Opini & Editorial 15 Jun 2025, 04:18

Opini: Mira Lestari - Peran Pemuda dalam Mengawal Demokrasi Digital di Indonesia

Opini: Mira Lestari - Peran Pemuda dalam Mengawal Demokrasi Digital di Indonesia Jakarta, 15 Juni 2025 - Di era digital yang serba cepat dan terhubung ini, demokrasi tidak lagi hanya dimaknai sebagai...

Opini: Mira Lestari - Peran Pemuda dalam Mengawal Demokrasi Digital di Indonesia

Jakarta, 15 Juni 2025 - Di era digital yang serba cepat dan terhubung ini, demokrasi tidak lagi hanya dimaknai sebagai proses pemilihan umum semata. Lebih dari itu, demokrasi digital menuntut partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat, terutama pemuda, dalam menjaga kualitas informasi, melawan disinformasi, dan berkontribusi dalam pengambilan kebijakan publik. Mira Lestari, seorang pengamat kebijakan publik, menyoroti pentingnya peran pemuda dalam mengawal demokrasi digital di Indonesia.

"Pemuda adalah generasi yang tumbuh besar dengan teknologi digital. Mereka memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga kualitas demokrasi di era ini," ujar Mira Lestari dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (14/6/2025).

Menurut Mira, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan dalam mengoptimalkan peran pemuda dalam demokrasi digital. Pertama, literasi digital. Pemuda perlu dibekali dengan kemampuan untuk memilah dan memilih informasi yang kredibel, serta memahami potensi bahaya dari hoaks dan disinformasi.

"Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga tentang kemampuan berpikir kritis dan bertanggung jawab dalam berinteraksi di dunia digital," jelasnya.

Kedua, partisipasi aktif dalam melawan hoaks dan ujaran kebencian. Mira menekankan bahwa pemuda memiliki peran penting dalam mengidentifikasi, melaporkan, dan mengedukasi masyarakat tentang bahaya hoaks.

"Pemuda harus menjadi garda terdepan dalam melawan hoaks dan ujaran kebencian. Mereka bisa memanfaatkan media sosial dan platform digital lainnya untuk menyebarkan informasi yang benar dan membangun narasi positif," katanya.

Ketiga, partisipasi dalam proses pengambilan kebijakan publik. Mira mendorong pemuda untuk terlibat aktif dalam memberikan masukan dan kritik terhadap kebijakan pemerintah, terutama yang berkaitan dengan isu-isu digital.

"Pemuda memiliki perspektif yang unik dan berharga dalam merumuskan kebijakan publik. Mereka harus berani menyampaikan aspirasi mereka dan berpartisipasi dalam dialog dengan pemerintah," ujarnya.

Mira juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat sipil, dan sektor swasta dalam mendukung peran pemuda dalam demokrasi digital.

"Kita perlu menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pemuda untuk mengembangkan potensi mereka dan berkontribusi dalam menjaga kualitas demokrasi digital," tuturnya.

Lebih lanjut, Mira mengingatkan bahwa demokrasi digital juga memiliki tantangan tersendiri, seperti polarisasi politik, penyebaran hoaks, dan peretasan data pribadi. Oleh karena itu, pemuda perlu memiliki kesadaran yang tinggi tentang risiko-risiko ini dan berhati-hati dalam berinteraksi di dunia digital.

"Demokrasi digital bukan hanya tentang kebebasan berekspresi, tetapi juga tentang tanggung jawab dan etika. Pemuda harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menggunakan teknologi digital secara bijak dan bertanggung jawab," tegasnya.

Di akhir keterangannya, Mira Lestari mengajak seluruh pemuda Indonesia untuk mengambil peran aktif dalam mengawal demokrasi digital. Ia percaya bahwa dengan partisipasi aktif pemuda, Indonesia dapat mewujudkan demokrasi yang lebih inklusif, transparan, dan akuntabel di era digital ini.

"Masa depan demokrasi Indonesia ada di tangan pemuda. Mari kita bersama-sama menjaga kualitas demokrasi digital dan membangun Indonesia yang lebih baik," pungkasnya.

Sumber: nasional.republika.co.id