Penguatan semangat persatuan dan kesatuan dengan Hari Nusantara
Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Melalui Peringatan Hari Nusantara Jakarta (ANTARA) - Setiap tanggal 13 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Nusantara. Momen penting ini menjadi pengin...
Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa Melalui Peringatan Hari Nusantara
Jakarta (ANTARA) - Setiap tanggal 13 Desember, bangsa Indonesia memperingati Hari Nusantara. Momen penting ini menjadi pengingat akan keberagaman, kekayaan alam, dan budaya yang dimiliki Indonesia sebagai negara kepulauan. Peringatan Hari Nusantara bertujuan untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan di antara seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tahun 2024 menjadi momen yang relevan untuk merefleksikan pentingnya menjaga persatuan dalam menghadapi tantangan global dan domestik yang semakin kompleks.
Hari Nusantara pertama kali diperingati pada tahun 2001 berdasarkan keputusan Presiden Republik Indonesia. Peringatan ini bertujuan untuk merayakan sejarah penegakan kedaulatan Indonesia di wilayah laut. Latar belakang penting dari peringatan ini adalah Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957, yang menegaskan prinsip Wawasan Nusantara dan mengubah pandangan dunia terhadap wilayah laut Indonesia.
Deklarasi yang diprakarsai oleh Perdana Menteri Djuanda Kartawidjaja itu menyatakan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang seluruh pulau, teritorial laut, dan sumber daya alam di sekitarnya merupakan bagian integral dari wilayah Indonesia. Deklarasi ini menegaskan kedaulatan Indonesia atas perairan yang menghubungkan pulau-pulau dari Sabang hingga Merauke, termasuk Laut Natuna, Laut Sulawesi, dan Laut Banda.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.504 pulau dan lebih dari 6.000 pulau berpenghuni, Indonesia memiliki keberagaman geografis, budaya, dan etnis. Keberagaman ini menjadi potensi sekaligus tantangan dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau yang terpisah oleh laut sering kali menjadi pemicu ketegangan dalam berbagai aspek, mulai dari politik, ekonomi, hingga sosial budaya.
Oleh karena itu, peringatan Hari Nusantara menjadi momentum penting untuk mengingatkan kembali akan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman dan mewujudkan kesatuan di antara wilayah-wilayah yang terpisah oleh laut.
Persatuan Indonesia sangat bergantung pada bagaimana masyarakat dan pemerintah memperkuat hubungan antarpulau dan daerah. Simbol-simbol seperti Hari Nusantara memainkan peran penting untuk mengikat keberagaman menjadi kesatuan bangsa yang utuh.
Peringatan Hari Nusantara bukan hanya mengenang sejarah Deklarasi Djuanda, tetapi juga mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memahami pentingnya menjaga keutuhan wilayah Indonesia dari ancaman eksternal dan internal.
Dalam konteks geopolitik, Indonesia menghadapi tantangan besar terkait sengketa wilayah laut dengan negara-negara tetangga dan permasalahan kesenjangan pembangunan antarwilayah.
Menurut penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)/BRIN, ketimpangan pembangunan antarwilayah, terutama antara Jawa dan luar Jawa, menjadi isu besar yang perlu diatasi untuk memperkuat kesatuan nasional. Laporan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 70 persen perekonomian Indonesia terkonsentrasi di Pulau Jawa, sementara pulau-pulau lain masih mengalami keterbatasan infrastruktur dan akses terhadap layanan dasar.
Oleh karena itu, penguatan infrastruktur antarpulau menjadi sangat penting untuk memastikan pemerataan pembangunan dan mengurangi ketimpangan sosial-ekonomi antarwilayah. Hari Nusantara 2024 dapat menjadi sarana untuk memperkuat komitmen pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan pemerataan pembangunan.
Peningkatan konektivitas antarwilayah melalui pembangunan infrastruktur transportasi laut, udara, dan darat, serta penguatan sistem logistik yang menghubungkan pulau-pulau terluar, sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo dalam membangun Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Pendidikan mengenai wawasan Nusantara juga harus terus diperkenalkan sejak dini kepada masyarakat. Ahli manajemen, Rhenald Kasali, mengungkapkan bahwa pendidikan wawasan kebangsaan sangat diperlukan untuk membentuk identitas nasional yang kuat, sehingga masyarakat Indonesia tidak mudah terpecah belah oleh perbedaan.
Keberagaman Indonesia adalah kekayaan yang harus dikelola dengan baik untuk memperkuat persatuan dan kesatuan. Setiap daerah di Indonesia memiliki kontribusi signifikan dalam pembangunan negara. Kekayaan budaya dan sumber daya alam di seluruh Nusantara merupakan modal sosial yang harus dihargai dan dilestarikan.
Ahli pendidikan, Arief Rachman, mengungkapkan bahwa keberagaman Indonesia bukanlah penghalang kemajuan, melainkan kekuatan yang bisa dimanfaatkan untuk membangun bangsa yang lebih baik.
Peringatan Hari Nusantara pada 13 Desember 2024 memiliki makna penting sebagai momentum untuk memperkuat semangat persatuan dan kesatuan wilayah NKRI. Menjaga persatuan di tengah keberagaman budaya, etnis, dan geografi yang luar biasa merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama.
Melalui Hari Nusantara, kita diajak untuk menegaskan komitmen menjaga keutuhan wilayah, meningkatkan pemerataan pembangunan antarwilayah, serta menghargai dan melestarikan kekayaan alam dan budaya di seluruh Nusantara. Semangat persatuan dalam keberagaman, sebagaimana tercermin dalam Wawasan Nusantara, harus terus dijaga demi masa depan Indonesia yang lebih sejahtera dan bersatu.
*) Dr. M. Lucky Akbar, S.Sos, M.Si adalah Kepala Kantor Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan Jambi
Sumber: antaranews.com