Politik & Hukum 08 Jul 2025, 13:54

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini, Selasa 8 Juli 2025: Tertekan

Nilai Tukar Rupiah Tertekan Akibat Kebijakan Tarif AS terhadap Indonesia JAKARTA, investor.id - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Selasa (8/...

Nilai Tukar Rupiah Tertekan Akibat Kebijakan Tarif AS terhadap Indonesia

JAKARTA, investor.id - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Selasa (8/7/2025). Sentimen negatif datang dari keputusan Presiden AS Donald Trump yang tetap memberlakukan kebijakan tarif sebesar 32% terhadap produk impor dari Indonesia.

Pada pukul 09.06 WIB, data Bloomberg mencatat rupiah melemah 26 poin atau 0,16% ke level Rp 16.265 per dolar AS di pasar spot exchange. Sementara itu, indeks dolar terpantau melemah tipis 0,09 poin menjadi 97,39. Pelemahan ini melanjutkan tren negatif yang terjadi pada hari sebelumnya, di mana rupiah ditutup melorot 54,5 poin (0,34%) ke level Rp 16.239 per dolar AS pada Senin (7/7/2025).

Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa keputusan Trump menjadi faktor utama yang menekan nilai tukar rupiah. "Indonesia masuk dalam daftar yang dikirimkan surat oleh Presiden Trump, di mana impor dari Indonesia akan dikenakan tarif 32%, bila negosiasi tidak mencapai kesepakatan," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Menurut Ariston, kebijakan ini memberikan sentimen negatif terhadap rupiah, meskipun AS memberikan perpanjangan negosiasi hingga tiga minggu ke depan. "Ini (pemberlakuan kebijakan tarif) bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah, meskipun AS memberikan perpanjangan negosiasi hingga tiga minggu," ungkapnya.

Dalam tiga pekan ke depan, Ariston menilai bahwa kelanjutan kebijakan ini akan sangat bergantung pada tawaran yang diajukan oleh pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto. "Indonesia tidak diberi keistimewaan sepertinya, jadi tergantung apa yang ditawarkan pemerintah Indonesia," katanya. Pemerintah Indonesia diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk merespons kebijakan tarif ini dan menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Pelemahan rupiah ini menjadi perhatian serius bagi para pelaku pasar dan pengamat ekonomi. Kebijakan tarif AS terhadap Indonesia dapat berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor dan impor, serta neraca perdagangan Indonesia. Selain itu, pelemahan rupiah juga dapat memicu inflasi karena harga barang-barang impor menjadi lebih mahal.

Pemerintah Indonesia perlu segera mengambil langkah-langkah antisipatif untuk memitigasi dampak negatif dari kebijakan tarif AS ini. Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan daya saing produk ekspor Indonesia agar tetap menarik di pasar global meskipun dikenakan tarif. Selain itu, pemerintah juga perlu memperkuat kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain untuk mengurangi ketergantungan pada pasar AS.

Bank Indonesia (BI) juga diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah. BI dapat melakukan intervensi di pasar valuta asing jika diperlukan untuk mencegah pelemahan rupiah yang berlebihan. Selain itu, BI juga perlu menjaga stabilitas suku bunga untuk menjaga kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Indonesia.

Pelemahan nilai tukar rupiah ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan Bank Indonesia. Dengan langkah-langkah yang tepat dan terkoordinasi, diharapkan Indonesia dapat mengatasi tantangan ini dan menjaga stabilitas ekonomi.

Editor: Indah Handayani (handayani@b-universe.id)

Sumber: investor.id