Sosial & Budaya 15 Jun 2025, 04:56

Masyarakat Adat Rempang Galang Kembali Berdemonstrasi, Tuntut Pengembalian Tanah Leluhur

Masyarakat Adat Rempang Galang Kembali Berdemonstrasi, Tuntut Pengembalian Tanah Leluhur Jakarta, CNN Indonesia – Ratusan masyarakat adat Rempang Galang kembali turun ke jalan pada hari ini, Senin (14...

Masyarakat Adat Rempang Galang Kembali Berdemonstrasi, Tuntut Pengembalian Tanah Leluhur

Jakarta, CNN Indonesia – Ratusan masyarakat adat Rempang Galang kembali turun ke jalan pada hari ini, Senin (14/08/2024), untuk menyuarakan tuntutan mereka terkait pengembalian tanah leluhur yang saat ini diklaim oleh sebuah perusahaan swasta. Aksi demonstrasi ini merupakan eskalasi dari konflik agraria yang telah berlangsung lama di wilayah tersebut.

Massa aksi yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat adat, termasuk tokoh adat, pemuda, dan kaum ibu, berkumpul di pusat kota Rempang Galang sejak pagi hari. Mereka membawa spanduk dan poster bertuliskan tuntutan pengembalian tanah, penolakan terhadap segala bentuk intimidasi, serta seruan kepada pemerintah untuk segera turun tangan menyelesaikan konflik agraria ini secara adil dan berpihak kepada masyarakat adat.

"Tanah ini adalah warisan leluhur kami, sumber kehidupan kami. Kami tidak akan menyerah sampai tanah ini kembali ke tangan kami," ujar salah seorang tokoh adat yang ikut dalam aksi demonstrasi.

Aksi demonstrasi ini berjalan dengan tertib dan damai, meskipun diwarnai dengan orasi-orasi yang membangkitkan semangat perjuangan. Aparat kepolisian tampak berjaga-jaga di sekitar lokasi demonstrasi untuk memastikan keamanan dan ketertiban.

Konflik agraria di Rempang Galang telah menjadi perhatian publik dalam beberapa waktu terakhir. Masyarakat adat setempat mengklaim bahwa tanah yang saat ini dikuasai oleh perusahaan swasta tersebut merupakan tanah adat yang telah mereka tinggali dan kelola secara turun temurun. Namun, perusahaan swasta tersebut mengklaim memiliki hak atas tanah tersebut berdasarkan izin yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Mediasi antara masyarakat adat dan perusahaan swasta telah beberapa kali dilakukan, namun belum mencapai titik temu. Masyarakat adat menuntut agar pemerintah membatalkan izin yang diberikan kepada perusahaan swasta dan mengembalikan tanah tersebut kepada mereka. Sementara itu, perusahaan swasta bersikeras mempertahankan haknya atas tanah tersebut dan menawarkan ganti rugi kepada masyarakat adat.

Pemerintah daerah setempat menyatakan bahwa pihaknya sedang berupaya mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak yang terlibat dalam konflik ini. Namun, masyarakat adat merasa bahwa pemerintah belum bertindak cukup tegas untuk membela kepentingan mereka.

"Kami berharap pemerintah pusat dapat turun tangan langsung untuk menyelesaikan masalah ini. Kami sudah lelah dengan janji-janji yang tidak pernah ditepati," kata seorang perwakilan masyarakat adat.

Aksi demonstrasi ini merupakan bentuk kekecewaan dan frustrasi masyarakat adat terhadap lambatnya penanganan konflik agraria di Rempang Galang. Mereka berharap aksi ini dapat membuka mata pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk segera mengambil tindakan yang adil dan berpihak kepada masyarakat adat.

Hingga berita ini diturunkan, aksi demonstrasi masih berlangsung. Masyarakat adat berjanji akan terus melakukan aksi serupa hingga tuntutan mereka dipenuhi. Konflik agraria di Rempang Galang menjadi ujian bagi pemerintah dalam menegakkan keadilan dan melindungi hak-hak masyarakat adat.

Sumber: cnnindonesia.com