahan iklim dan isu ketahanan pangan, apresiasi terhadap petani dan inovasi di bidang pertanian menjadi semakin krusial.

Hari Musik Sedunia: Perayaan Universal Melalui Nada

Di kancah internasional, tanggal 21 Juni juga diperingati sebagai Hari Musik Sedunia. Musik, sebagai bahasa universal, memiliki kekuatan untuk melampaui batas-batas budaya, bahasa, dan ideologi. Peringatan ini menjadi wadah untuk merayakan keberagaman musik dan peranannya dalam mempersatukan umat manusia.

Sejarah Hari Musik Sedunia bermula di Prancis pada tahun 1982. Maurice Fleuret, seorang Direktur Musik dan Tari, menggagas ide perayaan ini setelah menemukan fakta bahwa satu dari dua orang di Prancis memainkan alat musik. Fleuret ingin menciptakan wadah yang memungkinkan musik menjadi pemersatu dan dapat dinikmati di mana saja.

"Saya ingin menyatukan orang-orang di jalanan dengan musik," ujar Fleuret kala itu, sebagaimana dikutip dari National Today. Dari gagasan inilah lahir 'Fête de la Musique,' atau Hari Musik, yang pertama kali dirayakan di Paris.

Inisiatif Fleuret mendapat sambutan hangat dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Saat ini, Hari Musik Sedunia dirayakan di lebih dari 120 negara, dengan berbagai kegiatan seperti konser jalanan, pertunjukan musik gratis, dan workshop musik.

Musik bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga merupakan bentuk ekspresi manusia yang mendalam. Musik dapat membangkitkan emosi, menyampaikan pesan, dan menginspirasi perubahan. Tidak heran jika musik menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya manusia dan terus berkembang seiring waktu.

Momentum Refleksi dan Apresiasi

Peringatan Hari Krida Pertanian dan Hari Musik Sedunia pada tanggal 21 Juni 2025 memberikan kesempatan bagi kita untuk merenungkan kembali arti penting pertanian dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia dan peran musik dalam memperkaya kehidupan kita. Mari kita jadikan momentum ini untuk memberikan apresiasi kepada para petani yang telah bekerja keras menghasilkan pangan bagi kita, serta merayakan keberagaman musik yang ada di dunia.

Sumber: pontianak.tribunnews.com