Opini & Editorial 20 Jun 2025, 02:01

Opini Rizal Ramli: Evaluasi Kinerja Pemerintah Tahun 2025 - Antara Janji dan Realita (20 Juni 2025)

Opini Rizal Ramli: Evaluasi Kinerja Pemerintah Tahun 2025 - Antara Janji dan Realita Jakarta, 20 Juni 2025 - Ekonom senior Rizal Ramli menyampaikan evaluasi kritis terhadap kinerja pemerintah di perte...

Opini Rizal Ramli: Evaluasi Kinerja Pemerintah Tahun 2025 - Antara Janji dan Realita

Jakarta, 20 Juni 2025 - Ekonom senior Rizal Ramli menyampaikan evaluasi kritis terhadap kinerja pemerintah di pertengahan tahun 2025. Dalam sebuah diskusi publik yang digelar di Jakarta, Rizal Ramli menyoroti sejumlah sektor yang dinilai belum mencapai target yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

"Kita perlu jujur melihat fakta di lapangan. Ada beberapa sektor yang memang menunjukkan kemajuan, tetapi ada juga yang masih jalan di tempat, bahkan cenderung mengalami kemunduran," ujar Rizal Ramli.

Salah satu sektor yang menjadi perhatian utama Rizal Ramli adalah sektor pertanian. Menurutnya, program peningkatan produktivitas pertanian yang digadang-gadang pemerintah belum memberikan hasil yang signifikan. "Alih-alih swasembada pangan, kita justru semakin bergantung pada impor. Ini ironi," tegasnya.

Selain sektor pertanian, Rizal Ramli juga menyoroti sektor industri manufaktur. Ia menilai, kebijakan pemerintah yang kurang berpihak pada industri dalam negeri menyebabkan daya saing produk lokal semakin tergerus. "Banyak industri yang gulung tikar karena tidak mampu bersaing dengan produk impor. Ini tentu berdampak pada lapangan kerja," paparnya.

Di sektor infrastruktur, Rizal Ramli mengakui adanya kemajuan yang cukup signifikan. Namun, ia mengingatkan bahwa pembangunan infrastruktur harus dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). "Infrastruktur yang bagus tanpa SDM yang berkualitas sama saja bohong. Kita tidak bisa hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga harus investasi pada pendidikan dan pelatihan," katanya.

Rizal Ramli juga mengkritik kebijakan pemerintah terkait utang luar negeri. Menurutnya, utang luar negeri yang terus membengkak akan menjadi beban bagi generasi mendatang. "Kita harus hati-hati dalam mengelola utang. Jangan sampai utang ini justru menjadi bumerang bagi kita," ujarnya.

Menanggapi kritik tersebut, juru bicara pemerintah menyatakan bahwa pemerintah menghargai setiap masukan yang konstruktif. Ia mengakui bahwa masih ada beberapa sektor yang perlu ditingkatkan kinerjanya. "Pemerintah terus berupaya untuk memperbaiki kinerja di semua sektor. Kami terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun," katanya.

Pemerintah juga membantah tudingan bahwa kebijakan utang luar negeri tidak terkendali. Menurut juru bicara pemerintah, utang luar negeri digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur yang produktif dan memberikan manfaat jangka panjang bagi perekonomian.

Lebih lanjut, Rizal Ramli memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah untuk memperbaiki kinerja di berbagai sektor. Pertama, pemerintah harus lebih fokus pada peningkatan produktivitas pertanian melalui penerapan teknologi modern dan pelatihan petani. Kedua, pemerintah harus memberikan insentif yang lebih besar kepada industri dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk impor. Ketiga, pemerintah harus meningkatkan investasi pada pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM. Keempat, pemerintah harus lebih hati-hati dalam mengelola utang luar negeri dan mencari sumber pembiayaan alternatif.

"Saya berharap pemerintah dapat mempertimbangkan rekomendasi ini dengan serius. Kita semua punya kepentingan yang sama, yaitu ingin melihat Indonesia maju dan sejahtera," pungkas Rizal Ramli.

Evaluasi yang disampaikan Rizal Ramli ini memicu diskusi yang luas di kalangan masyarakat. Banyak yang setuju dengan pandangan Rizal Ramli, tetapi ada juga yang memiliki pandangan yang berbeda. Namun, satu hal yang pasti, evaluasi ini menjadi momentum bagi pemerintah untuk merefleksikan diri dan memperbaiki kinerja di berbagai sektor.

Pemerintah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dan mewujudkan janji-janji yang telah diucapkan kepada masyarakat. Tahun 2025 menjadi tahun yang krusial bagi pemerintah untuk membuktikan bahwa mereka mampu membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik.

Sumber: cnnindonesia.com