Opini & Editorial 19 Jun 2025, 13:36

Republika Editorial: Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air di Tengah Perubahan Iklim

Republika Editorial: Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air di Tengah Perubahan Iklim JAKARTA – Perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi ketersediaan sumber daya air di Indonesia. Editorial Republik...

Republika Editorial: Tantangan Pengelolaan Sumber Daya Air di Tengah Perubahan Iklim

JAKARTA – Perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi ketersediaan sumber daya air di Indonesia. Editorial Republika hari ini menyoroti urgensi pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan untuk menjaga ketersediaan air bersih bagi seluruh masyarakat. Kondisi ini menuntut inovasi, kerjasama lintas sektor, dan kesadaran seluruh elemen bangsa.

Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan curah hujan tinggi, paradoksnya masih menghadapi masalah kekeringan dan kekurangan air bersih di beberapa wilayah. Perubahan iklim memperparah situasi ini dengan pola curah hujan yang tidak menentu, peningkatan suhu, dan kejadian ekstrem seperti banjir dan kekeringan yang semakin sering terjadi.

Editorial Republika menekankan bahwa pengelolaan sumber daya air tidak bisa lagi dilakukan secara konvensional. Diperlukan pendekatan yang lebih inovatif dan terintegrasi, meliputi konservasi air, efisiensi penggunaan air, pengembangan sumber-sumber air alternatif, dan pengendalian pencemaran air.

"Kita harus mengubah paradigma pengelolaan air dari pendekatan suplai menjadi pendekatan permintaan. Artinya, kita harus fokus pada bagaimana mengurangi pemborosan air dan meningkatkan efisiensi penggunaan air di semua sektor," tulis editorial tersebut.

Sektor pertanian, sebagai pengguna air terbesar, perlu menerapkan praktik-praktik pertanian yang hemat air seperti irigasi tetes dan penggunaan varietas tanaman yang tahan kering. Sektor industri juga perlu didorong untuk menggunakan teknologi yang lebih efisien dalam penggunaan air dan mengolah air limbah sebelum dibuang ke lingkungan.

Selain itu, editorial Republika juga menyoroti pentingnya kerjasama lintas sektor dalam pengelolaan sumber daya air. Pemerintah, swasta, masyarakat sipil, dan akademisi perlu bekerjasama untuk merumuskan kebijakan yang tepat, mengimplementasikan program-program yang efektif, dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian sumber daya air.

"Pengelolaan sumber daya air adalah tanggung jawab kita bersama. Kita tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah. Semua pihak harus terlibat dan berkontribusi sesuai dengan peran dan kapasitasnya masing-masing," tegas editorial tersebut.

Pemerintah memiliki peran kunci dalam menciptakan regulasi yang mendukung pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan, memberikan insentif bagi pelaku usaha yang berinvestasi dalam teknologi hemat air, dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang pengelolaan air.

Masyarakat sipil dapat berperan dalam mengedukasi masyarakat tentang pentingnya konservasi air, melakukan advokasi untuk kebijakan yang lebih baik, dan mengawasi pelaksanaan program-program pemerintah.

Akademisi dapat memberikan kontribusi melalui penelitian dan pengembangan teknologi baru yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air dan mengatasi masalah pencemaran air.

Editorial Republika juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan lahan basah sebagai sumber air alami. Hutan berfungsi sebagai penyimpan air dan mencegah erosi, sementara lahan basah berfungsi sebagai penyaring air dan habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna.

"Kita harus menghentikan deforestasi dan degradasi lahan basah. Kita harus memulihkan ekosistem yang rusak dan melindungi ekosistem yang masih utuh," tulis editorial tersebut.

Selain itu, editorial Republika juga menyoroti pentingnya investasi dalam infrastruktur air seperti waduk, bendungan, dan jaringan irigasi. Infrastruktur air yang memadai dapat membantu mengendalikan banjir, menyimpan air di musim hujan, dan mendistribusikan air ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.

Namun, pembangunan infrastruktur air harus dilakukan secara hati-hati dan berkelanjutan, dengan memperhatikan dampak lingkungan dan sosial.

Editorial Republika menyimpulkan bahwa pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan adalah kunci untuk menjaga ketahanan pangan, energi, dan kesehatan masyarakat di tengah ancaman perubahan iklim. Diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya air yang adil, efisien, dan berkelanjutan.

"Masa depan Indonesia ada di tangan kita. Mari kita jaga sumber daya air kita untuk generasi mendatang," pungkas editorial tersebut.

Sumber: news.republika.co.id