Internasional 10 Jun 2025, 02:47

Perjanjian Iklim Paris: Laporan Terbaru Mengungkap Target Emisi Belum Tercapai

Perjanjian Iklim Paris: Laporan Terbaru Mengungkap Target Emisi Belum Tercapai Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Laporan terbaru dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengungkapkan bahwa d...

Perjanjian Iklim Paris: Laporan Terbaru Mengungkap Target Emisi Belum Tercapai

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Laporan terbaru dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mengungkapkan bahwa dunia masih jauh dari mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca yang ditetapkan dalam Perjanjian Iklim Paris. Temuan ini menimbulkan kekhawatiran serius tentang masa depan bumi, karena peningkatan suhu global terus mengancam ekosistem dan kehidupan manusia.

Perjanjian Iklim Paris, yang disepakati pada tahun 2015, bertujuan untuk membatasi peningkatan suhu global hingga di bawah 2 derajat Celsius, dan bahkan mengupayakan untuk membatasinya hingga 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri. Namun, laporan IPCC menunjukkan bahwa dengan kebijakan yang ada saat ini, dunia diperkirakan akan mengalami pemanasan jauh melebihi target tersebut.

Laporan tersebut menyoroti bahwa emisi gas rumah kaca terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil untuk energi, industri, dan transportasi. Peningkatan emisi ini menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer mencapai rekor tertinggi, yang berdampak langsung pada peningkatan suhu global.

"Kita berada di jalur yang salah," kata [Nama Ilmuwan/Pejabat IPCC], salah satu penulis utama laporan tersebut. "Tanpa tindakan yang lebih ambisius dan segera, kita akan gagal mencapai tujuan Perjanjian Paris dan menghadapi konsekuensi yang menghancurkan."

Konsekuensi dari kegagalan mencapai target iklim sangatlah serius. Peningkatan suhu global dapat menyebabkan gelombang panas yang lebih sering dan ekstrem, kekeringan yang berkepanjangan, banjir yang dahsyat, dan kenaikan permukaan air laut. Perubahan iklim ini akan mengancam ketahanan pangan, kesehatan manusia, dan keanekaragaman hayati.

Laporan IPCC juga menyoroti bahwa perubahan iklim tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada ekonomi dan sosial. Bencana alam yang terkait dengan iklim dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, mengganggu rantai pasokan, dan memaksa jutaan orang mengungsi dari rumah mereka.

Meskipun situasinya mengkhawatirkan, laporan IPCC juga memberikan harapan. Laporan tersebut menunjukkan bahwa masih ada waktu untuk mengambil tindakan dan menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim. Namun, tindakan tersebut harus dilakukan dengan cepat dan skala besar.

"Kita memiliki teknologi dan pengetahuan untuk mengurangi emisi secara signifikan," kata [Nama Ilmuwan/Pejabat IPCC] . "Yang kita butuhkan adalah kemauan politik dan komitmen untuk bertindak."

Laporan tersebut merekomendasikan sejumlah langkah yang perlu diambil untuk mencapai target iklim, termasuk:

  • Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan beralih ke energi terbarukan.
  • Meningkatkan efisiensi energi di semua sektor ekonomi.
  • Melindungi dan memulihkan hutan dan ekosistem lainnya yang menyerap karbon dioksida.
  • Mengembangkan teknologi baru untuk menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer.
  • Meningkatkan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim yang tak terhindarkan.

Laporan IPCC ini menjadi peringatan bagi para pemimpin dunia untuk segera bertindak dan meningkatkan ambisi iklim mereka. Tanpa tindakan yang lebih kuat, dunia akan menghadapi masa depan yang suram dengan konsekuensi yang tidak dapat diubah.

Sebagai individu, kita juga dapat berkontribusi untuk mengatasi perubahan iklim dengan mengurangi jejak karbon kita, mendukung kebijakan yang berkelanjutan, dan menyuarakan keprihatinan kita kepada para pemimpin politik. Masa depan bumi ada di tangan kita, dan kita harus bertindak sekarang.

Sumber: cnnindonesia.com