Pemerintah Targetkan Investasi Hijau Capai Rp 500 Triliun di Tahun 2025
TKI Asal Banyumas Tewas Tenggelam di Sungai Jepang Saat Liburan BANYUMAS - Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Zaki Saefur Rohman (24), asal Desa Kedungwuluh Lor, Kecamatan Patikraja, Kabupat...
TKI Asal Banyumas Tewas Tenggelam di Sungai Jepang Saat Liburan
BANYUMAS - Seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Zaki Saefur Rohman (24), asal Desa Kedungwuluh Lor, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, ditemukan tewas tenggelam di sebuah sungai di Jepang pada Minggu (26/5) sekitar pukul 18.20 waktu setempat. Zaki, yang bekerja di Jepang selama enam tahun, tenggelam saat berlibur bersama teman-temannya.
Kabar duka ini pertama kali diterima oleh kakak korban, Irwan Sidik (31), dari teman sekamar Zaki yang juga seorang TKI. "Pertama dikabari sama Mas Septo, teman kamarnya Zaki namanya Septo berangkat bareng dulu," ujar Irwan saat ditemui di rumahnya, Sabtu (1/6/2024). Irwan menambahkan bahwa ia juga menemukan berita tentang kejadian ini di TikTok.
Menurut Irwan, adiknya pergi berlibur bersama tujuh orang temannya yang juga bekerja di Jepang. Zaki telah bekerja selama enam tahun di dua perusahaan yang berbeda. "Waktu berenang itu sama teman-teman yang di Indonesia kerja di sana delapan orang dengan Zaki. Sudah enam tahun kerja. Lima tahun magang, yang ini terakhir magang bersertifikasi keahlian khusus di bidang pengecatan mobil," jelasnya.
Insiden tragis ini terjadi saat Zaki dan teman-temannya berenang di sungai. Menurut informasi yang diterima Irwan dari teman-teman Zaki, korban mencoba menyeberangi sungai yang tidak terlalu lebar. "Itu yang dikatakan kemarin berenang delapan orang bersama Zaki. Pada bermain di sungai. Kemudian Zaki menyeberangi sungai, bisa sampai ke ujung cuma saat kembali tidak sampai dan terbawa arus tenggelam," ungkap Irwan.
Setelah dinyatakan hilang, pencarian segera dilakukan hingga pukul 21.00 waktu setempat. Keesokan harinya, Senin (27/5), Irwan mendapat kabar bahwa adiknya telah ditemukan. "Kemudian menghubungi saya katanya Zaki sudah ditemukan. Saya sudah bersyukur tapi Mas Septo mengabarkan ke saya suaranya seperti menangis. Kemudian selang beberapa lama baru mengabarkan Zaki sudah tidak bisa diselamatkan," terangnya. Kabar tersebut sontak membuat keluarga terkejut dan berduka.
Saat ini, keluarga Zaki tengah mengupayakan pemulangan jenazah ke Indonesia. Proses pemulangan jenazah membutuhkan waktu karena harus menyesuaikan dengan jadwal penerbangan kargo.
Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan UKM (Dinakerkop UKM) telah memberikan respons terhadap kejadian ini. Kepala Dinakerkop UKM Banyumas, Wahyu Dewanto, menyatakan bahwa pihaknya telah bertemu dengan keluarga almarhum Zaki untuk memastikan proses pemulangan jenazah berjalan lancar. "Biaya pemulangan dari Tokyo ke Indonesia sudah teratasi. Biaya sudah terkumpul dari berbagai pihak di Jepang. Tinggal proses pengumpulan uang nanti setelah itu kami akan membantu untuk memproses pembayarannya ke biro jasa pemulangan jenazah," kata Wahyu saat dihubungi.
Wahyu menambahkan bahwa pihaknya sedang menunggu jadwal pemulangan jenazah dari Jepang. "Jadwal belum tahu. Tapi sampai kemarin sudah diketahui informasi bahwa uang untuk membayar biro jasa pemulangan jenazah dari Jepang ke Bandara Ahmad Yani sudah ada. Setelah uangnya terkumpul pihak KBRI sana membayar ke biro. Setelah dibayar tinggal proses pemesanan tiket," jelasnya.
Dinakerkop UKM Banyumas juga telah berkoordinasi dengan BP2MI Jawa Tengah untuk membantu proses pemulangan jenazah dari Bandara Ahmad Yani Semarang ke rumah duka di Banyumas. "Setelah sampai Ahmad Yani sampai ke rumah duka nanti difasilitasi oleh BP2MI. Kemarin sudah saya sampaikan ke sana (keluarga)," ujar Wahyu.
Keluarga dan kerabat Zaki sangat berduka atas kejadian ini. Mereka berharap jenazah Zaki dapat segera dipulangkan ke tanah air dan dimakamkan di kampung halamannya. Kepergian Zaki menjadi pukulan berat bagi keluarga yang ditinggalkan.
Sumber: finance.detik.com