Opini & Editorial 17 Jul 2025, 20:02

Kurs Rupiah Hari Ini, Kamis 17 Juli 2025: Diproyeksi Melemah

Kurs Rupiah Hari Ini, Kamis 17 Juli 2025: Diproyeksi Melemah Akibat Sentimen Global Jakarta, 17 Juli 2025 – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Kamis...

Kurs Rupiah Hari Ini, Kamis 17 Juli 2025: Diproyeksi Melemah Akibat Sentimen Global

Jakarta, 17 Juli 2025 – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada perdagangan Kamis (17/7/2025). Pukul 09.00 WIB, rupiah berada di posisi Rp16.312 per dolar AS, atau melemah 25 poin (0,15%) dibandingkan posisi sebelumnya di Rp16.287 per dolar AS. Pelemahan ini dipicu oleh sentimen global, terutama terkait ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) yang semakin memudar.

Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova, menjelaskan bahwa indeks dolar menunjukkan tren penguatan karena pasar merespons ketidakpastian penurunan suku bunga oleh The Fed. "Indeks dolar trennya menguat karena memudarnya ekspektasi penurunan bunga oleh The Fed. The Fed masih akan melihat dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump terhadap laju inflasi," ujarnya di Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Data ekonomi AS terbaru menunjukkan adanya kenaikan inflasi. Indeks Harga Konsumen (CPI) tercatat sebesar 2,7% (year-on-year), lebih tinggi dari sebelumnya 2,6%. Kenaikan ini dinilai dapat mendorong The Fed untuk menunda pemangkasan suku bunga acuan. Angka CPI ini juga melampaui ekspektasi umum dan laju rata-rata 2,4% dalam lima bulan pertama. Inflasi inti juga mengalami peningkatan, mencapai 2,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump kembali mendesak The Fed untuk menurunkan suku bunga. Trump berpendapat bahwa pemangkasan suku bunga akan menghemat banyak uang dan kondisi inflasi AS saat ini tergolong rendah. Desakan ini merujuk pada langkah Bank Sentral Eropa yang telah beberapa kali memotong suku bunga acuan pada tahun 2024 dan 2025. Trump memperingatkan bahwa penundaan pemangkasan suku bunga dapat menghambat perekonomian AS.

Dari dalam negeri, pemangkasan BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5,25% dinilai belum memberikan dampak signifikan terhadap penguatan rupiah. Faktor global masih menjadi penentu utama pergerakan nilai tukar. "Namun, ruang penguatan rupiah ke depan masih cukup besar dari dampak penurunan BI-Rate terhadap ekspansi kredit perbankan," jelas Rully.

Pergerakan Rupiah dalam Sepekan Terakhir

Pelemahan rupiah hari ini melanjutkan tren yang fluktuatif dalam beberapa hari terakhir. Berikut adalah catatan pergerakan rupiah dalam sepekan terakhir:

  • Rabu, 16 Juli 2025: Melemah 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.270 per dolar AS.
  • Senin, 14 Juli 2025: Melemah 4 poin atau 0,02% menjadi Rp16.222 per dolar AS.
  • Kamis, 10 Juli 2025: Menguat 42 poin atau 0,26% menjadi Rp16.216 per dolar AS.
  • Rabu, 9 Juli 2025: Melemah 43 poin atau 0,27% menjadi Rp16.249 per dolar AS.
  • Senin, 7 Juli 2025: Melemah 33 poin atau 0,20% menjadi Rp16.218 per dolar AS.

Prospek Rupiah ke Depan

Dengan kondisi global yang masih diwarnai ketidakpastian, pergerakan rupiah dalam jangka pendek diperkirakan akan terus dipengaruhi oleh sentimen eksternal. Keputusan The Fed terkait suku bunga akan menjadi perhatian utama pelaku pasar. Selain itu, perkembangan ekonomi global dan tensi geopolitik juga dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Namun, Bank Indonesia (BI) diprediksi akan terus melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas rupiah. Kebijakan moneter yang akomodatif, seperti penurunan BI-Rate, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberikan sentimen positif bagi rupiah dalam jangka menengah.

Para analis merekomendasikan agar pelaku pasar tetap waspada dan memantau perkembangan ekonomi global dan domestik secara seksama. Diversifikasi investasi dan pengelolaan risiko yang hati-hati juga menjadi kunci untuk menghadapi fluktuasi nilai tukar.

Sumber: mediaindonesia.com