Opini Media Indonesia: Revitalisasi Sektor Pertanian, Kunci Ketahanan Pangan Nasional
Ferrari Berupaya Keras Mengejar Ketertinggalan dari Kompetitor di Tengah Persaingan Sengit F1 HUNGARIA, Media Indonesia – Tim Formula 1 Ferrari menghadapi tantangan berat di pertengahan musim ini. Cha...
Ferrari Berupaya Keras Mengejar Ketertinggalan dari Kompetitor di Tengah Persaingan Sengit F1
HUNGARIA, Media Indonesia – Tim Formula 1 Ferrari menghadapi tantangan berat di pertengahan musim ini. Charles Leclerc, pembalap Ferrari, meminta timnya untuk segera menemukan solusi agar dapat bersaing lebih kompetitif dengan tim-tim rival seperti Red Bull, McLaren, dan Mercedes. Permintaan ini muncul setelah Leclerc dan rekan setimnya, Carlos Sainz, hanya mampu finis di posisi ketujuh dan kedelapan pada GP Hungaria yang berlangsung akhir pekan lalu.
Leclerc mengungkapkan kekecewaannya atas performa timnya. "Sejujurnya, dalam segi kecepatan, kami tidak seburuk itu. Namun, Lando (Norris, McLaren) susah untuk dijangkau karena memiliki kecepatan yang lebih tinggi. Harus ada langkah maju yang perlu kami lakukan karena Mercedes, Red Bull, dan sekarang McLaren berada di depan kami," ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Formula 1, Kamis (27/7).
Pada GP Hungaria, Leclerc memulai balapan dari posisi keenam dan sempat menunjukkan performa yang menjanjikan di awal-awal lap. Namun, ia kemudian mendapatkan penalti waktu lima detik karena melanggar batas kecepatan, yang membuatnya semakin sulit untuk meraih podium. Seharusnya finis di posisi keenam, penalti tersebut akhirnya membuat Leclerc harus merelakan posisinya kepada George Russell dari Mercedes.
Sainz, yang memulai balapan dari urutan ke-11, berhasil naik ke posisi keenam pada akhir Lap 1. Meski demikian, ia juga mengakui bahwa timnya menghadapi berbagai tantangan sepanjang balapan. "Tidak terlalu buruk. Saya pikir kami memiliki start yang cukup bagus, hanya saja, kecepatan mobil kami akhir pekan (lalu) tidak terlalu baik. Dengan adanya degradasi, cuaca panas, kami sedikit kesulitan dengan kondisi ban, dan harus puas dengan P8," kata Sainz. Ia menambahkan, "Kami semua mengharapkan sedikit lebih banyak (perubahan teknis). Tapi sayangnya, sudah cukup jelas bahwa kami finis cukup jauh di belakang McLaren, Mercedes, dan Red Bull yang terus kami fokuskan."
Hamilton dan Leclerc: Kombinasi Pembalap All-Star di Ferrari
Kedatangan Lewis Hamilton ke Ferrari pada tahun 2025 mendatang menciptakan antusiasme tinggi di kalangan penggemar. Ferrari kini memiliki susunan pembalap all-star yang menjanjikan. Hamilton sendiri memberikan pujian kepada Leclerc. "Charles Leclerc merupakan pembalap yang begitu mengesankan ketika berada di garasi maupun di atas lintasan sirkuit," ujarnya.
Saat ini, tim Ferrari tengah fokus mematangkan sejumlah pengembangan yang diharapkan dapat meningkatkan kecepatan Hamilton dan Leclerc. Namun, tantangan yang dihadapi Ferrari cukup berat. Selain masalah kecepatan, Leclerc juga sempat mengalami diskualifikasi karena SF25 miliknya memiliki berat 1 kg di bawah berat minimum.
Uji Coba dan Harapan di GP Belgia
Sebelumnya, Norris mencatatkan waktu tercepat pada sesi uji coba dengan catatan 1 menit 31,504 detik. Sementara itu, Hamilton mencatatkan waktu tercepat di sesi kualifikasi dengan catatan 1 menit 30,849 detik. Hasil ini menunjukkan bahwa persaingan di lintasan akan semakin ketat.
Selanjutnya, GP Belgia akan digelar pada akhir pekan ini di Sirkuit Spa. Tim Ferrari diharapkan dapat memanfaatkan waktu yang ada untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan performa mobil mereka. Para penggemar pun menantikan gebrakan dari tim Kuda Jingkrak di sirkuit legendaris tersebut.
Dengan persaingan yang semakin ketat di Formula 1, Ferrari menyadari bahwa mereka harus bekerja keras dan berinovasi untuk dapat bersaing dengan tim-tim papan atas. Upaya revitalisasi dan pengembangan terus dilakukan demi meraih hasil yang lebih baik di masa depan.
Sumber: mediaindonesia.com