Opini & Editorial 24 Jun 2025, 20:02

Opini: Strategi Indonesia dalam Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi Global - Perspektif dari Ekonom Universitas Gadjah Mada

Opini: Strategi Indonesia dalam Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi Global - Perspektif dari Ekonom Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 25 Juni 2025 - Ketidakpastian ekonomi global menjadi tantangan yan...

Opini: Strategi Indonesia dalam Menghadapi Ketidakpastian Ekonomi Global - Perspektif dari Ekonom Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 25 Juni 2025 - Ketidakpastian ekonomi global menjadi tantangan yang semakin nyata bagi Indonesia. Seorang ekonom dari Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan pandangannya mengenai strategi yang perlu diambil Indonesia untuk menghadapi fluktuasi ekonomi global ini. Fokus utama adalah diversifikasi pasar ekspor dan penguatan ekonomi domestik.

Ancaman dan Peluang di Tengah Ketidakpastian

Ekonomi global saat ini diwarnai oleh berbagai faktor yang menimbulkan ketidakpastian. Konflik geopolitik, perubahan kebijakan perdagangan internasional, dan fluktuasi harga komoditas adalah beberapa di antaranya. Hal ini menuntut Indonesia untuk lebih waspada dan adaptif dalam merumuskan kebijakan ekonomi.

"Ketidakpastian ekonomi global adalah realitas yang harus kita hadapi. Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk memitigasi risiko dan memanfaatkan peluang yang ada," ujar ekonom UGM yang enggan disebutkan namanya.

Diversifikasi Pasar Ekspor: Mengurangi Ketergantungan

Salah satu strategi kunci yang ditekankan adalah diversifikasi pasar ekspor. Indonesia selama ini terlalu bergantung pada beberapa negara tujuan ekspor utama. Diversifikasi akan mengurangi risiko ketika terjadi gejolak ekonomi di negara-negara tersebut.

"Diversifikasi pasar ekspor adalah langkah penting untuk mengurangi ketergantungan pada satu atau dua negara. Kita perlu mencari pasar-pasar baru yang potensial, terutama di kawasan Asia, Afrika, dan Amerika Latin," jelasnya.

Selain itu, diversifikasi produk ekspor juga perlu dilakukan. Indonesia tidak bisa hanya mengandalkan ekspor komoditas mentah. Produk-produk manufaktur dengan nilai tambah yang lebih tinggi harus menjadi fokus pengembangan.

Penguatan Ekonomi Domestik: Pilar Ketahanan

Penguatan ekonomi domestik menjadi pilar penting dalam menghadapi ketidakpastian global. Konsumsi domestik yang kuat akan menjadi penyangga ketika ekspor mengalami penurunan.

"Ekonomi domestik harus menjadi benteng kita. Pemerintah perlu mendorong investasi, meningkatkan daya beli masyarakat, dan menciptakan lapangan kerja," katanya.

Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Mendorong investasi: Pemerintah perlu menciptakan iklim investasi yang kondusif dengan mempermudah perizinan, memberikan insentif fiskal, dan menjaga stabilitas politik dan keamanan.
  • Meningkatkan daya beli: Program-program bantuan sosial yang tepat sasaran dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat, terutama kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
  • Menciptakan lapangan kerja: Investasi di sektor-sektor yang padat karya akan menciptakan lapangan kerja baru dan mengurangi tingkat pengangguran.

Sektor Keuangan Syariah: Potensi yang Belum Optimal

Ekonom UGM tersebut juga menyoroti potensi besar sektor keuangan syariah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Keuangan syariah menawarkan alternatif pembiayaan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam dan dapat menjadi sumber pendanaan bagi proyek-proyek infrastruktur dan bisnis.

"Keuangan syariah memiliki potensi besar yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pemerintah perlu mendorong pengembangan sektor ini dengan memberikan dukungan regulasi dan insentif," ujarnya.

Beberapa berita terkait keuangan syariah yang muncul baru-baru ini menunjukkan potensi tersebut:

  • BSI membukukan DPK Syariah Rp 13 triliun dan gadai emas tembus 7,3 ton.
  • Green Sukuk Indonesia mencapai Rp185,6 triliun.
  • BCA menargetkan 2.000 sertifikat halal untuk UMKM pada 2025.
  • BSI mendorong ekosistem halal dan emas lewat BSI International Expo 2025.

Sektor Pertanian: Stabilisasi Harga Pangan

Sektor pertanian juga memegang peranan penting dalam menjaga stabilitas ekonomi. Pemerintah perlu memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.

"Sektor pertanian adalah sektor strategis yang perlu mendapat perhatian serius. Kita harus memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan terjangkau, serta meningkatkan kesejahteraan petani," jelasnya.

Kabar baiknya, FAO mencatat lonjakan produksi beras Indonesia tertinggi kedua di dunia, yang memungkinkan impor dihentikan. Hal ini menunjukkan potensi besar sektor pertanian Indonesia.

Kesimpulan: Optimisme dengan Kewaspadaan

Ekonom UGM tersebut tetap optimistis dengan prospek ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global. Namun, ia menekankan pentingnya kewaspadaan dan langkah-langkah strategis yang tepat.

"Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang. Dengan strategi yang tepat dan kerja keras seluruh elemen bangsa, kita bisa melewati masa-masa sulit ini dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan," pungkasnya.

Sumber: republika.co.id