Opini: Rizal Ramli - Evaluasi Kebijakan Pangan Nasional: Dari Swasembada Beras ke Ketahanan Pangan Holistik

Pesawat Virgin Australia Mendarat Darurat di Selandia Baru Akibat Mesin Terbakar

INVERCARGILL, SELANDIA BARU – Sebuah pesawat Boeing 737-800 milik maskapai Virgin Australia terpaksa melakukan pendaratan darurat di Invercargill, Selandia Baru, pada Senin (17/6) malam waktu setempat. Insiden ini terjadi setelah salah satu mesin pesawat mengalami kebakaran tak lama setelah lepas landas dari Queenstown menuju Melbourne. Dugaan sementara penyebab kebakaran adalah adanya burung yang tersangkut di dalam mesin.

Pesawat dengan nomor penerbangan tertentu ini membawa 67 penumpang dan 6 awak kabin. Setelah sekitar 50 menit mengudara dari Queenstown, pilot memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat demi keselamatan seluruh penumpang dan kru.

"Saat ini kami tidak mengetahui soal cedera fisik pada tamu atau kru," ujar Chief Operating Officer Virgin Australia, Stuart Aggs, dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari The Guardian. Pernyataan ini memberikan sedikit kelegaan di tengah situasi yang menegangkan.

Kronologi Kejadian

Pesawat tersebut seharusnya terbang ke arah barat menuju Melbourne, Australia. Namun, setelah lepas landas, pesawat justru bergerak ke arah selatan dari Queenstown. Kemudian, pesawat terbang berputar di atas Pulau Selatan sebelum akhirnya mendarat di bandara Invercargill, yang terletak sekitar 150 kilometer di selatan Queenstown.

Pendaratan darurat ini tentu saja menimbulkan kepanikan di antara para penumpang. Namun, berkat kesigapan dan profesionalisme awak kabin, proses evakuasi berjalan lancar dan seluruh penumpang berhasil keluar dari pesawat dengan selamat.

Dugaan Sementara Penyebab Kebakaran Mesin

Kepala Eksekutif Bandara Queenstown, Glen Sowry, mengungkapkan bahwa dugaan sementara penyebab insiden ini adalah adanya burung yang tersangkut di dalam mesin pesawat. "Pada tahap ini, kami yakin kemungkinan besar itu adalah serangan burung, namun hingga mesin tersebut diperiksa oleh para insinyur di Invercargill, kami belum dapat memastikannya secara pasti," kata Sowry kepada media setempat.

Fenomena burung yang masuk ke dalam mesin pesawat atau yang dikenal dengan istilah bird strike memang menjadi salah satu risiko yang sering dihadapi dalam dunia penerbangan. Bandara biasanya memiliki prosedur khusus untuk mengantisipasi hal ini, termasuk pemeriksaan rutin landasan pacu sebelum pesawat lepas landas.

Sowry menambahkan bahwa landasan pacu telah diperiksa setiap dua menit sebelum pesawat Virgin Australia tersebut lepas landas, dan tidak ditemukan aktivitas burung apapun. Hal ini menunjukkan bahwa insiden ini terjadi secara tiba-tiba dan sulit untuk diprediksi.

Penanganan Penumpang dan Investigasi Lebih Lanjut

Setelah pendaratan darurat, seluruh penumpang pesawat Virgin Australia tersebut diberikan akomodasi sementara di Invercargill. Pihak maskapai kemudian mengangkut mereka kembali ke bandara Queenstown pada Selasa (18/6) untuk dipesankan penerbangan alternatif menuju Melbourne.

Virgin Australia juga telah mengirimkan tim insinyur ke Invercargill untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap mesin pesawat yang terbakar. Hasil investigasi ini akan menentukan penyebab pasti kebakaran dan memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Insiden ini menjadi pengingat akan pentingnya keselamatan dalam penerbangan. Maskapai penerbangan, bandara, dan otoritas terkait harus terus meningkatkan standar keamanan dan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk meminimalkan risiko kecelakaan.

Meskipun insiden ini sempat menimbulkan kepanikan, semua pihak patut bersyukur karena seluruh penumpang dan awak kabin berhasil selamat. Kejadian ini juga menjadi pelajaran berharga bagi industri penerbangan untuk terus berupaya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan para penumpang.

Sumber: cnnindonesia.com