Opini: Dr. Siti Mahmudah - AI dalam Pendidikan: Revolusi atau Degradasi?
Bahlil Bantah CEO AirAsia Soal Harga Avtur Indonesia Termahal di Asia Jakarta, Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah klaim CEO AirAsia, Tony Fernandes, y...
Bahlil Bantah CEO AirAsia Soal Harga Avtur Indonesia Termahal di Asia
Jakarta, Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membantah klaim CEO AirAsia, Tony Fernandes, yang menyebutkan harga avtur di Indonesia lebih mahal dibandingkan negara lain di Asia. Bantahan ini disampaikan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/9), menyusul keluhan Fernandes terkait tingginya harga avtur yang dianggap memicu mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia.
Bahlil menegaskan bahwa pernyataan Fernandes tidak benar dan ia akan melakukan pengecekan langsung ke PT Pertamina (Persero) untuk memastikan harga avtur yang berlaku. "Saya akan cek di Pertamina. Tapi setahu saya Pertamina sudah berikan penjelasan kan enggak benar kalau dianggap avtur kita termahal di Asia," ujarnya.
Sebelumnya, Tony Fernandes dalam sebuah acara media di Hotel Fairmont, Kamis (5/9), menyoroti harga avtur yang tinggi dan pajak ganda di Indonesia sebagai penyebab harga tiket pesawat lebih mahal dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Fernandes menyatakan bahwa avtur merupakan komponen biaya terbesar dalam operasional pesawat, dan harganya di Indonesia jauh lebih tinggi dibandingkan negara tetangga. "Bahan bakar di Indonesia lebih tinggi dibanding negara manapun atau tertinggi di dunia," kata Fernandes.
Menanggapi tudingan tersebut, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading, Heppy Wulansari, memastikan bahwa harga avtur yang dijual Pertamina kompetitif dan sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Dalam keterangan tertulis yang dirilis pada Minggu (8/9), Heppy menjelaskan bahwa harga avtur di Bandara Soekarno Hatta (CGK) pada periode 1-30 September 2024 tercatat sebesar Rp13.211,31 per liter.
Heppy Wulansari juga membandingkan harga avtur di Indonesia dengan negara lain, "Harga publikasi avtur di Indonesia bisa dikatakan cukup kompetitif. Nilai kompetitif harga publikasi avtur milik Pertamina juga setara dan lebih rendah bila dibandingkan dengan harga publikasi per liter di negara yang memiliki kemiripan lanskap geografis," ujarnya. Ia mencontohkan, harga avtur di Singapura pada periode yang sama mencapai Rp23.212 per liter, jauh lebih tinggi dibandingkan di Indonesia.
Pertamina menjelaskan bahwa penetapan harga avtur mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Avtur Yang Disalurkan Melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU). Selain itu, harga avtur juga didasarkan pada Mean of Platts Singapore (MOPS), yang menjadi patokan harga pasar terdekat. Faktor lain yang dipertimbangkan adalah volume permintaan dari masing-masing bandara sesuai dengan frekuensi pergerakan pesawat.
Dengan adanya bantahan dari Menteri ESDM dan penjelasan dari Pertamina, polemik mengenai harga avtur di Indonesia yang dianggap termahal di Asia menjadi perdebatan yang perlu dikaji lebih dalam. Perlu adanya transparansi dan data yang akurat agar masyarakat dapat memahami secara jelas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi harga avtur di Indonesia, serta dampaknya terhadap industri penerbangan dan harga tiket pesawat. Pemerintah diharapkan dapat terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga avtur dan memastikan ketersediaan pasokan yang cukup untuk mendukung pertumbuhan sektor penerbangan nasional.
Sumber: cnnindonesia.com