Kesehatan 16 Jun 2025, 15:50

Kualitas Udara di Beberapa Kota Besar Indonesia Kembali Memburuk, Dipicu Kemarau Panjang (16 Juni 2025)

Kualitas Udara di Beberapa Kota Besar Indonesia Kembali Memburuk, Dipicu Kemarau Panjang (16 Juni 2025) Jakarta - Kualitas udara di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, dan Sur...

Kualitas Udara di Beberapa Kota Besar Indonesia Kembali Memburuk, Dipicu Kemarau Panjang (16 Juni 2025)

Jakarta - Kualitas udara di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta, Bandung, dan Surabaya, dilaporkan kembali memburuk dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini dipicu oleh kemarau panjang yang berkepanjangan serta peningkatan aktivitas industri dan transportasi, menyebabkan konsentrasi polutan di udara meningkat secara signifikan.

Menurut pantauan dari berbagai stasiun pemantau kualitas udara, tingkat partikulat PM2.5 di ketiga kota tersebut telah melampaui ambang batas yang ditetapkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). PM2.5 adalah partikel udara yang sangat kecil dan dapat masuk ke dalam paru-paru, menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penderita penyakit pernapasan.

Pemerintah daerah setempat telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama pada saat jam-jam sibuk ketika tingkat polusi udara cenderung lebih tinggi. Penggunaan masker juga sangat disarankan, terutama bagi mereka yang harus beraktivitas di luar rumah.

"Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada terhadap kondisi kualitas udara yang memburuk ini," ujar juru bicara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam keterangan persnya, Senin (16/06/2025). "Kurangi aktivitas di luar ruangan jika tidak mendesak, dan selalu gunakan masker saat berada di luar rumah."

Kemarau panjang yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia telah memperburuk kondisi kualitas udara. Kurangnya curah hujan menyebabkan debu dan polutan lainnya lebih mudah tersebar di udara. Selain itu, kebakaran hutan dan lahan gambut juga turut berkontribusi terhadap peningkatan polusi udara.

Peningkatan aktivitas industri dan transportasi juga menjadi faktor utama penyebab memburuknya kualitas udara. Emisi gas buang dari kendaraan bermotor dan cerobong asap pabrik melepaskan berbagai polutan berbahaya ke udara, termasuk nitrogen dioksida (NO2), sulfur dioksida (SO2), dan karbon monoksida (CO).

Pemerintah daerah telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi masalah polusi udara ini, termasuk memperketat pengawasan terhadap aktivitas industri, menggalakkan penggunaan transportasi publik, dan melakukan penyiraman jalan secara rutin untuk mengurangi debu. Namun, upaya-upaya ini masih belum membuahkan hasil yang signifikan.

"Kami menyadari bahwa masalah polusi udara ini sangat kompleks dan memerlukan solusi yang komprehensif," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. "Kami akan terus berupaya untuk mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini."

Selain itu, pemerintah juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam upaya menjaga kualitas udara, seperti mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, menggunakan energi bersih, dan tidak membakar sampah.

Kondisi kualitas udara yang memburuk ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Banyak warga yang mengeluhkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan sakit kepala akibat terpapar polusi udara.

"Saya merasa sesak napas dan mata saya perih setiap kali keluar rumah," ujar seorang warga Jakarta. "Saya berharap pemerintah segera mengambil tindakan yang lebih tegas untuk mengatasi masalah ini."

Pakar kesehatan juga mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan diri sendiri dan keluarga. Selain menggunakan masker dan mengurangi aktivitas di luar ruangan, masyarakat juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, serta menjaga kebersihan lingkungan.

Kualitas udara yang buruk bukan hanya berdampak pada kesehatan manusia, tetapi juga dapat merusak lingkungan dan mengganggu aktivitas ekonomi. Oleh karena itu, penanganan masalah polusi udara ini perlu dilakukan secara serius dan berkelanjutan.

Pemerintah, industri, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mencari solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah polusi udara. Dengan upaya bersama, diharapkan kualitas udara di kota-kota besar di Indonesia dapat kembali membaik dan masyarakat dapat hidup sehat dan nyaman.

Sumber: liputan6.com