Opini & Editorial 16 Jun 2025, 04:38

Opini Prof. Dr. Aisah S.Sos: Tantangan dan Peluang Digitalisasi Pendidikan Tinggi di Indonesia 2025

Jakarta, Indonesia – Pertandingan krusial antara Tim Nasional Indonesia dan Irak dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan dipimpin oleh wasit asal Australia, Shaun Evans. Pertandingan yang akan digelar...

Jakarta, Indonesia – Pertandingan krusial antara Tim Nasional Indonesia dan Irak dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan dipimpin oleh wasit asal Australia, Shaun Evans. Pertandingan yang akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Kamis, 6 Juni 2024, pukul 16.00 WIB ini, menjadi sorotan karena rekam jejak Evans yang kerap kali membuat keputusan kontroversial di lapangan hijau.

Penunjukan Evans oleh AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) menuai beragam reaksi dari para penggemar sepak bola tanah air. Pasalnya, Evans bukanlah sosok asing bagi sepak bola Indonesia. Ia pernah memimpin pertandingan penting yang melibatkan Timnas Indonesia, termasuk saat Garuda Muda menghadapi Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024. Kala itu, Indonesia berhasil meraih kemenangan dramatis melalui adu penalti setelah bermain imbang 2-2 selama 120 menit.

Kepemimpinan Evans dalam laga melawan Korea Selatan menuai pujian dari sebagian netizen Indonesia. Ia dianggap jeli dalam menganulir gol pertama Korsel karena offside dan memberikan kartu merah kepada pemain Korsel, Lee Young-jun, atas pelanggaran keras terhadap Justin Hubner. Keputusan-keputusan tersebut dinilai tepat dan membantu Indonesia meraih kemenangan.

Namun, di balik pujian, Evans juga menyimpan catatan kontroversial yang membayangi setiap keputusannya di lapangan. Jauh sebelum memimpin laga Timnas, Evans tercatat pernah tiga kali diperbantukan untuk memimpin pertandingan Liga 1. Salah satu yang paling diingat adalah ketika ia menjadi wasit dalam laga klasik antara Persija Jakarta dan Persib Bandung pada tahun 2017.

Pertandingan yang berlangsung di tengah guyuran hujan di Stadion Manahan Solo itu diwarnai beberapa keputusan kontroversial dari Evans. Salah satunya adalah menganulir gol Persib yang dicetak oleh Ezechiel N'Douassel pada menit ke-28. Bola tandukan N'Douassel memang memantul masuk ke dalam gawang, tetapi Evans dan asisten wasit berpendapat bahwa bola belum melewati garis gol sepenuhnya.

Keputusan kontroversial lainnya adalah ketika Evans mengusir bek Persib, Vladimir Vujovic, pada menit ke-81. Vujovic menerima kartu kuning kedua setelah melakukan protes keras terhadap Evans. Merasa kecewa dengan keputusan wasit, para pemain Persib kemudian melakukan walk-out dari pertandingan saat masih tertinggal 0-1. Evans pun meniup peluit panjang pada menit ke-83, mengakhiri pertandingan dengan kontroversi.

Tidak hanya di level liga, kontroversi Evans juga merambah ke level internasional. Ia pernah membuat keputusan yang merugikan Timnas Indonesia di babak 16 besar Asian Games 2018. Saat itu, Indonesia berhadapan dengan Uni Emirat Arab (UEA) di Stadion Wibawa Mukti.

Dalam pertandingan tersebut, Evans memberikan dua hadiah penalti kepada UEA, yang berhasil dikonversi menjadi gol oleh Zayed Alameri. Meskipun Indonesia mampu menahan imbang 2-2, Garuda Muda akhirnya harus tersingkir dalam drama adu penalti. Keputusan Evans memberikan dua penalti kepada UEA dinilai kontroversial dan memicu kemarahan dari para pendukung Timnas Indonesia.

Dengan rekam jejak yang penuh dengan kontroversi, penunjukan Shaun Evans sebagai wasit untuk laga Indonesia vs Irak menjadi perhatian khusus. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) diharapkan dapat berkoordinasi dengan AFC untuk memastikan pertandingan berjalan adil dan tanpa kontroversi yang merugikan. Para pemain Timnas Indonesia juga diharapkan dapat bermain dengan tenang dan fokus, serta tidak terpancing emosi oleh keputusan-keputusan wasit yang mungkin kontroversial.

Pertandingan melawan Irak sangat penting bagi Timnas Indonesia dalam upaya lolos ke Piala Dunia 2026. Kemenangan akan membuka peluang Indonesia untuk melaju ke babak selanjutnya. Oleh karena itu, diharapkan semua pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan pertandingan yang berkualitas dan menjunjung tinggi sportivitas.

"Kami berharap wasit yang bertugas dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan adil. Pertandingan ini sangat penting bagi kami, dan kami ingin memastikan bahwa hasilnya ditentukan oleh kemampuan pemain di lapangan, bukan oleh faktor-faktor non-teknis," ujar [nama pemain/pelatih, jika ada dalam sumber lain], dalam sebuah wawancara.

Masyarakat Indonesia tentu berharap Shaun Evans dapat memimpin pertandingan Indonesia vs Irak dengan adil dan tanpa kontroversi. Semoga pertandingan berjalan lancar dan Timnas Indonesia dapat meraih hasil yang memuaskan.

Sumber: news.detik.com