Opini & Editorial 16 Jun 2025, 03:18

Opini: Mahfud MD - Demokrasi dan Tantangan Polarisasi di Era Digital

Opini: Mahfud MD - Demokrasi dan Tantangan Polarisasi di Era Digital Jakarta, 16 Juni 2025 - Di tengah perkembangan pesat teknologi dan informasi, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan...

Opini: Mahfud MD - Demokrasi dan Tantangan Polarisasi di Era Digital

Jakarta, 16 Juni 2025 - Di tengah perkembangan pesat teknologi dan informasi, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyampaikan pandangannya mengenai ancaman polarisasi yang semakin meningkat di era digital terhadap demokrasi Indonesia. Melalui sebuah opini yang disebarluaskan pada Minggu, 15 Juni 2025, Mahfud MD menekankan pentingnya literasi digital dan penegakan hukum yang adil untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Mahfud MD menyoroti bagaimana media sosial dan platform digital lainnya dapat menjadi wadah subur bagi penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan disinformasi. Hal ini, menurutnya, berpotensi memecah belah masyarakat dan mengancam stabilitas politik.

"Polarisasi di era digital adalah tantangan serius bagi demokrasi kita. Jika tidak dikelola dengan baik, polarisasi ini dapat merusak fondasi persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Mahfud MD dalam opininya.

Lebih lanjut, Mahfud MD menjelaskan bahwa literasi digital menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan ini. Masyarakat perlu dibekali dengan kemampuan untuk memilah dan memilih informasi yang benar, serta menghindari terjebak dalam echo chamber yang hanya memperkuat pandangan yang sudah ada.

"Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga tentang kemampuan berpikir kritis dan bertanggung jawab dalam menyebarkan informasi," tegasnya.

Selain literasi digital, Mahfud MD juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil dan tegas terhadap pelaku penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Menurutnya, penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu, demi menjaga keadilan dan mencegah impunitas.

"Penegakan hukum yang adil dan tegas adalah bentuk kehadiran negara dalam melindungi masyarakat dari dampak negatif polarisasi digital," kata Mahfud MD.

Mahfud MD juga menyinggung peran penting pemerintah, tokoh masyarakat, dan media massa dalam menjaga iklim demokrasi yang sehat. Pemerintah, menurutnya, perlu mengambil langkah-langkah proaktif dalam meningkatkan literasi digital masyarakat dan menindak tegas pelaku penyebaran hoaks dan ujaran kebencian. Tokoh masyarakat dan media massa juga memiliki tanggung jawab untuk memberikan informasi yang akurat dan berimbang, serta menghindari polarisasi opini.

"Kita semua memiliki peran dalam menjaga demokrasi kita. Pemerintah, tokoh masyarakat, media massa, dan seluruh elemen masyarakat harus bersatu padu dalam menghadapi tantangan polarisasi digital," imbaunya.

Opini Mahfud MD ini muncul di tengah maraknya perdebatan mengenai kebebasan berekspresi dan tanggung jawab dalam menggunakan media sosial. Beberapa pihak berpendapat bahwa pembatasan kebebasan berekspresi dapat mengancam demokrasi, sementara pihak lain menekankan perlunya regulasi yang ketat untuk mencegah penyebaran hoaks dan ujaran kebencian.

Menanggapi perdebatan ini, Mahfud MD menyatakan bahwa kebebasan berekspresi harus diimbangi dengan tanggung jawab. Menurutnya, kebebasan berekspresi tidak boleh digunakan untuk menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, atau hasutan yang dapat memecah belah masyarakat.

"Kebebasan berekspresi adalah hak yang dilindungi oleh undang-undang, tetapi hak ini tidak boleh disalahgunakan untuk merugikan orang lain atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," tegasnya.

Mahfud MD berharap opininya ini dapat menjadi bahan refleksi bagi seluruh elemen masyarakat dalam menghadapi tantangan polarisasi di era digital. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga iklim demokrasi yang sehat, dengan mengedepankan literasi digital, penegakan hukum yang adil, dan tanggung jawab dalam menggunakan media sosial.

Di akhir opininya, Mahfud MD menyampaikan keyakinannya bahwa Indonesia dapat mengatasi tantangan polarisasi digital dan terus menjadi negara demokrasi yang kuat dan bersatu.

"Dengan kerja keras dan komitmen bersama, saya yakin kita dapat mengatasi tantangan ini dan membangun Indonesia yang lebih baik," pungkasnya.

Sumber: republika.co.id