Tanggal 20 Mei Memperingati Hari Apa?

20 Mei: Hari Kebangkitan Nasional, Hari Biola Sedunia, dan Sejarah Penting Lainnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggal 20 Mei setiap tahunnya memiliki makna penting bagi bangsa Indonesia dan dunia. Di Indonesia, tanggal ini diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Selain itu, ada pula perayaan lain seperti Hari Biola Sedunia, Hari Kemerdekaan Timor Leste, Hari Arthritis Autoimun Sedunia, dan Hari Membersihkan Sungai di Amerika. Lantas, apa saja makna dari peringatan-peringatan tersebut?

Hari Kebangkitan Nasional: Mengenang Semangat Persatuan

Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei untuk mengenang perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemajuan setelah era penjajahan. Tanggal ini dipilih karena bertepatan dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.

Boedi Oetomo, yang didirikan oleh dr. Cipto Mangunkusumo, Gunawan, Suraji, R.T. Ario Tirtokusumo, dan mahasiswa STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen), menjadi pelopor pergerakan nasional. Organisasi ini bergerak di bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan dengan fokus nonpolitik, menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan pemuda pribumi.

Hari Biola Sedunia: Merayakan Keindahan Musik Gesek

Setiap Sabtu ketiga di bulan Mei diperingati sebagai Hari Biola Sedunia. Pada tahun 2023, perayaan ini jatuh pada tanggal 20 Mei. Hari Biola Sedunia didirikan oleh Caoimhin Mac Aoidh pada tahun 2012, bertepatan dengan peringatan meninggalnya Antonio Stradivari, pengrajin biola legendaris asal Italia.

Biola sendiri memiliki sejarah panjang. Alat musik ini mulai muncul di Eropa pada abad ke-10 dengan nama "lira." Pada abad ke-11 dan ke-12, istilah "biola" atau "fiddle" mulai digunakan oleh penulis Eropa untuk menyebut alat musik yang ditekuk ini.

Hari Kemerdekaan Timor Leste: Perjuangan Panjang Meraih Kemerdekaan

Tanggal 20 Mei juga diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Timor Leste. Negara ini secara resmi merdeka pada 20 Mei 2002 setelah melalui proses referendum pada 30 Agustus 1999, di mana 78,5 persen pemilih memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia.

Perjuangan Timor Leste meraih kemerdekaan tidaklah mudah. Peristiwa pembantaian di Dili pada tahun 1991 menarik perhatian dunia. PBB kemudian mengambil alih tanggung jawab administratif Timor Timur pada tahun 1999, dan pada tahun 2002, Xanana Gusmao menjadi presiden pertama Timor Leste.

Hari Arthritis Autoimun Sedunia: Meningkatkan Kesadaran Penyakit Autoimun

Setiap tanggal 20 Mei, dunia memperingati Hari Arthritis Autoimun Sedunia. Hari ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit autoimun dan autoinflamasi yang bermanifestasi dengan artritis.

Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang organ, jaringan, atau sel tubuh sendiri. Gerakan Arthritis Autoimun Internasional (I.A.A.M.) menggagas peringatan ini pada tahun 2012 dengan harapan masyarakat dapat mendeteksi dini penyakit autoimun.

Hari Membersihkan Sungai: Aksi Nyata Jaga Lingkungan

Di Amerika Serikat, tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Membersihkan Sungai. Tujuan dari peringatan ini adalah untuk mengurangi kerusakan sungai dengan membersihkan sampah dan kotoran di daerah aliran sungai.

Sejak tahun 1991, American Rivers telah melibatkan lebih dari 1,3 juta sukarelawan dalam ribuan aksi pembersihan di seluruh negeri. Mereka telah membersihkan lebih dari 261.000 mil sungai dan mengumpulkan lebih dari 32,5 juta pon sampah. Kondisi sungai yang tercemar sampah dan limbah bukan hanya masalah di Amerika, tetapi juga di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Refleksi dan Aksi Nyata

Peringatan-peringatan yang jatuh pada tanggal 20 Mei mengingatkan kita akan berbagai aspek penting dalam kehidupan. Hari Kebangkitan Nasional mengajak kita untuk terus menjaga semangat persatuan dan membangun bangsa. Hari Biola Sedunia merayakan keindahan seni dan budaya. Hari Kemerdekaan Timor Leste mengingatkan kita akan pentingnya perjuangan dan kemerdekaan. Hari Arthritis Autoimun Sedunia meningkatkan kesadaran akan kesehatan. Dan Hari Membersihkan Sungai mengajak kita untuk peduli terhadap lingkungan.

Semoga peringatan-peringatan ini tidak hanya menjadi seremonial belaka, tetapi juga menjadi momentum untuk melakukan aksi nyata yang bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan lingkungan sekitar.

Sumber: nasional.kompas.com