Opini & Editorial 16 Jun 2025, 16:05

Opini Republika: Digitalisasi Pendidikan, Momentum Transformasi atau Sekadar Tren?

Opini Republika: Digitalisasi Pendidikan, Momentum Transformasi atau Sekadar Tren? JAKARTA – Di tengah arus perkembangan teknologi yang pesat, digitalisasi pendidikan di Indonesia menjadi topik perdeb...

Opini Republika: Digitalisasi Pendidikan, Momentum Transformasi atau Sekadar Tren?

JAKARTA – Di tengah arus perkembangan teknologi yang pesat, digitalisasi pendidikan di Indonesia menjadi topik perdebatan hangat. Opini yang diterbitkan Republika pada Senin (16/6/2025) mempertanyakan, apakah digitalisasi dalam dunia pendidikan benar-benar menjadi momentum transformasi yang signifikan atau hanya sekadar tren sesaat yang kurang berdampak mendalam bagi peningkatan kualitas pendidikan di tanah air.

Wacana digitalisasi pendidikan semakin menguat seiring dengan masifnya penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Namun, pertanyaan mendasar yang muncul adalah, apakah implementasi teknologi dalam pendidikan telah dilakukan secara komprehensif dan terencana dengan baik? Ataukah hanya sebatas formalitas tanpa menyentuh substansi pendidikan yang sesungguhnya?

Penting untuk dicermati, digitalisasi pendidikan bukan hanya sekadar mengganti buku teks dengan e-book atau menggunakan platform pembelajaran daring. Lebih dari itu, digitalisasi pendidikan seharusnya mampu menciptakan ekosistem pembelajaran yang lebih interaktif, personal, dan adaptif terhadap kebutuhan setiap siswa.

Salah satu contoh implementasi digitalisasi pendidikan adalah pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan coding dalam kurikulum. Hal ini bertujuan untuk mencetak talenta masa depan Indonesia yang siap menghadapi tantangan di era digital. Namun, efektivitas program ini masih perlu dievaluasi lebih lanjut.

“Pelajar dan mahasiswa di Sukabumi didorong untuk melek penggunaan AI,” demikian salah satu berita yang terkait dengan upaya digitalisasi pendidikan. Ini menunjukkan adanya upaya untuk mengenalkan teknologi kepada generasi muda, namun perlu dipastikan bahwa mereka tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga mampu mengembangkan dan menciptakan teknologi itu sendiri.

Selain itu, digitalisasi pendidikan juga harus memperhatikan aspek pemerataan akses. Jangan sampai digitalisasi justru memperlebar kesenjangan antara siswa di perkotaan yang memiliki akses internet dan perangkat memadai, dengan siswa di daerah terpencil yang masih minim fasilitas.

Dalam konteks ini, pemerintah dan pihak terkait perlu memastikan bahwa infrastruktur teknologi di seluruh pelosok negeri memadai untuk mendukung digitalisasi pendidikan. Selain itu, perlu adanya pelatihan dan pendampingan bagi guru-guru agar mereka mampu memanfaatkan teknologi secara efektif dalam proses pembelajaran.

Namun, digitalisasi pendidikan juga memiliki potensi untuk mengubah industri pelayaran. “Lima cara sederhana digitalisasi bisa mengubah industri pelayaran,” tulis sebuah artikel yang menunjukkan bahwa digitalisasi memiliki dampak luas, bahkan di sektor-sektor yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Di sisi lain, muncul pula kekhawatiran bahwa digitalisasi pendidikan dapat menggerus nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara pemanfaatan teknologi dengan pelestarian budaya dan karakter bangsa.

Salah satu tantangan dalam implementasi digitalisasi pendidikan adalah perubahan pola pikir dan kebiasaan. Baik guru maupun siswa perlu beradaptasi dengan metode pembelajaran yang baru dan memanfaatkan teknologi secara optimal.

Selain itu, konten pembelajaran digital juga harus berkualitas dan relevan dengan kebutuhan siswa. Perlu adanya kurasi konten yang ketat agar siswa tidak terpapar informasi yang tidak akurat atau bahkan berbahaya.

Opini Republika ini mengajak semua pihak untuk merenungkan kembali makna dan tujuan dari digitalisasi pendidikan. Apakah kita hanya sekadar mengikuti tren global, ataukah kita benar-benar ingin menciptakan transformasi pendidikan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masa depan bangsa?

Digitalisasi pendidikan memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Namun, implementasinya harus dilakukan secara hati-hati, terencana, dan komprehensif. Jangan sampai digitalisasi hanya menjadi tren sesaat yang berlalu tanpa meninggalkan jejak yang berarti.

Pemerintah, sekolah, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat secara keseluruhan memiliki peran penting dalam mewujudkan digitalisasi pendidikan yang sukses. Dengan kerja sama dan komitmen yang kuat, kita dapat memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pendidikan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa.

Sumber: news.republika.co.id