Liputan Langsung: Video dan Foto Aksi Unjuk Rasa Buruh di Depan Gedung DPR RI
Liputan Langsung: Video dan Foto Aksi Unjuk Rasa Buruh di Depan Gedung DPR RI Jakarta, CNN Indonesia — Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jaka...
Liputan Langsung: Video dan Foto Aksi Unjuk Rasa Buruh di Depan Gedung DPR RI
Jakarta, CNN Indonesia — Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, hari ini. Aksi ini dilakukan untuk menyampaikan aspirasi terkait isu-isu ketenagakerjaan yang mendesak untuk segera diselesaikan. CNN Indonesia melaporkan langsung dari lokasi, menyajikan galeri video dan foto untuk memberikan gambaran suasana terkini dan tuntutan para demonstran.
Aksi dimulai sejak pagi hari dengan massa yang berkumpul di beberapa titik kumpul sebelum bergerak menuju Gedung DPR RI. Spanduk dan bendera serikat pekerja tampak mendominasi sepanjang jalan yang dilalui para pengunjuk rasa. Orasi-orasi yang membakar semangat bergema dari mobil komando, menyampaikan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan kaum buruh.
Salah satu tuntutan utama dalam aksi ini adalah penolakan terhadap revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan yang dinilai akan mengurangi hak-hak pekerja. Selain itu, isu terkait upah layak, jaminan sosial, dan perlindungan terhadap pekerja outsourcing juga menjadi perhatian utama para demonstran.
"Kami menuntut pemerintah dan DPR RI untuk mendengarkan aspirasi kami. Undang-undang yang ada seharusnya melindungi hak-hak buruh, bukan malah merugikan," ujar perwakilan dari salah satu serikat pekerja dalam orasinya.
Aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga di sekitar lokasi unjuk rasa untuk mengamankan jalannya aksi. Meski sempat terjadi kepadatan lalu lintas di beberapa ruas jalan sekitar Gedung DPR RI, namun secara keseluruhan aksi berjalan dengan tertib dan damai.
Penyidikan Dugaan Korupsi Dana Hibah KONI Pusat: Kejagung Periksa Saksi-Saksi
Di sisi lain, Kejaksaan Agung (Kejagung) terus mendalami kasus dugaan korupsi dana hibah pemerintah kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat yang mengalir ke sejumlah atlet. Penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung memeriksa dua orang saksi terkait kasus ini pada Senin (14/6).
"Hari ini Jaksa Penyidik memeriksa dua orang saksi yang terkait dengan perkara dugaan tindak pindana korupsi bantuan dana pemerintah kepada KONI Pusat pada Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) Tahun Anggaran 2017," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Leonard Eben Ezer Simanjutak di Jakarta.
Saksi pertama yang diperiksa adalah Muhammad Faisal, Bendahara Pengeluaran Pembantu Satlak Prima Tahun 2017. Saksi kedua adalah Tarno, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Teknis pada Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional.
Menurut Leonard, kedua saksi diperiksa untuk memberikan keterangan terkait klarifikasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap atlet yang menerima dana hibah pemerintah melalui Kemenpora yang disalurkan oleh KONI pada tahun anggaran 2017.
"Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan tentang suatu perkara pidana yang didengar sendiri oleh saksi, dilihat dan dialami sendiri guna menemukan fakta hukum tentang tindak pidana korupsi yang terjadi kepada KONI Pusat pada Kemenpora," jelas Leonard.
Kasus dugaan korupsi ini bermula ketika Kemenpora memberikan bantuan dana kepada KONI Pusat sebesar Rp25 miliar pada Desember 2017 untuk pembiayaan program pendampingan, pengawasan, dan monitoring program peningkatan prestasi olah raga nasional menuju Asian Games 2018.
Namun, dalam pelaksanaannya, diduga terjadi penyimpangan penggunaan dan pengelolaan dana yang dilakukan oleh oknum pihak Kemenpora dan oknum KONI Pusat. Penyimpangan tersebut berupa pembuatan laporan fiktif dan pengadaan barang dan jasa tanpa prosedur lelang, yang mengakibatkan kerugian negara.
Jaksa Agung Burhanuddin sebelumnya telah menyatakan bahwa kasus dugaan tindak pidana korupsi dana hibah KONI Pusat menjadi salah satu perkara prioritas yang sedang ditangani oleh pihaknya. "Penanganan perkara saat ini sedang dalam tahap penyidikan," kata Burhanuddin.
Hingga saat ini, sebanyak 155 saksi dan dua ahli telah diperiksa dalam penyidikan kasus ini, dari rencana 715 orang yang akan diperiksa sebagai saksi. Jaksa penyidik juga telah menyita 253 dokumen dan surat terkait kasus ini. Total kerugian negara dalam kasus ini masih dalam proses perhitungan oleh BPK.
Aksi unjuk rasa buruh di depan Gedung DPR RI dan penyidikan kasus dugaan korupsi dana hibah KONI Pusat menjadi dua isu penting yang terus menjadi sorotan publik. Perkembangan terkait kedua isu ini akan terus dipantau dan dilaporkan oleh CNN Indonesia.
Sumber: cnnindonesia.com