Kuliner Vegan Indonesia Naik Daun: Restoran Berbasis Tumbuhan Semakin Banyak Pilihan
IHSG Berpotensi Koreksi, Analis Rekomendasikan Sejumlah Saham Ini Jakarta, Liputan6.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami koreksi pada perdagangan saham hari Rabu (12/6/20...
IHSG Berpotensi Koreksi, Analis Rekomendasikan Sejumlah Saham Ini
Jakarta, Liputan6.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami koreksi pada perdagangan saham hari Rabu (12/6/2024). Prediksi ini muncul setelah IHSG melemah 0,95 persen ke posisi 6.855 pada perdagangan Selasa (11/6/2024), disertai dengan peningkatan volume penjualan.
Herditya Wicaksana, Analis PT MNC Sekuritas, menjelaskan bahwa posisi IHSG saat ini diperkirakan masih berada dalam bagian dari wave (v) dari wave C dari wave (2). "Sehingga dapat diwaspadai akan lanjutan koreksi IHSG yang akan menuju 6.742-6.794 apabila menembus level support 6.846," ujarnya.
Level Support dan Resistance IHSG
Herditya memperkirakan IHSG akan memiliki level support di 6.843 dan 6.812, sementara level resistance berada di 7.032 dan 7.149 pada perdagangan Rabu ini. Senada dengan itu, riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan bahwa IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan resistance di 6.845-6.945.
Rekomendasi Saham dari Analis
Di tengah potensi koreksi IHSG, sejumlah analis memberikan rekomendasi saham yang dapat diperhatikan oleh investor. Herditya dari MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham, antara lain:
- PT Elnusa Tbk (ELSA): Herditya menyarankan "Buy on Weakness" pada rentang harga 408-412, dengan target harga 426 dan 434. Ia menjelaskan bahwa selama ELSA mampu bertahan di atas 404 sebagai stoploss, maka posisinya diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave C.
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF): Rekomendasi "Buy on Weakness" juga diberikan untuk KLBF pada rentang harga 1.470-1.525, dengan target harga 1.620 dan 1.715, serta stoploss di bawah 1.405. Herditya memperkirakan KLBF berada di awal wave B dari wave (B), sehingga masih rawan melanjutkan koreksinya.
- PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA): Saham MBMA direkomendasikan "Buy on Weakness" pada rentang harga 580-605, dengan target harga 635 dan 690. Menurut Herditya, selama MBMA mampu bergerak di atas 555 sebagai stoplossnya, maka posisinya diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave 3.
- PT Timah Tbk (TINS): Herditya memberikan rekomendasi "Spec Buy" untuk TINS, dengan target harga 930 dan 1.010. Ia berpendapat bahwa selama TINS mampu bertahan di atas 805 sebagai stoplossnya, maka posisinya diperkirakan berada di awal wave (c) dari wave [b].
Sementara itu, PT Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) sebagai pilihan investasi.
Disclaimer
Penting untuk diingat bahwa setiap keputusan investasi berada di tangan pembaca. Investor disarankan untuk melakukan riset dan analisis mendalam sebelum membeli atau menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Mengenal Indeks Saham
Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan pergerakan harga atas sekumpulan saham yang dipilih berdasarkan kriteria dan metodologi tertentu, serta dievaluasi secara berkala. Indeks saham memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:
- Mengukur sentimen pasar
- Dijadikan produk investasi pasif seperti reksa dana indeks dan ETF indeks serta produk turunan
- Benchmark bagi portofolio aktif
- Proksi dalam mengukur dan membuat model pengembalian investasi (return), risiko sistematis, dan kinerja yang disesuaikan dengan risiko
- Proksi untuk kelas aset pada alokasi aset
IHSG: Indikator Kinerja Pasar Saham Indonesia
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah indeks yang mengukur kinerja harga semua saham yang tercatat di papan utama dan papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
- Menunjukkan Pergerakan Pasar: Menggambarkan gairah jual beli instrumen investasi di suatu negara secara real time.
- Menampilkan Tolak Ukur Kinerja Portofolio Efek: Menjadi benchmark bagi investor dalam mengambil keputusan investasi.
- Menunjukkan Estimasi Profit: Memberikan estimasi perkembangan investasi dalam pasar modal.
- Menjadi Produk Investasi Pasif: Memungkinkan investor membeli dan menjual saham secara kolektif menggunakan harga saham IHSG sebagai acuan.
Dengan memahami fungsi dan pergerakan IHSG, investor diharapkan dapat mengambil keputusan investasi yang lebih bijak dan terinformasi.
Sumber: liputan6.com