Teknologi & Sains 19 Jun 2025, 06:24

Peningkatan Adopsi Teknologi Pertanian Pintar Dorong Produktivitas Petani Lokal

Peningkatan Adopsi Teknologi Pertanian Pintar Dorong Produktivitas Petani Lokal Jakarta, Indonesia - Penggunaan teknologi pertanian pintar atau smart farming di kalangan petani Indonesia menunjukkan p...

Peningkatan Adopsi Teknologi Pertanian Pintar Dorong Produktivitas Petani Lokal

Jakarta, Indonesia - Penggunaan teknologi pertanian pintar atau smart farming di kalangan petani Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pemanfaatan sensor dan sistem otomasi dilaporkan memberikan dampak positif terhadap peningkatan hasil panen serta efisiensi penggunaan sumber daya.

Pertanian pintar adalah pendekatan modern dalam pengelolaan pertanian yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Teknologi yang digunakan meliputi sensor untuk memantau kondisi tanah dan cuaca, sistem irigasi otomatis, drone untuk pemantauan lahan, serta analisis data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

CEO AgriTronz, Yudhis Thiro Kabul Yunior, mengungkapkan bahwa adopsi teknologi pertanian pintar di Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan. "Banyak startup yang bangkrut karena ingin cepat untung," ujarnya. Hal ini menunjukkan bahwa implementasi teknologi di sektor pertanian memerlukan perencanaan yang matang dan investasi yang berkelanjutan.

Meskipun demikian, beberapa daerah telah menunjukkan kemajuan yang menggembirakan dalam penerapan pertanian pintar. Di Jawa Timur, misalnya, beberapa kelompok tani telah berhasil meningkatkan hasil panen padi dengan menggunakan sensor kelembaban tanah dan sistem irigasi otomatis. Di Sulawesi Selatan, petani hortikultura juga memanfaatkan drone untuk memantau kesehatan tanaman dan mengidentifikasi masalah hama atau penyakit secara dini.

Manfaat dan Tantangan Pertanian Pintar

Penerapan pertanian pintar menawarkan berbagai manfaat bagi petani, antara lain:

  • Peningkatan Produktivitas: Teknologi memungkinkan petani untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya seperti air, pupuk, dan pestisida, sehingga meningkatkan hasil panen.
  • Efisiensi Biaya: Dengan pemantauan yang akurat dan otomatisasi, petani dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan keuntungan.
  • Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Data yang dikumpulkan oleh sensor dan sistem analisis memberikan informasi yang akurat dan relevan bagi petani dalam mengambil keputusan terkait pengelolaan lahan dan tanaman.
  • Pengurangan Dampak Lingkungan: Penggunaan pupuk dan pestisida yang lebih efisien dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Namun, adopsi pertanian pintar juga menghadapi sejumlah tantangan, antara lain:

  • Biaya Investasi yang Tinggi: Teknologi pertanian pintar memerlukan investasi awal yang cukup besar, yang mungkin menjadi kendala bagi petani kecil.
  • Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan: Petani perlu dilatih dan diberikan pendampingan untuk dapat mengoperasikan dan memanfaatkan teknologi pertanian pintar secara efektif.
  • Infrastruktur yang Terbatas: Ketersediaan jaringan internet dan listrik yang stabil di daerah pedesaan masih menjadi masalah yang perlu diatasi.

Peran Pemerintah dan Pihak Terkait

Pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong adopsi pertanian pintar di Indonesia. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Memberikan Subsidi dan Insentif: Pemerintah dapat memberikan subsidi atau insentif bagi petani yang ingin mengadopsi teknologi pertanian pintar.
  • Menyelenggarakan Pelatihan dan Pendampingan: Program pelatihan dan pendampingan bagi petani dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengoperasikan teknologi pertanian pintar.
  • Membangun Infrastruktur: Pemerintah perlu meningkatkan infrastruktur seperti jaringan internet dan listrik di daerah pedesaan untuk mendukung penerapan pertanian pintar.
  • Mendorong Kolaborasi: Pemerintah dapat mendorong kolaborasi antara petani, peneliti, perusahaan teknologi, dan lembaga keuangan untuk mengembangkan solusi pertanian pintar yang sesuai dengan kebutuhan lokal.

Selain pemerintah, pihak swasta dan lembaga penelitian juga memiliki peran penting dalam mengembangkan dan menyediakan teknologi pertanian pintar yang terjangkau dan mudah digunakan oleh petani.

Masa Depan Pertanian Indonesia

Peningkatan adopsi teknologi pertanian pintar merupakan langkah penting dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing sektor pertanian Indonesia. Dengan dukungan dari pemerintah, pihak swasta, dan lembaga penelitian, pertanian pintar dapat menjadi solusi untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh petani, seperti perubahan iklim, kelangkaan air, dan peningkatan permintaan pangan.

"Pertanian pintar bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat memanfaatkan data dan informasi untuk membuat keputusan yang lebih baik dan berkelanjutan," kata seorang ahli pertanian dari Universitas Pertanian Bogor.

Dengan terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, sektor pertanian Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan di masa depan.

Sumber: tekno.tempo.co