Opini & Editorial 21 Jun 2025, 02:00

Opini: Implementasi Energi Terbarukan di Indonesia: Sudahkah Sesuai Target 2025?

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Internasional Perencanaan Ruang Laut di Bali NUSA DUA, BALI – Indonesia, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bersama dengan Intergovernmental Oceanographi...

Indonesia Jadi Tuan Rumah Forum Internasional Perencanaan Ruang Laut di Bali

NUSA DUA, BALI – Indonesia, melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), bersama dengan Intergovernmental Oceanographic Commission of UNESCO (UNESCO-IOC) dan the Directorate General for Maritime Affairs and Fisheries of the European Commission (DG MARE), akan menyelenggarakan "Marine Spatial Planning (MSP) Forum" ke-6 di Nusa Dua, Bali. Forum internasional ini akan berlangsung mulai tanggal 8 hingga 11 Oktober 2024 di Merusaka Hotel, Nusa Dua, dan menjadi kali pertama penyelenggaraannya di benua Asia setelah sebelumnya selalu diadakan di Eropa.

Forum ini bertujuan untuk menjadi wadah diskusi dan berbagi informasi bagi para pemangku kepentingan mengenai pengalaman dalam merumuskan kebijakan serta strategi pengelolaan ruang laut yang berkelanjutan di berbagai negara. Lebih dari 115 peserta dari 51 negara, yang terdiri dari unsur pemerintah, LSM, hingga pelaku usaha sektor swasta, akan hadir dalam forum ini.

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Victor Gustaaf Manoppo, menyampaikan kebanggaannya atas penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah forum ini. "Kita patut berbangga bahwa Indonesia menjadi tempat pertama diselenggarakannya forum ini di luar Eropa. KKP mewakili Indonesia akan berbagi informasi dan pengalaman pengelolaan ruang laut yang berkelanjutan dengan Ekonomi Biru," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Fokus pada Tiga Pilar Tematik

MSP Forum tahun ini akan mengusung tiga pilar tematik yang sejalan dengan upaya KKP dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Salah satunya adalah penerapan perencanaan tata ruang laut yang baik di Indonesia, yang didukung oleh regulasi dan neraca sumber daya laut.

"Pertemuan ini juga akan menjadi ajang berbagi informasi pengalaman terkait implementasi MSP di level global, seperti implementasi Ocean Big Data dan Ocean Accounting," tambah Victor.

Asisten Khusus Menteri bidang Tugas Media dan Komunikasi Publik, Doni Ismanto, menjelaskan bahwa penataan tata ruang laut merupakan salah satu upaya KKP dalam pengelolaan ruang laut berkelanjutan sesuai dengan visi Menteri Trenggono dalam program Ekonomi Biru. Menurutnya, penataan ruang laut sangat penting dalam pengelolaan ruang laut serta sumber daya kelautan untuk menyelaraskan kesejahteraan tanpa melupakan aspek ekologi.

"Sesuai dengan visi Bapak Trenggono, implementasi program Ekonomi Biru di Indonesia berfungsi untuk menyelaraskan aspek ekonomi dan ekologi. Penataan ruang laut juga penting untuk menjaga harmonisasi dalam pemanfaatan ruang laut dan menghindari terjadinya tumpang tindih kepentingan," kata Doni.

Tentang Marine Spatial Planning (MSP) Forum

Marine Spatial Planning (MSP) Forum adalah forum internasional yang menjadi wadah berkumpulnya para praktisi dalam membahas pengelolaan ruang laut. Forum ini telah diselenggarakan secara konsisten sejak tahun 2018 di berbagai negara Eropa, seperti Belgia, Prancis, Vigo, Latvia, dan Barcelona.

Dalam acara yang akan berlangsung hingga 11 Oktober ini, berbagai topik terkait perencanaan tata ruang laut akan dibahas, termasuk integrasi lintas sektor dalam perencanaan tata ruang laut, penerapan pendekatan berbasis ekosistem, hingga keterlibatan pemangku kepentingan dalam perencanaan tata ruang laut.

Dengan menjadi tuan rumah MSP Forum, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan ruang laut yang berkelanjutan dan berperan aktif dalam forum internasional untuk berbagi pengalaman dan mencari solusi bersama dalam menghadapi tantangan pengelolaan laut global. Diharapkan, forum ini akan menghasilkan rekomendasi yang dapat memperkuat perencanaan ruang laut di berbagai negara, termasuk Indonesia, serta mendorong implementasi Ekonomi Biru yang berkelanjutan.

Sumber: tempo.co