Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Jumat 20 Juni 2025
IHSG Diprediksi Melemah, Investor Disarankan Pantau Saham-Saham Ini JAKARTA, Bisnis.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini,...
IHSG Diprediksi Melemah, Investor Disarankan Pantau Saham-Saham Ini
JAKARTA, Bisnis.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan tren pelemahannya pada perdagangan hari ini, Jumat (20/6/2025). Ketegangan geopolitik yang meningkat menjadi salah satu faktor utama yang membebani sentimen pasar. Di tengah kondisi ini, analis merekomendasikan beberapa saham yang layak untuk dicermati investor.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis (19/6/2025), IHSG ditutup pada level 6.968,64, terkoreksi 139,15 poin atau setara dengan penurunan 1,96% secara year-to-date (YTD). Data Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatat adanya net sell oleh investor asing sebesar Rp1,25 triliun, sehingga akumulasi jual bersih asing di pasar saham Indonesia mencapai Rp50,36 triliun.
Sentimen Negatif dan Proyeksi Teknikal
Market Analyst BRI Danareksa Sekuritas, Chory Ramdhani, menjelaskan bahwa sentimen negatif terhadap IHSG berasal dari memanasnya konflik antara Israel dan Iran. Menurutnya, sektor minyak bumi berpotensi diuntungkan dari situasi ini.
“IHSG hari ini diperkirakan masih bergerak tertekan dengan kecenderungan melemah. Secara teknikal, terbentuk pola double top yang mengindikasikan potensi penurunan hingga level 6.882,” ujarnya dalam riset yang dirilis pada Jumat (20/6/2025).
Rekomendasi Saham dari Analis
Di tengah proyeksi pelemahan IHSG, beberapa analis memberikan rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan bagi investor:
- PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG): Direkomendasikan dengan target harga Rp380—Rp400. Saat ini, ENRG berada di level Rp356. Sentimen kenaikan harga minyak mentah global dinilai akan menguntungkan saham ENRG. Stop loss saham ini disarankan pada level Rp286. "Di tengah pelemahan IHSG yang signifikan, ENRG melonjak sebesar 6,59% dan bertahan diatas area resistance yang sebelumnya pernah ditembus," kata Chory.
- PT ESSA Industries Indonesia Tbk. (ESSA): Analis merekomendasikan saham ESSA dengan target harga Rp730—Rp780. Setelah berada di level Rp690, stop loss disarankan pada area Rp640. Meskipun masih dalam zona koreksi, ESSA dinilai berpotensi bergerak bullish dalam jangka pendek.
- PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL): Direkomendasikan untuk dijual (sell) dengan target harga Rp490. Saham MTEL dinilai terus melemah setelah gagal menembus resistance pada level Rp700. "Saat ini, MTEL kembali menembus support pentingnya pada Rp555. Waspadai potensi penurunan lebih lanjut hingga level Rp490," jelas Chory.
- PT Petrosea Tbk. (PTRO): Juga direkomendasikan untuk dijual (sell) setelah gagal bertahan di area support pada Rp2.900 dan tengah membentuk pola bearish double top pattern. Target harga saham ini berada pada level Rp2.500.
Pandangan BNI Sekuritas dan Phintraco Sekuritas
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, menyampaikan bahwa IHSG berpeluang mengalami short term technical rebound ke sekitar 7.000-7.050 setelah mengalami penurunan tajam pada hari sebelumnya. Namun, ia menyarankan investor untuk memanfaatkan momentum ini untuk take profit karena IHSG masih berpotensi terkoreksi hingga 6.800 dalam beberapa waktu ke depan.
BNI Sekuritas merekomendasikan saham-saham seperti BRMS, BKSL, PGEO, MEDC, PANI, dan AMMN untuk dicermati investor pada hari ini.
Sementara itu, Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, memperkirakan IHSG akan menguji support 6.820-6.850 pada perdagangan hari ini atau awal pekan depan. Ia menyoroti eskalasi perang Israel-Iran yang berisiko mengganggu rantai pasokan komoditas energi sebagai salah satu sentimen negatif yang membebani IHSG.
"Pasar khawatir akan potensi terganggunya rantai pasokan sejumlah komoditas energi, khususnya minyak dan gas yang memicu kenaikan harga pada kedua komoditas tersebut," tulis Ratna dalam riset harian.
Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham-saham seperti MEDC, ELSA, MDKA, MAPA, dan WIFI.
Pergerakan IHSG Sesi I dan Faktor Domestik
Pada awal perdagangan hari ini, IHSG dibuka melemah 36,06 poin atau 0,52% ke level 6.932,57. Hingga akhir sesi I, IHSG tercatat merosot 50,39 poin atau 0,72% ke level 6.918,24.
Tekanan terhadap IHSG berasal dari koreksi harga saham-saham dengan kapitalisasi pasar besar, terutama di sektor perbankan. Saham BBCA, BMRI, dan ANTM mengalami penurunan. Namun, saham BBRI, ENRG, dan BRPT justru menunjukkan penguatan.
Ratna Lim menambahkan bahwa pelaku pasar dalam negeri tampaknya memanfaatkan sentimen perang sebagai validasi untuk melakukan aksi jual (sell-off). Selain itu, kekhawatiran akan potensi terganggunya rantai pasokan energi dan dampaknya terhadap inflasi juga turut membebani sentimen pasar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Sumber: market.bisnis.com