Sosial & Budaya 22 Jun 2025, 10:59

Rekam Pandemi Sorot Perubahan Sosial Budaya Akibat Covid-19

Rekam Pandemi Sorot Perubahan Sosial Budaya Akibat Covid-19 Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN) meluncurkan progra...

Rekam Pandemi Sorot Perubahan Sosial Budaya Akibat Covid-19

Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN) meluncurkan program "Rekam Pandemi" untuk mendokumentasikan perubahan sosial budaya signifikan di masyarakat Indonesia akibat pandemi Covid-19. Program ini menghasilkan ribuan menit video pendek yang merekam berbagai aspek kehidupan selama pandemi dari berbagai daerah di Indonesia.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemdikbud, Hilmar Farid, menjelaskan bahwa program ini menghasilkan 2.400 menit video pendek selama Mei-Juli 2020. Video-video tersebut merekam berbagai tema seperti belajar di rumah, religi dan mitos/mistis, lebaran/coronasiana, usaha mandiri, perubahan perilaku keluarga, gotong royong, kreativitas, dan isu lingkungan dari Aceh hingga Papua.

"Rekaman menghadapi Covid-19 akan membantu melengkapi pemahaman kita mengenai situasi yang kita hadapi bersama saat ini," kata Hilmar dalam peluncuran virtual Rekam Pandemi di Jakarta, Kamis (25/6/2020).

Program Rekam Pandemi mencerminkan bagaimana 300 dokumenteris komunitas ADN mampu berkarya di tengah keterbatasan akibat pandemi. Karya-karya tersebut memperlihatkan segi-segi kehidupan selama pandemi dari berbagai sudut pandang, pengalaman, dan lokasi. Salah satu karya bahkan mengisahkan seorang guru seni tari yang memanfaatkan platform TikTok untuk mengajar peserta didiknya selama pembelajaran jarak jauh. Karya lainnya menyoroti berlangsungnya ibadah daring di tengah pandemi.

Hilmar menyampaikan bahwa Rekam Pandemi mendapat sambutan baik sebagai arsip kemanusiaan oleh UNESCO. "Rekamannya, menurut saya, sangat signifikan artinya bukan hanya secara artistik, tetapi juga secara sosial dengan kontribusi yang besar," ujarnya.

Ketua ADN, Tonny Trimarsanto, menjelaskan bahwa Rekam Pandemi mewakili cara tutur audio visual yang kaya akan budaya Indonesia. Perekaman seri dokumenter pendek ini dilakukan oleh anggota ADN yang tersebar di seluruh Indonesia, sehingga mampu menangkap berbagai persoalan lokal dan spontan yang terjadi di masyarakat selama pandemi.

"Jadi, persoalan-persoalan yang sangat lokal, spontan dan sehari-hari sebagai bagian perubahan sosial masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini, direkam oleh mereka yang berada terdekat dengan peristiwanya. Sehingga akan terasa keberagaman yang sangat kaya dari karya-karya ini," kata Tonny.

Tonny juga mengapresiasi dukungan Kemdikbud yang telah memberikan ruang kreatif kepada komunitas ADN yang terkena dampak Covid-19.

Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru Kemdikbud, Ahmad Mahendra, menyatakan bahwa dokumentasi ini telah diintegrasikan dengan program "Belajar dari Rumah" di stasiun TVRI dan akan tayang selama delapan minggu.

Rekam Pandemi ditayangkan di program "Belajar dari Rumah" TVRI setiap Sabtu dan Minggu pukul 08.30 WIB. Seri dokumenter juga dapat diakses melalui situs resmi Rekam Pandemi dan akun media sosial @budayasaya di Youtube, Facebook, dan Twitter. Program ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang dampak pandemi Covid-19 terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia dan menjadi arsip penting bagi generasi mendatang.

Sumber: beritasatu.com