Rekam Pandemi Sorot Perubahan Sosial Budaya Akibat Covid-19
Rekam Pandemi Sorot Perubahan Sosial Budaya Akibat Covid-19 Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN) meluncurkan progra...
Rekam Pandemi Sorot Perubahan Sosial Budaya Akibat Covid-19
Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN) meluncurkan program "Rekam Pandemi" pada Kamis (25/6/2020) secara virtual di Jakarta. Program ini bertujuan untuk merekam dan menggambarkan perubahan signifikan dalam sosial budaya masyarakat Indonesia akibat pandemi Covid-19. Sebanyak 300 dokumentaris komunitas ADN di seluruh Indonesia menghasilkan 2.400 menit video pendek yang menyoroti berbagai aspek kehidupan selama pandemi.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Hilmar Farid, menjelaskan bahwa program ini merekam berbagai tema penting selama pandemi, meliputi belajar di rumah, religi dan mitos, perayaan Lebaran di tengah pandemi (Coronasiana), usaha mandiri, perubahan perilaku keluarga, gotong royong, kreativitas, hingga isu lingkungan dari Aceh hingga Papua.
Hilmar menambahkan, "Rekam Pandemi mencerminkan bagaimana 300 dokumentaris komunitas ADN mampu berkarya di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19. Karya-karya yang ditampilkan pun memperlihatkan segi-segi kehidupan selama pandemi dari berbagai sudut pandang, pengalaman maupun lokasi."
Program ini juga menjadi sarana untuk melengkapi pemahaman masyarakat mengenai situasi yang dihadapi bersama selama pandemi. Salah satu karya yang dihasilkan mengisahkan seorang guru seni tari yang memanfaatkan platform TikTok untuk mengajar peserta didiknya selama pembelajaran jarak jauh. Karya lain menyoroti pelaksanaan ibadah daring di tengah pandemi.
Dalam forum UNESCO, Hilmar menyampaikan bahwa "Rekam Pandemi" mendapat sambutan baik sebagai arsip kemanusiaan yang dibuat oleh komunitas dokumentaris. "Rekamannya, menurut saya, sangat signifikan artinya bukan hanya secara artistik, tetapi juga secara sosial dengan kontribusi yang besar," ujarnya.
Ketua ADN, Tonny Trimarsanto, menjelaskan bahwa "Rekam Pandemi" mewakili cara tutur audio visual yang kaya akan budaya Indonesia. Menurutnya, perekaman seri dokumenter pendek ini dilakukan oleh anggota ADN yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga persoalan-persoalan yang sangat lokal, spontan, dan sehari-hari sebagai bagian dari perubahan sosial masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini direkam oleh mereka yang berada terdekat dengan peristiwanya. "Sehingga akan terasa keberagaman yang sangat kaya dari karya-karya ini," imbuhnya.
Tonny juga mengapresiasi dukungan Kemdikbud yang telah memberikan ruang kreatif kepada komunitas ADN yang terdampak Covid-19.
Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Kemdikbud, Ahmad Mahendra, menyatakan bahwa dokumentasi ini telah diintegrasikan dengan program "Belajar dari Rumah" di stasiun TVRI dan akan tayang selama delapan minggu.
"Rekam Pandemi" ditayangkan di program "Belajar dari Rumah" TVRI setiap Sabtu dan Minggu pukul 08.30 WIB. Selain itu, seri dokumenter ini juga dapat diakses melalui situs resmi Rekam Pandemi dan akun media sosial @budayasaya di Youtube, Facebook, dan Twitter.
Dengan peluncuran program "Rekam Pandemi," diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dampak pandemi Covid-19 dari berbagai perspektif. Program ini juga menjadi arsip penting bagi generasi mendatang untuk mempelajari bagaimana masyarakat Indonesia beradaptasi dan berjuang selama masa sulit ini.
Sumber: beritasatu.com