Game 18 Jun 2025, 13:19

Review Jujur 'Nusantara Knights', Game RPG Open World Buatan Indonesia yang Jadi Sorotan

Tanggul Laut Tambaklorok Diproyeksikan Bertahan 30 Tahun di Tengah Ancaman Penurunan Muka Tanah SEMARANG, KOMPAS.com - Wilayah pesisir Semarang, Jawa Tengah, terus berjuang melawan ancaman penurunan m...

Tanggul Laut Tambaklorok Diproyeksikan Bertahan 30 Tahun di Tengah Ancaman Penurunan Muka Tanah

SEMARANG, KOMPAS.com - Wilayah pesisir Semarang, Jawa Tengah, terus berjuang melawan ancaman penurunan muka tanah yang semakin masif dari tahun ke tahun. Kondisi ini diperparah dengan banjir rob yang terus melanda kawasan tersebut. Sebagai upaya mitigasi, pemerintah pusat telah membangun tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer di Kampung Tambaklorok, Semarang Utara. Tanggul ini diharapkan mampu melindungi wilayah pesisir dari terjangan rob setidaknya untuk 30 tahun ke depan.

Penurunan Muka Tanah Ancam Pesisir Semarang

Penurunan muka tanah menjadi permasalahan serius yang menghantui wilayah pesisir Semarang. Di Kampung Tambaklorok, penurunan muka tanah mencapai angka yang mengkhawatirkan, yakni 10 cm per tahun. Fenomena ini bukan barang baru, melainkan telah berlangsung sejak tahun 1980-an dengan variasi penurunan antara 8 hingga 10 sentimeter per tahun. Akibatnya, banjir rob menjadi momok menakutkan yang terus mengintai permukiman warga.

Tanggul Laut Sebagai Benteng Pertahanan

Merespons ancaman banjir rob yang semakin nyata, pemerintah pusat mengambil langkah strategis dengan membangun tanggul laut sepanjang 3,6 kilometer. Pembangunan tanggul ini difokuskan di wilayah pesisir Tambaklorok, yang menjadi salah satu daerah paling rentan terhadap dampak rob. Kehadiran tanggul laut diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan yang efektif dalam menahan gelombang rob dan melindungi masyarakat serta infrastruktur di sekitarnya.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Proyek pembangunan tanggul laut ini diharapkan menjadi solusi jangka menengah dalam mengatasi permasalahan banjir rob di pesisir Semarang. Proyeksi ketahanan tanggul hingga 30 tahun mendatang memberikan sedikit angin segar bagi warga yang selama ini hidup dalam bayang-bayang banjir.

Namun, tantangan yang dihadapi tidaklah sederhana. Penurunan muka tanah yang terus berlangsung menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diatasi. Selain itu, pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan partisipasi aktif masyarakat juga menjadi kunci keberhasilan jangka panjang dalam menjaga wilayah pesisir Semarang dari ancaman banjir rob.

Upaya Mitigasi Lainnya Perlu Ditingkatkan

Selain pembangunan tanggul laut, upaya mitigasi lainnya juga perlu ditingkatkan. Konservasi air tanah, penanaman mangrove, dan penataan ruang yang adaptif terhadap perubahan iklim adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk memperkuat ketahanan wilayah pesisir Semarang.

Pemerintah daerah, masyarakat, dan sektor swasta perlu bersinergi dalam mengatasi permasalahan ini. Edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga lingkungan juga perlu digencarkan agar kesadaran masyarakat semakin meningkat.

Kesimpulan

Pembangunan tanggul laut di Tambaklorok merupakan langkah penting dalam melindungi wilayah pesisir Semarang dari ancaman banjir rob. Meskipun diproyeksikan mampu bertahan hingga 30 tahun, upaya mitigasi lainnya tetap perlu ditingkatkan untuk mengatasi permasalahan penurunan muka tanah dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci utama dalam menciptakan wilayah pesisir Semarang yang tangguh dan berkelanjutan.

Sumber: liputan6.com