Internasional 11 Jun 2025, 01:31

PBB Peringatkan Krisis Pangan Global Memburuk Akibat Konflik dan Perubahan Iklim

PBB Peringatkan Krisis Pangan Global Memburuk Akibat Konflik dan Perubahan Iklim NEW YORK, AMERIKA SERIKAT – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan keras mengenai kondisi pangan glob...

PBB Peringatkan Krisis Pangan Global Memburuk Akibat Konflik dan Perubahan Iklim

NEW YORK, AMERIKA SERIKAT – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengeluarkan peringatan keras mengenai kondisi pangan global yang semakin mengkhawatirkan. Konflik berkepanjangan di berbagai belahan dunia dan dampak perubahan iklim yang semakin nyata menjadi faktor utama pemicu krisis ini. Jutaan orang di seluruh dunia kini menghadapi ancaman kelaparan dan kekurangan gizi.

PBB menyatakan bahwa konflik yang sedang berlangsung, terutama di wilayah Afrika dan Timur Tengah, telah mengganggu produksi dan distribusi pangan secara signifikan. Pertempuran dan ketidakstabilan politik menghalangi petani untuk bercocok tanam, merusak infrastruktur pertanian, dan memutus rantai pasokan makanan.

Selain itu, perubahan iklim semakin memperburuk situasi. Gelombang panas ekstrem, kekeringan berkepanjangan, banjir, dan badai yang semakin sering terjadi telah menghancurkan tanaman, mengurangi hasil panen, dan mengganggu sistem pertanian secara global.

"Kombinasi konflik dan perubahan iklim menciptakan badai sempurna yang mengancam ketahanan pangan global," ujar seorang juru bicara PBB dalam sebuah pernyataan resmi. "Kita harus bertindak sekarang untuk mencegah krisis ini semakin memburuk."

PBB menyerukan kepada semua negara dan organisasi internasional untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan kepada wilayah-wilayah yang paling terdampak. Bantuan ini meliputi penyediaan makanan, air bersih, obat-obatan, dan dukungan pertanian untuk membantu masyarakat membangun kembali mata pencaharian mereka.

Selain bantuan kemanusiaan, PBB juga menekankan pentingnya upaya diplomatik untuk menyelesaikan konflik dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan. Hanya dengan mengakhiri konflik, masyarakat dapat kembali bercocok tanam dan membangun kembali sistem pangan mereka.

PBB juga mendesak semua negara untuk mengambil tindakan nyata untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengatasi perubahan iklim. Investasi dalam pertanian berkelanjutan, teknologi pertanian yang inovatif, dan sistem peringatan dini cuaca ekstrem juga sangat penting untuk melindungi ketahanan pangan di masa depan.

Krisis pangan global ini memiliki dampak yang luas dan kompleks. Kelaparan dan kekurangan gizi dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, menghambat pertumbuhan ekonomi, dan memicu konflik sosial. Anak-anak adalah kelompok yang paling rentan terhadap dampak krisis ini, karena kekurangan gizi dapat mengganggu perkembangan fisik dan mental mereka.

PBB memperingatkan bahwa jika tidak ada tindakan yang diambil, krisis pangan global ini dapat menyebabkan destabilisasi yang lebih besar dan mengancam perdamaian dan keamanan internasional.

"Kita memiliki tanggung jawab moral untuk bertindak sekarang dan mencegah tragedi kemanusiaan ini," kata juru bicara PBB. "Kita harus bekerja sama untuk membangun dunia yang lebih adil dan berkelanjutan di mana semua orang memiliki akses terhadap makanan yang cukup."

Beberapa waktu lalu, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) juga telah menyampaikan kekhawatiran serupa. FAO menekankan bahwa harga pangan global telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga semakin sulit bagi masyarakat miskin untuk membeli makanan yang cukup.

FAO menyerukan kepada semua negara untuk meningkatkan investasi dalam pertanian dan infrastruktur pedesaan, serta untuk mengembangkan kebijakan perdagangan yang adil dan berkelanjutan.

Krisis pangan global ini merupakan tantangan yang kompleks dan multidimensional yang membutuhkan solusi yang komprehensif dan terkoordinasi. PBB, FAO, dan organisasi internasional lainnya terus bekerja sama untuk mengatasi krisis ini dan membangun sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Namun, upaya ini membutuhkan dukungan dan komitmen dari semua negara dan masyarakat. Hanya dengan bekerja sama, kita dapat mengatasi krisis pangan global dan memastikan bahwa semua orang memiliki akses terhadap makanan yang cukup.

Sumber: republika.co.id