Teknologi & Sains 14 Jun 2025, 02:31

Startup AgriTech Lokal Kembangkan Sensor IoT untuk Optimasi Irigasi Pertanian

Startup AgriTech Lokal Kembangkan Sensor IoT untuk Optimasi Irigasi Pertanian Yogyakarta - Sebuah startup AgriTech yang berbasis di Yogyakarta, telah berhasil mengembangkan sensor Internet of Things (...

Startup AgriTech Lokal Kembangkan Sensor IoT untuk Optimasi Irigasi Pertanian

Yogyakarta - Sebuah startup AgriTech yang berbasis di Yogyakarta, telah berhasil mengembangkan sensor Internet of Things (IoT) inovatif untuk memantau kelembaban tanah dan mengoptimalkan irigasi pertanian secara otomatis. Inovasi ini diharapkan dapat membantu petani mengelola sumber daya air dengan lebih efisien dan meningkatkan produktivitas pertanian.

Perusahaan rintisan yang berfokus pada pengembangan teknologi pertanian ini melihat adanya permasalahan klasik yang dihadapi petani, yaitu kesulitan dalam menentukan waktu dan jumlah air yang tepat untuk irigasi. Kekurangan atau kelebihan air dapat berdampak buruk pada pertumbuhan tanaman dan hasil panen.

"Kami melihat banyak petani masih menggunakan cara tradisional dalam mengelola irigasi, yang seringkali tidak efisien dan boros air," ujar [Nama Pendiri Startup], pendiri startup AgriTech tersebut. "Dengan sensor IoT ini, petani dapat memantau kondisi tanah secara real-time dan mengendalikan irigasi sesuai kebutuhan tanaman."

Sensor IoT yang dikembangkan startup ini bekerja dengan cara menanamkan perangkat di lahan pertanian. Sensor akan mengukur tingkat kelembaban tanah dan mengirimkan data secara nirkabel ke platform cloud. Data ini kemudian dianalisis dan digunakan untuk mengaktifkan sistem irigasi otomatis. Petani dapat memantau data dan mengendalikan sistem irigasi melalui aplikasi mobile di smartphone mereka.

Keunggulan utama dari sistem ini adalah kemampuannya untuk mengoptimalkan penggunaan air. Irigasi hanya akan dilakukan ketika tanah benar-benar membutuhkan air, sehingga mengurangi pemborosan dan biaya operasional. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu mencegah penyakit tanaman yang disebabkan oleh kelembaban berlebihan.

"Dengan sistem irigasi otomatis ini, petani tidak perlu lagi khawatir tentang kekurangan atau kelebihan air," jelas [Nama Pendiri Startup]. "Mereka dapat fokus pada aspek lain dari pertanian, seperti pemupukan dan pengendalian hama."

Pengembangan sensor IoT ini merupakan bagian dari upaya startup untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Dengan teknologi yang tepat, petani dapat meningkatkan produktivitas mereka sambil menjaga lingkungan.

Saat ini, startup tersebut sedang melakukan uji coba sistem irigasi otomatis di beberapa lahan pertanian di Yogyakarta. Hasil awal menunjukkan peningkatan efisiensi penggunaan air dan peningkatan hasil panen yang signifikan.

"Kami sangat antusias dengan hasil uji coba ini," kata [Nama Pendiri Startup]. "Kami berharap teknologi ini dapat diadopsi secara luas oleh petani di seluruh Indonesia."

Selain sensor kelembaban tanah, startup ini juga sedang mengembangkan sensor lain untuk memantau faktor-faktor penting lainnya dalam pertanian, seperti suhu udara, curah hujan, dan tingkat kesuburan tanah. Dengan data yang komprehensif, petani dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan meningkatkan hasil pertanian mereka secara berkelanjutan.

Inisiatif startup AgriTech ini sejalan dengan program pemerintah untuk mendorong pemanfaatan teknologi dalam sektor pertanian. Diharapkan, inovasi ini dapat menjadi solusi bagi permasalahan irigasi yang selama ini menghantui petani dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Sumber: tekno.tempo.co