Opini Rizal Ramli: Defisit Anggaran dan Masa Depan Ekonomi Indonesia (2 Juli 2025)
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Ekonom senior Rizal Ramli menyampaikan opininya terkait defisit anggaran negara yang terus membayangi perekonomian Indonesia dalam sebuah diskusi publik yang digelar di J...
Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Ekonom senior Rizal Ramli menyampaikan opininya terkait defisit anggaran negara yang terus membayangi perekonomian Indonesia dalam sebuah diskusi publik yang digelar di Jakarta, [Tanggal Penyampaian Opini]. Rizal Ramli menyoroti potensi dampak negatif defisit anggaran terhadap pertumbuhan ekonomi dan menawarkan solusi alternatif untuk menstabilkan keuangan negara.
Menurut Rizal Ramli, defisit anggaran yang berkelanjutan dapat menggerogoti kepercayaan investor, meningkatkan beban utang, dan menghambat investasi publik. Ia menekankan pentingnya pengelolaan fiskal yang prudent dan berkelanjutan untuk menjaga stabilitas ekonomi jangka panjang.
"Defisit anggaran yang terus-menerus akan menciptakan lingkaran setan. Pemerintah harus berani mengambil langkah-langkah terobosan untuk meningkatkan pendapatan negara dan mengefisienkan belanja," ujar Rizal Ramli.
Rizal Ramli mengkritik kebijakan pemerintah yang dinilai terlalu bergantung pada utang untuk menutupi defisit anggaran. Ia menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada peningkatan penerimaan pajak melalui reformasi perpajakan, penegakan hukum yang tegas, dan perluasan basis pajak.
"Kita punya potensi besar untuk meningkatkan penerimaan pajak. Pemerintah harus berani memberantas praktik penghindaran pajak dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak," tegasnya.
Selain itu, Rizal Ramli juga menyoroti perlunya efisiensi dalam belanja negara. Ia mengusulkan agar pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program-program yang kurang efektif dan memprioritaskan anggaran untuk sektor-sektor produktif seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
"Belanja negara harus dialokasikan secara bijak. Kita harus menghindari pemborosan dan memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat," kata Rizal Ramli.
Dalam kesempatan tersebut, Rizal Ramli juga menawarkan beberapa solusi alternatif untuk menstabilkan keuangan negara. Ia mengusulkan agar pemerintah mendorong investasi swasta melalui penyederhanaan regulasi, memberikan insentif yang menarik, dan menciptakan iklim investasi yang kondusif.
"Investasi swasta adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah harus menciptakan lingkungan yang ramah investasi agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia," jelasnya.
Rizal Ramli juga menyarankan agar pemerintah mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang memiliki potensi ekspor tinggi, seperti pariwisata, pertanian, dan industri kreatif. Ia menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor-sektor tertentu.
"Kita harus mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang memiliki daya saing global. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan ekspor dan mengurangi defisit neraca perdagangan," ujarnya.
Opini Rizal Ramli ini mendapat tanggapan beragam dari para peserta diskusi. Beberapa peserta mendukung pandangan Rizal Ramli dan menekankan perlunya perubahan paradigma dalam pengelolaan keuangan negara. Namun, ada juga peserta yang berpendapat bahwa kebijakan pemerintah saat ini sudah tepat dan perlu waktu untuk menunjukkan hasil yang optimal.
Menanggapi perbedaan pendapat tersebut, Rizal Ramli menegaskan bahwa yang terpenting adalah pemerintah memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga stabilitas keuangan negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ia berharap agar pemerintah dapat mempertimbangkan solusi-solusi alternatif yang ditawarkannya untuk mengatasi masalah defisit anggaran.
"Saya tidak bermaksud untuk mengkritik pemerintah secara destruktif. Tujuan saya adalah untuk memberikan masukan yang konstruktif agar Indonesia dapat mencapai kemajuan ekonomi yang lebih baik," pungkas Rizal Ramli.
Diskusi publik ini diakhiri dengan sesi tanya jawab antara Rizal Ramli dan para peserta. Para peserta antusias mengajukan pertanyaan terkait berbagai isu ekonomi yang dihadapi Indonesia. Rizal Ramli menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan lugas dan memberikan penjelasan yang komprehensif.
Sumber: finance.detik.com