Rizal Ramli: Evaluasi Kebijakan Infrastruktur dan Dampaknya Bagi Masyarakat (Kolom Tokoh)

Rizal Ramli: Evaluasi Kebijakan Infrastruktur dan Dampaknya Bagi Masyarakat (Kolom Tokoh)

JAKARTA, [Tanggal] – Ekonom Rizal Ramli kembali menyoroti efektivitas dan dampak sosial dari proyek-proyek infrastruktur yang tengah gencar dilaksanakan di Indonesia. Dalam kolom opini terbarunya, Rizal menekankan pentingnya pemerataan pembangunan dan keberlanjutan lingkungan dalam setiap kebijakan infrastruktur.

Rizal memulai dengan mengamati masifnya pembangunan infrastruktur di berbagai daerah. Ia mempertanyakan, apakah pembangunan ini benar-benar memberikan manfaat yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, atau justru hanya menguntungkan segelintir pihak.

"Kita harus jujur mengevaluasi, apakah infrastruktur yang dibangun ini benar-benar meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas, atau hanya memfasilitasi kepentingan bisnis tertentu?" tulis Rizal dalam kolomnya.

Menurutnya, pemerintah perlu lebih cermat dalam memilih proyek infrastruktur yang memiliki dampak positif jangka panjang bagi masyarakat dan lingkungan. Ia mencontohkan, pembangunan jalan tol seharusnya tidak hanya mempercepat mobilitas barang dan jasa, tetapi juga mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan sekitar, seperti alih fungsi lahan dan potensi kerusakan ekosistem.

"Pembangunan infrastruktur harus berkelanjutan. Jangan sampai kita membangun jalan tol, tetapi mengorbankan lahan pertanian dan merusak lingkungan," tegasnya.

Rizal juga menyoroti masalah pembiayaan infrastruktur yang sebagian besar masih bergantung pada utang. Ia mengingatkan pemerintah untuk berhati-hati dalam mengelola utang agar tidak membebani generasi mendatang.

"Utang untuk infrastruktur memang diperlukan, tetapi harus dikelola dengan bijak. Jangan sampai utang ini menjadi bom waktu yang akan meledak di masa depan," ujarnya.

Selain itu, Rizal juga menyoroti pentingnya partisipasi masyarakat dalam setiap proyek infrastruktur. Ia menilai, pemerintah seringkali kurang melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan, sehingga menimbulkan resistensi dan konflik di lapangan.

"Masyarakat harus dilibatkan sejak awal. Jangan sampai mereka hanya menjadi penonton di negeri sendiri," katanya.

Rizal memberikan beberapa rekomendasi untuk memperbaiki kebijakan infrastruktur di Indonesia. Pertama, pemerintah harus lebih fokus pada proyek-proyek infrastruktur yang memiliki dampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, seperti pembangunan irigasi, sanitasi, dan perumahan terjangkau.

Kedua, pemerintah harus meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan proyek infrastruktur. Ia mengusulkan agar setiap proyek infrastruktur diaudit secara independen untuk mencegah korupsi dan praktik-praktik merugikan lainnya.

Ketiga, pemerintah harus memperkuat koordinasi antar lembaga terkait dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur. Ia menilai, selama ini koordinasi antar lembaga masih lemah, sehingga sering terjadi tumpang tindih dan inefisiensi.

Keempat, pemerintah harus lebih memperhatikan keberlanjutan lingkungan dalam setiap proyek infrastruktur. Ia mengusulkan agar setiap proyek infrastruktur wajib memiliki analisis dampak lingkungan (AMDAL) yang komprehensif dan transparan.

Terakhir, Rizal menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja lokal dalam bidang infrastruktur. Ia menilai, selama ini Indonesia masih kekurangan tenaga kerja terampil di bidang infrastruktur, sehingga seringkali harus mengandalkan tenaga kerja asing.

"Kita harus investasi dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja lokal. Jangan sampai kita hanya menjadi pasar bagi tenaga kerja asing," pungkasnya.

Dengan evaluasi yang jujur dan langkah-langkah perbaikan yang tepat, Rizal Ramli berharap kebijakan infrastruktur di Indonesia dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat, serta menjaga keberlanjutan lingkungan untuk generasi mendatang.

Sumber: republika.co.id