Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Kamis 19 Juni 2025
IHSG Berpotensi Melemah, Simak Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini JAKARTA, Bisnis.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan hari ini,...
IHSG Berpotensi Melemah, Simak Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini
JAKARTA, Bisnis.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan melanjutkan tren pelemahan pada perdagangan hari ini, Kamis (19/6/2025). Analis memproyeksikan IHSG berisiko turun menuju level 6.721-6.919. Di tengah kondisi pasar yang volatil, sejumlah saham seperti BBTN, JPFA, dan TLKM justru direkomendasikan untuk dicermati.
Analisis Teknikal MNC Sekuritas
Tim Analis MNC Sekuritas dalam risetnya mengungkapkan bahwa pada perdagangan Rabu (18/6/2025), IHSG ditutup turun 0,67% ke level 7.107 dengan tekanan jual yang masih terasa. Pergerakan IHSG bahkan kembali turun di bawah moving average 20 (MA20).
"Pada label merah, apabila IHSG break 7.240 maka diperkirakan IHSG akan membentuk wave (v) dari wave [a] yang akan menguji 7.263-7.355," tulis Tim MNC Sekuritas. Namun, mereka juga memperingatkan potensi koreksi IHSG ke rentang 6.721-6.919.
Untuk hari ini, MNC Sekuritas memproyeksikan level support IHSG berada di 7.079 dan 7.009, sedangkan resistance berada di 7.240 dan 7.324. Mereka merekomendasikan saham BBTN, JPFA, PSAB, dan TLKM untuk diperhatikan.
Sentimen Eksternal Tekan IHSG
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi memperkirakan tekanan terhadap IHSG masih akan berlanjut, dipicu oleh dua sentimen eksternal utama.
Pertama, keputusan The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17–18 Juni 2025. Pasar menantikan sikap bank sentral AS, yang diperkirakan tetap mempertahankan Fed Fund Rate (FFR).
Kedua, meningkatnya ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran. Menurut Imam, konflik ini berpotensi melibatkan negara-negara lain di Timur Tengah, serta mengundang campur tangan kekuatan besar seperti Amerika Serikat.
"Maka dari itu, pada pekan ini kami proyeksikan IHSG akan melemah dengan support di 6.994 dan resistance di 7.239," jelasnya.
Menanggapi kondisi tersebut, IPOT merekomendasikan saham-saham energi dan logam mulia sebagai respons atas potensi dampak konflik. Tiga saham yang disorot adalah MEDC, ELSA, dan ANTM.
Kinerja Papan Utama dan Papan Pengembangan
Seiring dengan memanasnya tensi geopolitik Iran-Israel, kinerja indeks Papan Utama masih cenderung bergerak melemah sepanjang 2025. Pada perdagangan Senin (16/6/2025), indeks Papan Utama ditutup melemah ke level 1.881,43, terkoreksi 5,13% dari level tertingginya pada 22 Januari 2025.
Kinerja Papan Utama underperform terhadap Papan Pengembangan yang melesat 23,81% pada periode Februari—Mei 2025. Analis menyebut, pelemahan indeks Papan Utama terutama disebabkan oleh rotasi sektor yang dilakukan oleh para investor ke Papan Pengembangan sejalan dengan pelemahan IHSG.
Retail Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Indri Liftiany menilai, rotasi investor dari Papan Utama ke Papan Pengembangan terutama terjadi karena investor tengah memanfaatkan momentum atas volatilitas yang terjadi di pasar modal Indonesia.
”Para pelaku pasar cenderung memindahkan atau mengalihkan dananya ke saham-saham yang ada di Papan Pengembangan untuk memanfaatkan momentum dan volatilitas yang ada sehingga hal tersebut membuat kinerja saham di Papan Pengembangan lebih unggul dibandingkan kinerja di Papan Utama,” katanya.
Selain itu, aksi sell off oleh investor asing terhadap saham-saham berkapitalisasi jumbo juga menjadi faktor pelemahan kinerja indeks Papan Utama.
Optimisme Sektor Komoditas
Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia menaruh sejumlah optimisme terhadap kinerja Papan Utama. Menurutnya, beberapa sentimen yang bakal berpengaruh pada kinerja indeks antara lain konflik geopolitik, keputusan suku bunga, inflasi, hingga harga komoditas.
Dalam risetnya, Liza menilai bahwa kondisi bottoming yang dialami sektor komoditas sejak memasuki 2025 berpotensi mengakhiri fasenya saat ini. "Kami bertaruh, tahun ini adalah titik balik sektor komoditas secara siklus tahunan. Khususnya coal dan juga tambang logam," katanya.
Update Terkini Pergerakan IHSG
Pada pukul 11.15 WIB, IHSG makin tertekan dengan anjlok 1,55% atau 110,23 poin menuju level 6.997,55. Sepanjang sesi perdagangan, IHSG bergerak pada rentang 6.990 hingga 7.115. Sebanyak 560 saham melemah, 87 menguat, dan 148 saham stagnan. IHSG dibuka melemah 0,18% atau 12,94 poin menuju level 7.094,84 pada pukul 09.01 WIB.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Sumber: market.bisnis.com