Penemuan Strain Baru Flu Burung di Jawa Timur: Kesiapsiagaan Ditingkatkan
Penemuan Strain Baru Flu Burung di Jawa Timur: Kesiapsiagaan Ditingkatkan Surabaya, Jawa Timur – Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengumumkan penemuan strain baru virus flu burung pada unggas...
Penemuan Strain Baru Flu Burung di Jawa Timur: Kesiapsiagaan Ditingkatkan
Surabaya, Jawa Timur – Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengumumkan penemuan strain baru virus flu burung pada unggas di wilayah Jawa Timur, Selasa (17/06/2025). Penemuan ini mendorong pemerintah untuk meningkatkan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian guna mencegah penyebaran penyakit yang berpotensi menimbulkan kerugian besar bagi sektor peternakan dan kesehatan masyarakat.
Kepala Dinas Peternakan Jawa Timur, Dr. Hewan Bambang Sutrisno, menjelaskan bahwa strain baru ini terdeteksi dalam sampel yang diambil dari beberapa peternakan unggas di wilayah Sidoarjo dan Mojokerto. “Kami telah mengidentifikasi adanya varian baru virus flu burung yang berbeda dari yang sebelumnya pernah ditemukan di Indonesia. Ini menjadi perhatian serius karena potensi penyebarannya yang cepat,” ujarnya dalam konferensi pers di Surabaya, Selasa (17/06/2025).
Menindaklanjuti temuan ini, Kementerian Pertanian bersama Dinas Peternakan setempat telah mengambil sejumlah langkah strategis, termasuk:
- Surveilans Intensif: Peningkatan pengawasan dan pengambilan sampel secara berkala pada peternakan unggas di seluruh Jawa Timur, dengan fokus pada wilayah yang berbatasan langsung dengan area terdampak.
- Biosekuriti Ketat: Penerapan protokol biosekuriti yang lebih ketat di peternakan, termasuk pembatasan akses keluar masuk, penyemprotan disinfektan secara rutin, dan pemantauan kesehatan unggas secara berkala.
- Vaksinasi Massal: Pelaksanaan vaksinasi massal pada unggas yang sehat di wilayah berisiko tinggi untuk meningkatkan kekebalan terhadap virus flu burung.
- Sosialisasi dan Edukasi: Peningkatan sosialisasi dan edukasi kepada peternak mengenai pentingnya menjaga kebersihan kandang, mengenali gejala flu burung, dan melaporkan kasus suspek kepada petugas kesehatan hewan.
- Koordinasi Lintas Sektor: Penguatan koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dinas peternakan, dinas kesehatan, dan pihak terkait lainnya untuk penanganan yang komprehensif dan terpadu.
“Kami mengimbau kepada seluruh peternak untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera melaporkan jika menemukan gejala flu burung pada unggasnya. Jangan panik, tetapi tetap waspada dan ikuti semua arahan dari petugas kesehatan hewan,” tegas Dr. Bambang.
Selain langkah-langkah di tingkat peternakan, pemerintah juga mengintensifkan pengawasan lalu lintas unggas dan produk unggas dari dan ke wilayah Jawa Timur. Hal ini bertujuan untuk mencegah penyebaran virus ke wilayah lain di Indonesia.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak panik dan tetap tenang dalam menghadapi situasi ini. Konsumsi daging dan telur unggas yang dimasak dengan benar aman untuk dikonsumsi. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan unggas yang sakit atau mati mendadak.
Pemerintah berharap dengan langkah-langkah yang telah diambil, penyebaran strain baru flu burung ini dapat segera dikendalikan dan tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap sektor peternakan dan kesehatan masyarakat. Pemerintah juga terus berupaya mengembangkan vaksin yang lebih efektif untuk melindungi unggas dari berbagai varian virus flu burung.
Situasi ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman penyakit menular pada hewan. Dengan kerjasama dan koordinasi yang baik antara pemerintah, peternak, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat terhindar dari dampak buruk wabah flu burung di masa mendatang.
Sumber: liputan6.com