Politik & Hukum 11 Jun 2025, 02:05

Pakar Politik: Pilpres 2025 Akan Didominasi Isu Generasi Muda dan Pemanfaatan Teknologi

Isu Generasi Muda dan Teknologi Akan Dominasi Pilpres 2025 Jakarta, CNN Indonesia – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2025 diperkirakan akan didominasi oleh isu-isu yang relevan dengan generasi muda serta...

Isu Generasi Muda dan Teknologi Akan Dominasi Pilpres 2025

Jakarta, CNN Indonesia – Pemilihan Presiden (Pilpres) 2025 diperkirakan akan didominasi oleh isu-isu yang relevan dengan generasi muda serta pemanfaatan teknologi. Analisis ini disampaikan oleh seorang pakar politik dari Universitas Indonesia (UI), melihat adanya pergeseran preferensi pemilih dan kebutuhan adaptasi terhadap perkembangan zaman.

Menurut pengamat politik tersebut, generasi muda akan menjadi segmen pemilih yang sangat signifikan dalam Pilpres mendatang. "Generasi muda memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka lebih melek teknologi, kritis terhadap isu-isu sosial, dan memiliki harapan yang tinggi terhadap perubahan," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa isu-isu seperti lapangan kerja, pendidikan berkualitas, lingkungan hidup, serta akses terhadap teknologi akan menjadi perhatian utama bagi pemilih muda. Kandidat yang mampu menawarkan solusi konkrit dan inovatif terhadap permasalahan ini akan memiliki daya tarik yang lebih besar.

Selain isu-isu generasi muda, pemanfaatan teknologi juga akan menjadi faktor kunci dalam Pilpres 2025. Teknologi dapat digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari kampanye, sosialisasi program, hingga pengawasan terhadap proses pemilihan.

"Teknologi memungkinkan kandidat untuk berinteraksi langsung dengan pemilih secara lebih efektif dan efisien. Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemilihan," jelasnya.

Namun demikian, pengamat politik tersebut juga mengingatkan tentang potensi risiko yang terkait dengan pemanfaatan teknologi, seperti penyebaran berita palsu (hoax) dan ujaran kebencian (hate speech). Oleh karena itu, diperlukan regulasi dan pengawasan yang ketat untuk mencegah penyalahgunaan teknologi dalam Pilpres.

"Penting bagi semua pihak, termasuk kandidat, partai politik, media, dan masyarakat umum, untuk berpartisipasi aktif dalam memerangi penyebaran hoax dan hate speech. Pendidikan politik yang baik juga sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya informasi yang akurat dan terpercaya," tegasnya.

Pilpres 2025 akan menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk menentukan arah pembangunan ke depan. Isu-isu generasi muda dan pemanfaatan teknologi akan menjadi penentu utama dalam menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin Indonesia selanjutnya.

Oleh karena itu, semua pihak diharapkan dapat berpartisipasi aktif dalam proses pemilihan, dengan memberikan suara berdasarkan pertimbangan yang matang dan informasi yang akurat. Dengan demikian, diharapkan Pilpres 2025 dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas dan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.

Sumber: cnnindonesia.com