Olahraga 10 Jun 2025, 00:48

Sejarah Hari Olahraga Nasional...

Sejarah Hari Olahraga Nasional: Momentum Kebangkitan Olahraga Indonesia JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tanggal 9 September, Indonesia memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas). Peringatan ini menjad...

Sejarah Hari Olahraga Nasional: Momentum Kebangkitan Olahraga Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tanggal 9 September, Indonesia memperingati Hari Olahraga Nasional (Haornas). Peringatan ini menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjalanan olahraga Indonesia dan menatap masa depan dengan harapan baru. Tahun 2023 ini, Haornas memasuki usia ke-40, menandai semangat untuk terus memajukan prestasi olahraga di Tanah Air.

Lahirnya Haornas: Mengenang PON I di Solo

Penetapan tanggal 9 September sebagai Haornas tidak terlepas dari sejarah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) I di Solo, Jawa Tengah pada tahun 1948. Awalnya, muncul usulan agar Haornas diperingati setiap tanggal 8 September. Namun, melalui serangkaian diskusi dan pertimbangan, tanggal 9 September akhirnya dipilih sebagai Hari Olahraga Nasional.

Pada tanggal 16-17 Mei 1983, diadakan sidang Paripurna KONI XIII di Senayan, Jakarta. Dalam sambutan tertulis pembukaan sidang, Ketua Umum KONI Pusat, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, mengusulkan tanggal 10 September sebagai Hari Olahraga Nasional.

Usulan tersebut didasarkan pada harapan untuk menumbuhkan semangat berolahraga di masyarakat serta meningkatkan prestasi olahraga Indonesia. Sidang tersebut kemudian memutuskan bahwa PON XI/1985 akan dilaksanakan di Jakarta mulai 8 September 1985, yang sekaligus ditetapkan sebagai Hari Olahraga. Tanggal ini didasarkan pada informasi yang menyebutkan bahwa PON I/1948 dimulai pada 8 September 1948.

Namun, berdasarkan catatan sejarah, bendera PON I tiba di Solo pada 9 September 1948, dan pada hari yang sama, Presiden Soekarno meresmikan pembukaan PON I di Stadion Sriwedari. Fakta ini kemudian menjadi dasar penetapan 9 September sebagai Haornas.

PON I: Olahraga sebagai Alat Perjuangan Kemerdekaan

Presiden Soeharto, saat meresmikan purnapugar Stadion Sriwedari pada 9 September 1983, mencanangkan peringatan Hari Olahraga Nasional setiap tanggal 9 September. Menurutnya, penyelenggaraan PON pada tahun 1948 secara sadar diarahkan untuk menunjang perjuangan menegakkan kemerdekaan di kancah internasional.

"Penyelenggaraan PON menjadi salah satu cara untuk meyakinkan bahwa RI telah berdiri dan terus tegak berdiri," ujar Soeharto kala itu.

Pencanangan Haornas disambut positif oleh berbagai pihak. Tajuk Rencana Kompas pada 9 September 1983 menyoroti tujuan pencanangan Haornas dengan menimba semangat PON I/1948 di Solo, yang diwarnai semangat perjuangan dalam pembangunan.

Haornas dalam Kebijakan Pemerintah

Pada 7 September 1985, pemerintah menetapkan tanggal 9 September sebagai Hari Olahraga Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 1985 tentang Hari Olahraga Nasional. Keppres ini menegaskan bahwa penetapan Haornas berhubungan dengan peningkatan, pembinaan, dan perkembangan olahraga secara berkelanjutan.

Desain Besar Olahraga Nasional (DBON): Harapan Baru Prestasi

Pada peringatan Haornas 2021, Presiden Joko Widodo meluncurkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). DBON menjadi panduan dalam pembinaan atlet sejak usia dini, dengan mengintegrasikan unsur sport science.

Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menjelaskan bahwa DBON telah memiliki payung hukum melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021.

"Ini sebagai penanda bahwa hari ini lahir harapan baru untuk prestasi olahraga Indonesia, penanda dari dimulainya implementasi Desain Besar Olahraga Nasional," kata Amali.

Momentum Memajukan Olahraga Indonesia

Peringatan Hari Olahraga Nasional setiap tahun menjadi momentum untuk membangkitkan semangat olahraga di seluruh lapisan masyarakat. Haornas bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga pengingat akan pentingnya olahraga dalam membangun karakter bangsa, meningkatkan kesehatan, dan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Sumber: nasional.kompas.com