Opini & Editorial 16 Jun 2025, 08:05

Opini Dahlan Iskan: Belajar dari Kekeringan, Antisipasi Krisis Air di Masa Depan

Opini Dahlan Iskan: Belajar dari Kekeringan, Antisipasi Krisis Air di Masa Depan Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menyampaikan pandangannya m...

Opini Dahlan Iskan: Belajar dari Kekeringan, Antisipasi Krisis Air di Masa Depan

Jakarta, [Tanggal Hari Ini] – Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan untuk mencegah krisis air di masa depan. Dalam opininya yang dipublikasikan baru-baru ini, Dahlan Iskan menyoroti ancaman kekeringan yang semakin nyata akibat perubahan iklim dan pertumbuhan populasi yang pesat.

Dahlan Iskan menekankan bahwa kekeringan bukan lagi sekadar masalah musiman, tetapi telah menjadi isu global yang memerlukan perhatian serius dari semua pihak. Ia mencontohkan beberapa wilayah di Indonesia yang sering mengalami kekeringan parah, seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Jawa Timur. Kondisi ini tidak hanya mengancam sektor pertanian, tetapi juga ketersediaan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat.

"Kekeringan adalah alarm bagi kita semua. Kita tidak bisa lagi menganggap remeh masalah air. Ini adalah isu krusial yang akan menentukan masa depan kita," tulis Dahlan Iskan dalam opininya.

Dahlan Iskan menyerukan agar pemerintah dan masyarakat Indonesia segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mengantisipasi krisis air. Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah investasi besar-besaran dalam infrastruktur air. Hal ini meliputi pembangunan waduk, bendungan, dan sistem irigasi yang efisien. Selain itu, Dahlan Iskan juga menekankan pentingnya rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur yang sudah ada.

"Kita harus memastikan bahwa infrastruktur air yang kita bangun memiliki kualitas yang baik dan dapat berfungsi secara optimal. Jangan sampai investasi besar yang kita keluarkan sia-sia karena infrastruktur yang rusak atau tidak terawat," ujarnya.

Selain investasi infrastruktur, Dahlan Iskan juga menyoroti pentingnya edukasi dan peningkatan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konservasi air. Ia mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan air, mulai dari hal-hal sederhana seperti mematikan keran saat tidak digunakan, menggunakan air bekas cucian untuk menyiram tanaman, hingga menampung air hujan untuk keperluan sehari-hari.

"Setiap tetes air sangat berharga. Mari kita ubah perilaku kita dan mulai menghargai air. Dengan kesadaran dan tindakan nyata dari setiap individu, kita bisa berkontribusi dalam menjaga ketersediaan air untuk generasi mendatang," katanya.

Dahlan Iskan juga mengapresiasi upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dan berbagai pihak dalam pengelolaan sumber daya air. Namun, ia menekankan bahwa upaya tersebut perlu ditingkatkan dan diperluas agar dapat memberikan dampak yang lebih signifikan. Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk swasta, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil, untuk berkolaborasi dalam mengatasi masalah air.

"Masalah air adalah masalah kita bersama. Kita tidak bisa menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga ketersediaan air. Mari kita bergandengan tangan dan bekerja sama untuk menciptakan masa depan yang lebih baik," tegasnya.

Sebagai penutup, Dahlan Iskan mengingatkan bahwa krisis air adalah ancaman nyata yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi, sosial, dan politik. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menjadikan isu air sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional. Dengan pengelolaan sumber daya air yang bijaksana dan berkelanjutan, Dahlan Iskan yakin bahwa Indonesia dapat mengatasi tantangan kekeringan dan memastikan ketersediaan air untuk seluruh masyarakat.

Sumber: news.detik.com