Opini & Editorial 08 Jul 2025, 17:01

Refleksi Setahun Pemilu: Opini Pengamat Politik, Dr. Ani Sumarno tentang Konsolidasi Demokrasi

Refleksi Setahun Pemilu: Opini Pengamat Politik, Dr. Ani Sumarno tentang Konsolidasi Demokrasi Jakarta, 9 Juli 2025 - Setahun setelah pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), pengamat politik Dr. Ani Suma...

Refleksi Setahun Pemilu: Opini Pengamat Politik, Dr. Ani Sumarno tentang Konsolidasi Demokrasi

Jakarta, 9 Juli 2025 - Setahun setelah pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu), pengamat politik Dr. Ani Sumarno memberikan refleksi mendalam mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia. Dalam analisisnya, Dr. Ani menyoroti pentingnya konsolidasi demokrasi melalui penguatan lembaga-lembaga negara dan peningkatan partisipasi masyarakat sipil.

"Pemilu adalah fondasi demokrasi, tetapi fondasi yang kuat saja tidak cukup. Kita perlu membangun pilar-pilar demokrasi yang kokoh, yaitu lembaga-lembaga negara yang independen dan masyarakat sipil yang aktif," ujar Dr. Ani dalam sebuah diskusi publik di Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Dr. Ani menjelaskan bahwa penguatan lembaga negara, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Mahkamah Konstitusi (MK), sangat penting untuk menjaga integritas proses demokrasi. "Lembaga-lembaga ini harus bebas dari intervensi politik dan memiliki kapasitas yang memadai untuk menjalankan tugasnya secara profesional," tegasnya.

Selain itu, Dr. Ani juga menekankan perlunya peningkatan partisipasi masyarakat sipil dalam proses pengambilan kebijakan. "Masyarakat sipil memiliki peran penting sebagai pengawas dan penyeimbang kekuasaan. Mereka harus diberi ruang yang lebih besar untuk menyampaikan aspirasi dan berpartisipasi dalam pembangunan," katanya.

Menurut Dr. Ani, salah satu tantangan terbesar dalam konsolidasi demokrasi di Indonesia adalah polarisasi politik yang masih kuat. "Polarisasi ini sering kali dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk kepentingan politik sesaat. Kita harus bersama-sama melawan polarisasi ini dengan mengedepankan dialog dan toleransi," jelasnya.

Dr. Ani juga menyoroti pentingnya pendidikan politik bagi masyarakat. "Masyarakat yang terdidik secara politik akan lebih mampu memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Mereka juga akan lebih kritis dalam memilih pemimpin dan mengambil keputusan politik," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Ani juga memberikan apresiasi kepada pemerintah dan penyelenggara pemilu atas terselenggaranya Pemilu yang relatif aman dan lancar. "Namun, kita tidak boleh cepat berpuas diri. Masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan," ujarnya.

Menutup analisisnya, Dr. Ani Sumarno mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membangun demokrasi yang lebih berkualitas. "Demokrasi adalah proses yang berkelanjutan. Kita harus terus berupaya untuk memperkuatnya dari waktu ke waktu. Dengan kerja keras dan komitmen bersama, kita bisa mewujudkan Indonesia yang lebih demokratis, adil, dan sejahtera," pungkasnya.

Refleksi Dr. Ani Sumarno ini menjadi momentum penting untuk mengevaluasi perjalanan demokrasi Indonesia dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk konsolidasi demokrasi di masa depan.

Sumber: republika.co.id