Sosial & Budaya 18 Jun 2025, 02:37

Pengrajin Batik Pekalongan Keluhkan Kenaikan Harga Bahan Baku

Pengrajin Batik Pekalongan Menjerit Akibat Kenaikan Harga Bahan Baku Pekalongan – Industri batik di Pekalongan, Jawa Tengah, tengah menghadapi tantangan berat akibat melonjaknya harga bahan baku seper...

Pengrajin Batik Pekalongan Menjerit Akibat Kenaikan Harga Bahan Baku

Pekalongan – Industri batik di Pekalongan, Jawa Tengah, tengah menghadapi tantangan berat akibat melonjaknya harga bahan baku seperti kain dan pewarna alami. Kenaikan harga ini mengancam keberlangsungan usaha para pengrajin batik yang mayoritas merupakan usaha kecil dan menengah (UKM).

Para pengrajin batik mengeluhkan bahwa kenaikan harga bahan baku terjadi secara signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Harga kain mori, yang merupakan bahan utama pembuatan batik tulis dan cap, naik hingga 30%. Sementara itu, harga pewarna alami seperti indigo, soga, dan kunyit juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi.

"Kenaikan harga bahan baku ini sangat memberatkan kami," ujar salah seorang pengrajin batik di Kampung Batik Kauman, Pekalongan, Ibu Sri. "Kami terpaksa menaikkan harga jual batik, tetapi khawatir pelanggan akan beralih ke produk lain yang lebih murah."

Kenaikan harga bahan baku ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Cuaca Ekstrem: Perubahan iklim dan cuaca ekstrem menyebabkan gagal panen pada tanaman penghasil pewarna alami. Hal ini menyebabkan pasokan pewarna alami berkurang dan harganya melonjak.
  • Ketergantungan Impor: Indonesia masih mengimpor sebagian besar bahan baku tekstil, termasuk kain mori. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menyebabkan harga kain impor menjadi lebih mahal.
  • Biaya Transportasi: Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) juga berdampak pada biaya transportasi bahan baku. Hal ini semakin menambah beban biaya produksi bagi pengrajin batik.

Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan, mengingat industri batik merupakan salah satu sektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan devisa negara. Batik juga merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO.

Para pengrajin batik berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah kenaikan harga bahan baku ini. Beberapa solusi yang diusulkan antara lain:

  • Subsidi Bahan Baku: Pemerintah dapat memberikan subsidi bahan baku kepada pengrajin batik, terutama bagi UKM. Subsidi ini dapat membantu meringankan beban biaya produksi dan menjaga harga jual batik tetap terjangkau.
  • Pengembangan Bahan Baku Lokal: Pemerintah perlu mendorong pengembangan bahan baku lokal untuk mengurangi ketergantungan impor. Hal ini dapat dilakukan melalui penelitian dan pengembangan (R&D) tanaman penghasil pewarna alami yang unggul dan tahan terhadap perubahan iklim.
  • Pelatihan dan Pendampingan: Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pengrajin batik dalam hal manajemen keuangan, pemasaran, dan inovasi produk. Hal ini akan membantu pengrajin batik untuk meningkatkan daya saing dan mengembangkan usaha mereka.
  • Kemudahan Akses Pembiayaan: Pemerintah perlu memberikan kemudahan akses pembiayaan kepada pengrajin batik, terutama bagi UKM. Pembiayaan ini dapat digunakan untuk membeli bahan baku, meningkatkan kapasitas produksi, dan mengembangkan usaha.

"Kami berharap pemerintah dapat mendengar keluhan kami dan memberikan solusi yang tepat," kata Ibu Sri. "Kami ingin industri batik Pekalongan tetap lestari dan menjadi kebanggaan Indonesia."

Pemerintah daerah setempat juga diharapkan dapat berperan aktif dalam membantu pengrajin batik mengatasi masalah ini. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Pekalongan telah melakukan pendataan terhadap pengrajin batik yang terdampak kenaikan harga bahan baku. Pemerintah daerah juga berencana untuk menggelar pelatihan dan pendampingan bagi pengrajin batik.

Selain itu, peran serta masyarakat juga sangat penting dalam mendukung keberlangsungan industri batik. Masyarakat dapat membeli produk batik langsung dari pengrajin atau melalui toko-toko yang menjual produk lokal. Dengan membeli produk batik, masyarakat turut membantu menjaga warisan budaya Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan pengrajin batik.

Industri batik merupakan bagian penting dari identitas dan budaya Indonesia. Keberlangsungan industri batik perlu dijaga dan dilestarikan agar dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara. Dengan kerja sama dari pemerintah, pengrajin, dan masyarakat, diharapkan industri batik dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan Indonesia di mata dunia.

Sumber: finance.detik.com