Mendiktisaintek: Penguasaan sains dan teknologi kunci Indonesia maju
Penguasaan Sains dan Teknologi Kunci Kemajuan Indonesia, Ini Kata Mendiktisaintek Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan bahwa p...
Penguasaan Sains dan Teknologi Kunci Kemajuan Indonesia, Ini Kata Mendiktisaintek
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menegaskan bahwa penguasaan sains dan teknologi adalah fondasi utama untuk memperkuat ketahanan nasional dan mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara maju dengan pendapatan tinggi. Penegasan ini disampaikan di Jakarta, Jumat (14/06/2024), sebagai respons terhadap percepatan perubahan global dan disrupsi teknologi yang sedang dihadapi bangsa.
"Negara yang ingin maju harus membangun industrinya di atas fondasi sains dan teknologi. Itu bukan pilihan, melainkan keharusan," ujar Mendiktisaintek Brian Yuliarto. Ia menambahkan bahwa disrupsi teknologi saat ini justru membuka peluang besar bagi Indonesia untuk melakukan lompatan kemajuan.
Tantangan Disrupsi AI dalam Pendidikan Tinggi
Mendiktisaintek Brian juga menyoroti tantangan yang dihadapi dunia pendidikan tinggi akibat pesatnya perkembangan kecerdasan buatan (AI). Ia menjelaskan bahwa dosen kini menghadapi tantangan baru dalam memastikan mahasiswa benar-benar memahami materi pelajaran, bukan hanya mengandalkan AI.
"Dosen menghadapi tantangan baru, yaitu memastikan mahasiswa benar-benar memahami materi atau hanya mengandalkan AI. Tapi ini bukan alasan untuk mundur, melainkan panggilan untuk beradaptasi dengan cepat," tegasnya.
Visi Presiden Prabowo: SDM Unggul dan Penguasaan Teknologi
Lebih lanjut, Mendiktisaintek Brian menyampaikan bahwa peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan penguasaan sains dan teknologi merupakan visi besar Presiden Prabowo Subianto. Visi ini bertujuan untuk mendorong Indonesia menjadi negara industri maju berbasis teknologi.
Untuk mencapai visi tersebut, Mendiktisaintek mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi, untuk mengambil peran aktif. Ia menekankan pentingnya perguruan tinggi sebagai pusat riset yang mampu menyelesaikan permasalahan nyata di masyarakat dan industri.
Peran Perguruan Tinggi dalam Riset dan Inovasi
"Kampus harus menjadi pusat riset yang menyelesaikan permasalahan nyata. Tugas akhir, skripsi, seharusnya berasal dari kebutuhan daerah dan tantangan industri. Ini bentuk konkret link and match yang kita dorong," kata Mendiktisaintek Brian.
Ia menjelaskan bahwa tugas akhir dan skripsi mahasiswa seharusnya tidak hanya menjadi formalitas akademis, tetapi juga berkontribusi pada solusi konkret bagi permasalahan yang dihadapi daerah dan industri. Dengan demikian, perguruan tinggi dapat berperan sebagai motor penggerak inovasi dan kemajuan di berbagai sektor.
Disrupsi sebagai Keniscayaan dan Peluang
Mendiktisaintek Brian juga mengingatkan bahwa disrupsi adalah sebuah keniscayaan di era modern ini. Oleh karena itu, umat manusia harus mampu mengambil manfaat dari disrupsi tersebut dengan mengarahkan dampaknya secara tepat.
"Hanya bangsa yang menguasai sains dan teknologi yang akan menjadi bangsa yang makmur. Mari kita jadikan tantangan hari ini sebagai jalan menuju lompatan besar bagi Indonesia," pungkasnya.
Dengan penguasaan sains dan teknologi yang kuat, Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan global, memanfaatkan peluang disrupsi, dan mencapai kemajuan yang berkelanjutan. Peran aktif seluruh pemangku kepentingan, terutama perguruan tinggi, menjadi kunci dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara industri maju berbasis teknologi.
Sumber: antaranews.com